Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cerita Alkitab

Kisah Yusuf Orang Kepercayaan Majikan, Tolak Rayuan Istri Potifar Buat Tidur Bersama hingga Difitnah

Kisah Yusuf jadi orang kepercayaan majikannya hingga menolak saat digoda istri Potifar

Editor: Glendi Manengal
Ilustrasi Kolase istimewa
Foto Ilustrasi Kisah Yusuf jadi orang kepercayaan majikannya hingga digoda istri Potifar 

TRIBUNMANADO.CO.IDKisah Yusuf jadi budak seorang pegawai bernama Potifar.

Yusuf menjadi orang kepercayaan majikannya.

Hingga membuat istri Potifar tertarik dan mengguda Yusuf

Baca juga: Akhirnya Terungkap Sosok Pilot Wanita Dulu Jebolan Indonesian Idol, Kini Sukses Berkarier

Baca juga: Temui Masyarakat dan Tokoh Agama di Kecamatan Langowan, Kapolres Minahasa Sampaikan Pesan Kamtibmas

Baca juga: Masyarakat Maladewa Tolak Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, Minta Pemerintah Tak Lindungi

Foto : Ilustrasi Kisah Yusuf Digoda Istri Potifar. (istimewa)

Berikut ini kisahnya.

Yusuf adalah putra pertama Yakub dari istrinya, Rahel

Israel atau Yakub lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.

Ketika berusia 17 tahun, Yusuf disuruh Yakub mencari saudara-saudaranya yang menggembalakan domba di kota lain.

Ketika itulah Yusuf ditangkap oleh saudara-saudaranya dan hendak dibunuh.

Ruben, kakak sulung, mencegah, sehingga mereka akhirnya hanya membuang Yusuf ke dalam sumur kering. Ruben berniat diam-diam ingin melepaskan Yusuf.

Sewaktu Ruben tidak berada di dekat sana, atas usulan Yehuda saudara-saudara yang lain menjual Yusuf kepada pedagang Midian dan Ismael yang lewat di situ dalam perjalanan ke Mesir.

Di Mesir, Yusuf dijual menjadi budak pegawai istana, Potifar.

Di sana dia bekerja sangat baik, sehingga dipercayai penuh oleh majikannya. Namun, karena Yusuf tidak mau menerima rayuan istri Potifar untuk tidur bersamanya, istri Potifar memfitnah Yusuf hendak menganiayanya. Akibatnya Yusuf dimasukkan ke dalam penjara.

Yusuf dibawa ke Mesir pada usia 17 tahun dan tinggal di rumah Potifar, tuannya, orang Mesir itu.

Tertulis dalam Alkitab bahwa "Yusuf disertai TUHAN dan TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya", maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan kepada Yusuf diberikan kuasa atas rumah Potifar dan segala miliknya.

Sejak Potifar memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.

"Segala miliknya (Potifar) diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri.

Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

Selang beberapa waktu isteri Potifar memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu:

"Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya daripadaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain daripada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?

Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.

Yusuf difitnah

Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorangpun tidak ada di rumah.

Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.

Ketika dilihat perempuan itu, bahwa Yusuf meninggalkan bajunya dalam tangannya dan telah lari ke luar, dipanggilnyalah seisi rumah itu, lalu katanya kepada mereka:

"Lihat, dibawanya ke mari seorang Ibrani, supaya orang ini dapat mempermainkan kita. Orang ini mendekati aku untuk tidur dengan aku, tetapi aku berteriak-teriak d dengan suara keras.

Dan ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar." Juga ditaruhnya baju Yusuf itu di sisinya, sampai tuan rumah pulang. Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar, katanya:

"Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku. Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."

Baru saja didengar oleh Potifar perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.

Lalu Yusuf ditangkap oleh Potifar dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana.

Di penjara, TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara.

Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.

Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

Ketika Yusuf berusia kira-kira 28 tahun, Firaun Mesir menahan kepala juru minuman dan kepala juru roti dalam rumah kepala pengawal raja, dalam penjara tempat Yusuf dikurung, dengan tuduhan melakukan kesalahan berat.

Setelah beberapa waktu di penjara, mereka berdua bermimpi pada malam yang sama.

Dengan kuasa Allah, Yusuf memberitahukan makna mimpi itu kepada mereka dan benar terjadilah yang dikatakan Yusuf: kepada juru minuman dikembalikan kepada pekerjaannya, melayani Firaun, sedangkan juru roti itu dihukum mati dengan digantung. Tetapi kepala juru minuman itu melupakan Yusuf di penjara.

Foto  Ilustrasi, Kisah Yusuf Digoda Istri Potifar, Rayuan Tidur Bersama Ditolak Demi Tidak Berbuat Dosa. (Istimewa.)

Padahal sebelumnya Yusuf telah berpesan kepadanya: "Ingatlah kepadaku, apabila keadaanmu telah baik nanti, tunjukkanlah terima kasihmu kepadaku dengan menceritakan hal ihwalku kepada Firaun dan tolonglah keluarkan aku dari rumah ini.

Sebab aku dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sinipun aku tidak pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam liang tutupan ini.

Dua tahun kemudian, Firaun bermimpi dan tidak ada yang dapat memberitahu maknanya. Maka kepala juru minuman itu ingat dan memberitahu Firaun tentang Yusuf.

Yusuf dikeluarkan dari penjara, dan berhasil memberitahu makna mimpi Firaun yaitu: akan ada 7 tahun kelimpahan yang disusul dengan 7 tahun kekurangan di seluruh daerah itu (termasuk di sekitar Mesir), karena itu Yusuf menasihatkan Firaun untuk menyimpan hasil kelimpahan itu supaya dalam 7 tahun berikutnya terdapat cukup makanan di Mesir.

Firaun mengangkat Yusuf sebagai orang nomor dua di kerajaan Mesir, dengan tugas melakukan apa yang dinasihatkannya itu. Karena kelaparan yang hebat di Kanaan, saudara-saudara Yusuf yang dahulu menjualnya, datang ke Mesir membeli makanan, tetapi tidak mengenali Yusuf.

Setelah yakin bahwa saudara-saudaranya sudah insaf dan tidak berlaku seperti yang dahulu, Yusuf menunjukkan jati dirinya dan membawa mereka beserta Yakub, ayah mereka, untuk hidup bahagia di Mesir.

Yusuf pun meninggal dengan damai di Mesir.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved