Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minut Sulawesi Utara

Masih Ingat Kasus Penyelundupan Senpi Ilegal di Minut dan Sangihe? Berkasnya di Kejari Sudah P21

Berkas tersangka kasus penyeludupan senpi ilegal yang digagalkan Polres Minahasa Utara (Minut) kini sudah P21 di Kejaksaan Negeri (Kejari) Minut.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Fistel Mukuan
Kajari Minut Yohanis Priyadi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Berkas tersangka kasus penyeludupan senpi ilegal yang digagalkan Polres Minahasa Utara (Minut) kini sudah P21 di Kejaksaan Negeri (Kejari) Minut.

Hal itu disampaikan Kajari Minut Yohanis Priyadi kepada tribunmanado.co.id, Rabu (13/7/2022).

"Berkas sudah P21 dinyatakan lengkap, jadi tinggal menunggu tahap 2 penyerahan tersangka dan barang bukti dari Polres Minut," ucap singkat Kajari Minut.

(P21 merupakan kode naskah formulir untuk pemberitahuan bahwa hasil penyidikan sudah lengkap. Kode ini kemudian digunakan sebagai istilah untuk menyebut status berkas perkara yang telah lengkap. Jika telah lengkap maka berkas perkara akan dinyatakan P21. (kompas.com))

Ada enam senpi ilegal yang coba dikirim ke wilayah lain di Indonesia. 

Namun digagalkan dan diungkap Polres Minut dan Polres Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Diduga Senpi tersebut akan dikirim ke Manokwari, Papua Barat.

Pengungkapan kasus berawal dari informasi masyarakat.

Polisi awalnya mengamankan pria berinsial OM warga Desa Daghdo, Kepulauan Sangihe di Desa Kolongan Tetempangan, Kecamatan Kalawat, Minut, pada Minggu (15/5/2022).

Tersangkanya dua orang pria, masing-masing berinisial OM (18) dan FM (22). Keduanya warga Kecamatan Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe.(fis)

Jenis Senjata

Aparat gabungan Polda Sulut, Polres Minahasa Utara (Minut) dan Polres Sangihe berhasil mengungkap kasus penyelundupan senjata api (senpi) ilegal.

Diduga Senpi tersebut akan dikirim ke Manokwari, Papua Barat.

Kapolres Minahasa Utara (Minut) AKBP Bambang Yudi Wibowo menyebutkan penemuan senjata api ini masih diperdalam.

"Nanti ada rilis resminya, masih kita perdalam," ucap Kapolres, Rabu (18/5/2022).

Senada dengan Kapolres Minut, Kapolres Sangihe AKBP Denny Tompunuh juga memberikan keterangan yang sama.

"Masih diperdalam," ujarnya.

Sedangkan Kasat Narkoba Polres Minahasa Utara Iptu Manuel Joli Bansaga yang diketahui melakukan penangkapan ketika dihubungi belum memberikan keterangan.

Diketahui, senjata api yang ditemukan aparat berupa 5 pucuk senjata api jenis Uzi.

Buatan Israel

Mengutip intisari.com, Uzi adalah merek senjata buatan Israel.

Senapan mesin ringan Uzi dirancang untuk menjadi senjata sederhana dan murah yang akan mengatasi masalah logistik dari tentara yang beralih profesi.

Kisah kelahiran Uzi kembali pada 1948 ketika Israel mendaklarasikan sebagai sebuah negara.

Berbagai organisasi paramiliter Israel, khususnya milisi Haganah, bergabung menjadi Angkatan Pertahanan Israel, angkatan bersenjata negara itu.

Meskipun kalah jumlah dan senjata, IDF berhasil mempertahankan negara.

Secara keseluruhan, IDF memukul mundur serangan gabungan dunia Arab dengan hanya 200 senapan mesin, 10.000 senapan, dan 3.600 senapan mesin ringan.

Kemenangan IDF itu terlepas dari ketergantungannya terhadap koleksi beraneka ragam senjata kecil dari seluruh dunia.

Para pembela awal Israel pada waktu itu memilih menggunakan senapan sipil mereka sendiri.

Israel sangat miskin dan tidak mampu membeli senjata terbaru.

Solusinya adalah memanfaatkan warga negaranya yang berpendidikan tinggi dan untuk menciptakan industri senjata sendiri.

Sehingga pada tahun 1952, seorang Israel keturunan Jerman, Letnan Uziel Gal, mematenkan desain senapan mesin baru.

Senapannya pendek dan padat menggunakan desain blowback sederhana.

Senapan ini menembakkan semi otomatis atau otomatis pada tingkat yang relatif lambat dari enam ratus putaran per menit.

Ia juga memiliki tiga mekanisme keamanan: keselamatan tuas manual, keselamatan pegangan dan keselamatan baut.

Senapan ini kemudian diberi nama Uzi. Ada sejumlah keuntungan yang membuat Uzi menjadi senapan mesin ringan yang efektif.

Pertama, ia menggunakan suku cadang yang murah dan mudah untuk diproduksi secara massal.

Ini adalah fitur penting bagi negara miskin tanpa banyak industri.

Kedua, keberadaan tempat peluru di tengah-tengah senjata membuatnya seimbang, seperti pistol.

Terakhir, kemampuannya melakukan putaran parabellum sembilan milimeter pada 600 putaran per menit atau melepas 600 peluru semenitnya.

Kemampuan ini mempermudah penggunanya untuk memadamkan api penekan dalam volume besar.

Berlawanan dengan kepercayaan umum, Uzi bukanlah senjata standar infanteri Israel.

Fungsinya sebagai senjata jarak dekat dengan jarak pandang 200 meter membuatnya berguna di daerah perkotaan yang padat.

Efektivitasnya agak berkurang di medan terbuka yang luas.

Tak heran Uzi justru menjelma senjata favorit para gengster atau pasukan yang beropererasi dalam perang kota.

Sebagian besar IDF membawa senapan FN-FAL Belgia, sementara Uzi dipakai dan diperuntukkan bagi pasukan terjun payung, kru tank serta kendaraan lapis baja, dan unit pasukan khusus.

IDF menempatkan pesanan pertama untuk Uzi pada 1954.

Pada 1956, Uzi dipakai pasukan terjun payung Israel dari Unit 202 dalam operasi si Semenanjung Sinai.

Unit ini berhasil bersihkan pasukan Sudan dan Mesir dan mengambil alih Sinai.

Dari sini Uzi membuktikan kekuatannya untuk menyerang lawan.

Selama perang 1956, Uzi digunakan di gurun Sinai sekali untuk melawan orang Mesir, di jalan-jalan dan lorong-lorong Tepi Barat melawan pasukan Yordania, dan di Dataran Tinggi Golan melawan Suriah. (fistel mukuan/nelty manamuri)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved