Sosok Shinzo Abe Mantan Perdana Menteri Jepang, Baru Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal Saat Pidato
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tak sadarkan diri hingga mengalami henti jantung setelah kena tembakan dari orang tak dikenal.
Sebagai seorang konservatif, Abe berusaha memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan mengejar kebijakan luar negeri yang lebih tegas.
Abe mendukung sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Korea Utara setelah uji coba nuklir.
Ia pun memberlakukan serangkaian sanksi sepihak terhadap Korea Utara, yang mencakup larangan semua kunjungan ke pelabuhan Jepang oleh kapal-kapal Korea Utara.
Dia juga berjanji merevisi konstitusi pascaperang negara, yang menempatkan pembatasan ketat pada militernya.
Dalam urusan dalam negeri, Abe berjanji untuk menopang sistem pensiun dan asuransi kesehatan negara.
Namun, di masa pemerintahannya, ia juga menuai kritik karena lambatnya tanggapan terhadap penemuan selama satu dekade telah salah menangani catatan pensiun jutaan warga.
Pada Juli 2007, LDP kehilangan kursi mayoritasnya di majelis tinggi akibat koalisi yang dipimpin oleh Partai Demokrat Jepang (DPJ), dan pada September Abe mengumumkan mengundurkan diri.
Ia digantikan oleh Fukuda Yasuo.
Come back politik
Mengutip Kompas.com (20/11/2019) setelah periode pertamanya berakhir, Abe memutuskan untuk sejenak istirahat dari politik.
Suami dari Akie itu kemudian memutuskan come back di kancah politik dengan kembali terpilih sebagai presiden partai pada September 2012.
Selang tiga bulan menjadi pemimpin oposisi, dia memimpin LDP meraih kemenangan telak di pemilu Majelis Rendah. Ia kembali menjadi PM Jepang.
Abe mengantarkan LDP meraih kemenangan meyakinkan dalam pemilu 2014 dan 2017, dan menjadikannya satu-satunya pemimpin partai yang mampu memenangi Majelis Rendah tiga kali beruntun.
Belajar dari kesalahan pada periode pertama, politisi dari daerah pemilihan distrik keempat Yamaguchi itu meluncurkan kebijakan ekonomi yang disebut Abenomics.
Kebijakan itu menargetkan berakhirnya stagnasi ekonomi, yakni berupa kebijakan moneter yang lebih longgar, penerapan stimulus, dan reformasi struktural.
Dalam hal kebijakan luar negeri, Abe berhasil menjalin hubungan mesra dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.