Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi

Gempa Terbaru di Indonesia Selasa 12 Juli 2022, 9 Daerah Diguncang, Berikut Info Lengkap Magnitudo

9 daerah di Indonesia diguncang gempa bumi Selasa 12 Juli 2022. Pusatnya berada di Tanggamus Lampung.

Penulis: Handhika Dawangi | Editor: Handhika Dawangi
Kolase Tribun Manado/BMKG
Gempa Terbaru Selasa 12 Juli 2022. Info Terbaru BMKG. Gempa Terkini Pagi Jelang Siang. 

5. Gempa Kecil Yang Merupakan Tanda

Selain tanda-tanda alam di atas, ternyata gempa itu sendiri yang menjadikan tandanya. Gempa yang menjadi pertanda ini tak jarang merupakan gempa ringan serta berlangsung singkat.

Oleh sebab itu seandainya di daerah kamu ada gempa kecil dan sebentar, kamu sebaiknya keluar dan tunggu sebentar untuk menghindari gempa susulan yang bisa saja lebih besar. (*)

Jenis-Jenis Gempa

Banyak orang yang tak mengetahui ada berapa banyak jenis gempa yang sering terjadi. Pada umumnya semua hanya tahu jika ada getaran namanya gempa bumi.

Ada beberapa jenis gempa yang terjadi belakangan ini. Hal itu dilihat sesuai dengan penyebab terjadinya gempa.

Gempa bumi menjadi bencana alam yang cukup sering terjadi di Indonesia, karena Indonesia berada di 3 pertemuan lempeng benua.

Jika ketiga lempeng bumi ini saling mendekat dan bertumbukan, maka akan terjadi gempa.

Tapi tidak hanya tumbukan lempeng benua saja, lo, yang bisa menjadi penyebab dari bencana alam gempa bumi.

1. Gempa Tektonik

Pergeseran lempeng bumi yang kemudian saling bertumbukan akan menyebabkan gempa tektonik.

Gempa inilah yang cukup sering terjadi di Indonesia, karena letak Indonesia yang berada di pertemuan 3 lempeng benua, yaitu Eurasia, Indoaustralia, dan Pasifik.

Jika sumber gempa tektonik berada di laut, maka bisa saja menyebabkan terjadinya tsunami, teman-teman.

O iya, gempa jenis ini dapat merambah ke berbagai daerah, artinya saat terjadi gempa, daerah-daerah di sekitarnya juga bisa merasakan getaran gempa tersebut.

2. Gempa Vulkanik

Gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya pergerakan magma di dalam gunung berapi.

Gempa bumi ini biasanya terjadi beberapa saat sebelum gunung berapi aktif akan meletus.

Jika gempa bumi tektonik terjadi karena pergeseran lempeng bumi, maka gempa bumi vulkanik ini terjadi karena adanya tekanan gas.

Nah, gempa vulkanik ini jika dibandingkan dengan gempa tektonik tidak terlalu berbahaya, karena yang lebih berbahaya adalah letusan gunung berapinya.

Berbeda dengan gempa tektonik yang dapat merambah berbagai daerah, gempa vulkanik hanya dirasakan oleh penduduk sekitar gunung berapi saja.

Gempa bumi vulkanik juga cukup sering dirasakan di Indonesia, karena Indonesia dikelilingi oleh banyak gunung berapi yang disebut dengan Cincin Api.

3. Gempa Bumi Tumbukan

Jika gempa tektonik dan gempa vulkanik berasal dari dalam Bumi, maka gempa bumi tumbukan ini asalnya dari luar bumi.

Gempa bumi tumbukan disebabkan oleh jatuhnya benda langit seperti meteor dan asteroid ke permukaan Bumi.

Hasilnya, terjadi getaran di permukaan Bumi dan menyebabkan timbulnya kawah atau lubang di permukaan Bumi.

4. Gempa Bumi Buatan

Manusia ternyata juga bisa, lo, menyebabkan terjadinya gempa bumi.

Gempa bumi buatan ini disebabkan oleh pemakaian bahan peledak dengan daya ledak yang besar.

Uji coba bahan peledak seperti bom nuklir juga bisa menimbulkan ledakan yang dapat menggetarkan permukaan Bumi.

Sifat gempa bumi ini adalah lokal, yang artinya hanya orang-orang di sekitar lokasi peledakan saja yang merasakan getarannya.

5. Gempa Bumi Runtuhan

Tanah longsor ternyata juga bisa menjadi penyebab adanya gempa bumi yang disebut dengan gempa bumi runtuhan.

Tanah yang longsor tersebut disebabkan oleh erosi atau tempat penambangan yang runtuh.

Getaran yang timbul ini berasal dari jatuhnya bebatuan dari tanah longsor tersebut ke permukaan bumi.

Gempa bumi runtuhan ini hanya akan dirasakan oleh penduduk sekitar tanah longsor terjadi saja, lo.

Doa Saat Gempa Bumi

Sebagaimana dikutip dari laman Nu.or.id, KH Abdul Karim atau Gus Karim, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Azzayadi, Solo, Jawa Tengah pada tahun 2017 lalu membagikan sebuah doa beberapa saat setelah terjadi Gempa Bumi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Doa itu diberinya judul 'Doa Ketika Gempa Bumi' yang dikirim via grup WhatsApp 'Saya NU'.

Selengkapnya doa itu sebagai berikut:

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢّ ﺇِﻧّﻲْ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻓِﻴْﻬَﺎ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ؛ ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ، ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎﻓِﻴْﻬَﺎ ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ

Allâhumma innî asaluka khairaha wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihâ, wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ arsalta bihi

Terjemahannya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini."

"Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan. (*)

Syariat Gempa dalam Islam

Sahabat beriman, fenomena gempa ini dijelaskan dalam Islam tak lain adalah sebagian dari ayat-ayat kauniyah (tanda-tanda) kekuasan Allah SWT.

Allah SWT menciptakan sebagaian fenomena alam seperti gempa untuk menunjukkan kekuasaan-Nya agar makhluknya manusia takut akan ketetapan-Nya.

Meujuk pada hukum alam atau sunnatullah, bumi memiliki hikmah, di mana tanah termasuk pergerakan gunung dan lapisan dalam bumi.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Naml : 27.

“Dan kamu sangka gunung-gunung itu tetap ada di tempatnya, padahal gunung-gunung itu bergerak seperti awan yang bergerak. Allah telah membuat segala sesuatu dengan kokoh. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Allah SWT Maha Berkhendak, melalui fenomena itu lah Ia juga memberikan peringatan agar hamba-Nya takut dan kembali mengingat-Nya.

Sebagaimana yang terkandung dalam firman-Nya Al Quran Surat Al Isra: 59.

وَمَا نُرْسِلُ بِالآيَاتِ إِلا تَخْوِيفًا

“Dan tidaklah Kami memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.” (QS. Al-Israa: 59)

Selain itu dikutip dari rumaysho.com, dijelaskan juga dalam surat lainnya, seperti yang terkandung Al Quran Surat Fusilat: 53.

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu benar. Dan apakah Rabb-mu tidak cukup (bagi kamu), bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Fushilat: 53)

Demikian sejatinya setiap kejadian dan fenomena alam dapat dikatakan sebagai musibah.

Namun musibah yang ditimbulkan berupa disebabkan penderitaan karena juga disebabkan perbuatan manusia.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran Surat Asy-Syuura:30)

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema’afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS. Asy-Syuura: 30)

Dalam Al Quran, Allah SWT telah membuktikan contoh nyata pada manusia terdahulu, berkaitan dengan musibah dan fenomena alam.

Bagaimana Allah SWT mengirimkan azab kepada kaum Syuaib, Qorun, kaum Nuh, Tsamud dan lainnya.

Allah SWT menjelaskan tentang kejadian yang menimpa umat terdahulu, dalam Al Quran Surat Al- Ankabut:40.

فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

“Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu krikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur (halilintar), dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ankabut: 40)

Demikianlah, masih dikutip dari sumber yang sama, tanda-tanda (gempa) yang Allah SWT turunkan agar hamba-Nya kembali pada-Nya.

Allah SWT senantiasa menunggu taubat dari umat-Nya dari perbuatannya.

Sehingga demikian hamba-Nya itu selamat di dunia maupun di akhirat kelak.

Dari kejadian gempa atau fenomena alam ini bukan fenomena biasa.

Allah SWT membuat gempa agar umat-Nya merasa lemah di hadapan-Nya, lalu segera bertaubat. (TribunJabar.id)

Sumber: BMKG

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved