Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Baku Tembak di Jakarta

Ayah Brigpol Nopryansah Merasa Janggal, 7 Tembakan Meleset Padahal Anaknya Sniper Khusus

Ayah Brigpol Nopryansah merasa Janggal, Tembakan Anaknya Tak Ada yang Kena padahal Anakny Sniper

Editor: Glendi Manengal
Kolase Tribun Jambi/ Tribun Timur
Ayah Brigpol Nopryansah merasa Janggal, Tembakan Anaknya Tak Ada yang Kena padahal Anakny Sniper 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Keluarga Brigadir Nofriansyah merasa ada kejanggalan dengan kematian anaknya.

Diketahui Brigadis Nofriansyah Yosua Hutabarat disebut meninggal ditembak oleh Bharada E.

Terkait hal tersebut Ayah Brigadir Nofriansyah menyoroti pernyataan polri.

Baca juga: Sosok Suporter Timnas Indonesia Tewas Usai Kecelakaan, Mobil Terbakar, Idolakan Persib Bandung

Baca juga: Antrean Solar di Manado Sulawesi Utara Picu Kenaikan Harga Bahan Pokok dan Barang

Baca juga: Cegah Aktivitas Ilegal, Satgas Yonarmed Bogani Lakukan Sweeping di Malam Hari

Dimana anaknya yang lebih dulu menembak tapi tak mengenai sasaran.

Padahal dari pengakuan Ayah korban Brigadir Nofriansyah adalah seorang sniper khusus.

Keluarga dari ajudan Kepala Divisi Propam (Kadiv Propam) Irjen Ferdy Sambo yaitu Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang tewas ditembak oleh Barada E menyebut menemukan kejanggalan dalam kasus ini.

Ayah Yosua bernama Samuel Hutabarat yang menganggap adanya kejanggalan dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat (8/7/2022) itu.

Dikutip dari Tribun Jambi, Samuel menganggap keterangan dari Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dirasanya aneh.

Diketahui, Ramadhan mengatakan ketika peristiwa saling tembak itu terjadi, Barada E melesatkan lima tembakan dan seluruhnya mengenai tubuh Brigadir Yosua.

Namun, saat Brigadir Yosua menembakan tujuh peluru, Ramadhan mengatakan tidak ada satu pun peluru yang mengenai Barada E.

Foto : Bharada E Tembak Mati Brigpol Nopryansah. (Kolase Foto Rahmawatisipayung/Heral.id)

Apalagi Ramadhan mengungkapkan orang yang pertama kali menembakan peluru adalah Brigadir Yosua.

Pernyataan Ramadhan inilah yang membuat Samuel menemukan ada keanehan.

Ditambah, kata Samuel, anaknya itu adalah seorang sniper khusus yang biasa ditempatkan di lokasi rawan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved