Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Korea Selatan Waspada Setelah Insiden Penembakan Shinzo Abe, Tingkatkan Pengamanan Bagi Presiden

Korea Selatan meningkatkan pengamanan bagi pejabat negara setelah insiden penembakan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Mereka khawatir.

Editor: Isvara Savitri
AP/Shohei Izumi
Kendaraan darurat di lokasi di mana mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pingsan di Nara, Jepang pada hari Jumat (8/7/2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pasca penembakan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, negara-negara di sekitar Jepang menjadi waspada.

Salah satunya Korea Selatan yang kini meningkatkan pengamanan untuk para tokoh penting negara.

Tentunya, kasus keamanan bagi pejabat negara sangat penting.

Korea Selatan akan memperkuat pengamanan untuk Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol.

Hal ini diungkapkan oleh pihak Keamanan Presiden Korea Selatan.

Badan Kepolisian Nasional telah memerintahkan cabang regional untuk meningkatkan pemantauan untuk menjaga tokoh-tokoh kunci di Negeri Ginseng tersebut.

Baca juga: Brigadir Yosua Rupanya Berencana Menikah dalam Waktu Dekat, Sang Bibi: Kuatnya Kau Nak Menunggu

Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Febby Rastanty Kini Rehat Main Sinetron

"Kami sedang meninjau sistem keamanan kami untuk presiden setelah penembakan Abe dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperkuat postur keamanan kami," kata seorang pejabat di badan kepresidenan kepada Reuters, Selasa (12/7/2022).

Abe, perdana menteri terlama di Jepang, ditembak mati pada hari Jumat (8/7/2022) saat melakukan pidato kampanye di Kota Nara.

Kejadian ini mengejutkan Jepang, yang jarang terjadi kekerasan politik dan kejahatan senjata pun sangat jarang terjadi.

Momen Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Salam Bungkuk Ke Megawati Soekarnoputri Curi Perhatian
Momen Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Salam Bungkuk Ke Megawati Soekarnoputri Curi Perhatian (Istimewa/Olly Dondokambey)

Saat ini, polisi Korea Selatan bersiap untuk Festival Budaya Queer Seoul yang digelar pada hari Sabtu (16/7/2022).

Selain tokoh penting dikabarkan menghadiri acara tersebut, termasuk Duta Besar AS untuk Korea Selatan yang baru, Philip Goldberg.

"Kami berencana untuk memperketat keamanan karena ada sejumlah faktor risiko dengan kelompok oposisi juga akan mengadakan rapat umum pada saat yang sama," kata seorang petugas polisi.

Baca juga: Jokowi Tegur Mendag Zulhas, Jadi Sasaran Kritik PKS, Presiden: Target Minyak Goreng Rp 14 Ribu

Baca juga: Marshanda Dulu Dikabarkan Hilang di Amerika Serikat, Kabarnya Kini

Selama ini, keamanan duta besar AS di Seoul telah menjadi sumber kontroversi.

Pada tahun 2015, seorang pria Korea Selatan menyayat wajah Duta Besar AS untuk Korea Selatan saat itu, Mark Lippert, dengan pisau buah di sebuah forum.

Kejadian itu meninggalkan luka dalam di wajah Lippert, dan membutuhkan 80 jahitan.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol. Korea Selatan meningkatkan kewaspadaan setelah insiden penembakan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol. Korea Selatan meningkatkan kewaspadaan setelah insiden penembakan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. (Kontan.co.id/Reuters/Pool)
Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved