Internasional
Warisan Kebijakan Shinzo Abe Sebagai Perdana Menteri Terlama di Jepang, Jalin Hubungan dengan China
Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, meninggalkan banyak warisan di pemerintahan Jepang. Salah satu yang paling terkenal adalah Abenomics.
Jepang menargetkan pada level 0,1 persen, namun Jepang berjalan pada tingkat tahunan 1,2 persen.
Terlepas dari beberapa kelemahan Abenomics, Jepang dianggap sebagai primadona inflasi pada 2017.
Hal ini bertentangan dengan latar belakang ekonomi global yang memiliki sedikit dukungan terhadap inflasi.
Membangun Hubungan Baik dengan Negara Lain
Dilansir Deutsche Welle, Abe juga membawa Jepang lebih dekat dengan negara-negara lain di benua Asia.
Baca juga: Kustomain Gelar Event Kustom Kulture di Manado Sulawesi Utara, Tampilkan 32 Karya Motor Pilihan
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Minggu 10 Juli 2022, Aries Tidak Mampu Menghargai, Gemini Lebih Optimis
Dengan visinya tentang "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka", politisi tersebut memperkuat hubungan ekonomi antara Jepang dan kawasan Asia melalui kebijakan investasi yang agresif.
Tak hanya itu, ia juga menjalin pendekatan dengan para pemimpin dunia
Salah satunya dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Perebutan kekuasaan bersejarah antara China dan AS, selama masa jabatan Abe, memaksanya untuk berjalan di antara dua negara adidaya tersebut.
Sehingga dengan melakukan itu, ia berhasil memperluas aliansi keamanan dengan AS, serta melindungi perdagangan dengan China.

Abe juga menjalin hunungan dekat dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Ia bahkan turut melakukan ritual doa bersama di sungai Gangga pada 2015.
Jadi Inovator Terkait Kebijakan Luar Negeri
Dalam hal kebijakan luar negeri, Abe juga menjadi inovator yang menunjukkan kapasitas pemikiran strategis.
Ini menandai perubahan besar dari perdana menteri sebelumnya, yang cenderung pasif mengikuti jejak Washington.
Baca juga: Mengenal Sosok Mantan PM Shinzo Abe & Deretan Kebijakannya yang Berhasil Pulihkan Jepang
Baca juga: Segini Harga Asli Pertamax, Pertalite, Solar hingga Elpiji Jika Tak Disubsidi, Ternyata Mahal Sekali