Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pembunuhan

Akhirnya Terungkap Motif Sertu Muhammad Habisi Nyawa Mayor Beni Arjihans, Ternyata karena Ini

Kasus pembunuhan Sertu Muhammad Alkausar menusuk Mayor Ckm dr Beni Arjihans, akhirnya motifnya terungkap

Editor: Glendi Manengal
Kolase foto Tribun Papua/Istimewa
Foto Mayor Beny Arjihans Karumkit LB Moerdani yang tewas di tangan anak buahnya Sertu Muhammad Alkausar, Mayor Beny Arjihans (kiri), Foto Ilustrasi (kanan) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap motif Sertu Muhammad Alkausar menusuk Mayor Ckm dr Beni Arjihans.

Diketahui insiden berdasar itu terjadi pada Selasa 5 Juli 2022 kemarin.

Dimana Mayor Ckm dr Beni Arjihans tewas di tangan anak buahnya.

Baca juga: Viral Curhatan Wanita Banyak Anak, Ngaku Punya 3 Anak di Usia 18 Tahun, Kini Malah Disindir Netizen

Baca juga: Pembukaan Perkemahan Kreatif Remaja Sinode GMIM di Senayan Lobu Mitra Sulawesi Utara

Baca juga: Gempa Terkini Siang Ini Rabu 6 Juli 2022, Baru Saja Guncang di Laut, Info BMKG Lokasi dan Magnitudo

Motif bintara Rumah Sakit (Rumkit) TK IV LB Moerdani Merauke, Sertu Muhammad Alkausar menusuk memakai pisau dapur Karumkit TK IV LB Moerdani Merauke, almarhum Mayor Ckm dr Beni Arjihans, ternyata karena hal ini.

Komandan Korem (Danrem) 174/Anim Ti Waninggap (ATW), Brigjen TNI E Reza Pahlevi mengatakan, motif penusukan karena kekecewaan Sertu Muhammad Alkausar belum diizinkan cuti.  

"Intinya (motif) kekecewaan yang dilakukan karena dia (pelaku, red) mau mengambil cuti. Kekecewaan itu belum diizinkan, bukan tidak diizinkan. Karena cuti itu kapan saja bisa diambil," kata Danrem kepada sejumlah wartawan termasuk Tribun-Papua.com usai memimpin upacara penghormatan dan pemberangkatan jenazah Almarhum Mayor Ckm dr Beni Arjihan di Bandar Udara Mopah Merauke, Rabu (6/7/2022).

Foto : Upacara penghormatan dan pemberangkatan jenazah Almarhum Mayor Ckm dr Beni Arjihan di Bandar Udara Mopah Merauke, Rabu (6/7/2022). (Tangkapan Layar YouTube TribunCirebon.com)

Brigjen TNI E Reza Pahlevi menjelaskan, jumlah tenaga medis di Rumkit TK IV LB Moerdani Merauke sangat terbatas sehingga cuti dilakukan bergantian.

Pelaku penusukan baru berdinas kurang lebih satu tahun di Merauke. Selain itu, Sertu Muhammad Alkausar baru aktif berdinas dua minggu terakhir ini setelah istirahat pasca-musibah kecelakaan 16 Mei 2022 lalu.

"Pelaku baru aktif masuk kantor dua minggu lalu karena baru habis kena musibah kecelakaan 16 Mei," ujarnya.

"Dia melakukan istirahat kurang lebih satu bulan. Baru tindakan operasi sekitar 3 Juni untuk pasang pen. Itu baru dikasih istirahat lagi 14 hari. Jadi baru masuk kantor kurang lebih 2 minggu terakhir," sambung Danrem.

Pertimbangan baru melakukan istirahat cukup lama dan terbatasnya jumlah tenaga medis, maka pengajukan cuti Sertu Muahammad Alkausar belum diijinkan oleh Karumkit TK IV LB Moerdani Merauke.

"Mau mengajukan cuti belum diizinkan karena baru istirahat cukup lama. Alasan pelaku kekecewaan. Belum diizinkan karena baru selesai operasi kegiatan istirahat," tandas Danrem. 

Sertu Muhammad  Alkausar, terduga pelaku penikaman yang menewaskan Mayor Ckm dr Beni Arjihans, diringkus Denpom XVII-3 Merauke. Kini pelaku dibawa ke Markas Denpom guna penyidikan lebih lanjut.

Terungkap bahwa Sertu Muhammad Alkausar menikam Mayor Ckm dr Beni Arjihans memakai pisau dapur yang sudah disiapkan sebelumnya.

Mayor Ckm dr Beni Arjihans sendiri menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Tk IV LB Moerdani Merauke.

Jenazah korban kini disemayamkan di kediamannya, Distrik Tanah Miring, sembari menunggu pihak keluarga.

Danrem 174/Anim Ti Waninggap (ATW), Brigjen TNI E Reza Pahlevi, mengatakan, insiden yang merenggut nyawa Mayor dr Beni terjadi sekira pukul 09.45 WIT.

Pelaku berstatus anggota TNI Angkatan Darat (AD) yang bertugas sebagai perawat di UGD rumah sakit tersebut.

"Kejadiannya spontanitas. Saat dr Beni selesai melaksanakan kegiatan apel pagi, kemudian masuk ke kantor ruang UGD."

"Pada saat membuka pintu, rupanya dikejar oleh pelaku ini yang bekerja satu ruangan. Sama-sama di UGD," ungkap Danrem Reza, Selasa siang.

Dikatakan, pelaku yang mengetahui almarhum Mayor Ckm dr Beni masuk ruangan UGD langsung mengejarnya dengan membawa pisau dapur.

Pisau tersebut telah disimpan di sepeda motor.

"Pelaku sudah membawa pisau langsung melakukan penusukan pada korban dari belakang. Korban ditusuk dari belakang dengan pisau dapur, satu kali tusuk," kata Brigjen TNI E Reza Pahlevi.

Meski sekali tusuk, sambungnya, pisau tersebut langsung tertancap di bahu kiri Karumkit.

Bahkan, saat kejadian hingga korban dilarikan ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Merauke dan dinyatakan meninggal dunia pun pisau masih dalam kondisi tertancap ditubuh sang dokter.

"Pada saat kejadian sampai dinyatakan meninggal dunia, pisaunya masih tertancap. Karena lukanya cukup dalam," bebernya.

Danrem mengungkapkan, hasil autopsi menunjukkan luka akibat tusukan pisau dapur itu sedalam 23 cm dibahu kiri.

"Motifnya sampai saat ini kami masih dalami. Spontanitas habis apel pagi langsung insiden. Seperti informasi yang kami dapat, pelaku membawa pisau karena mau naik piket," jelasnya.

Brigjen Reza mengatakan, pisau dapur tersebut awalnya disimpan di sepeda motor pelaku.

"Biasanya mungkin kalau piket, malam dia masak-masak. Potong-potong untuk masak. Memang ada pisau dikantor hanya kurang tajam sehingga pelaku membawalah pisau karena mau piket," katanya.

Mayor Ckm dr Beni Arjihans yang tidak mengetahui spontanitas penusukan oleh pelaku dari arah belakang, akhirnya tak sadarkan diri hingga dinyatakan meninggal dunia. 

Diberitakan sebelumnya, Sosok Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Tk IV LB Moerdani Merauke, Mayor Ckm dr Beni Arjihans yang tewas seusai ditikam anak buahnya menggunakan benda tajam, Selasa (5/7/2022).

Mayor Ckm dr Beni Arjihans adalah alumni SMA Negeri 2 Cimahi angkatan 1995 dan SMP Negeri 1 Cimahi angkatan 1992.

dr Beni Arijhans meninggalkan seorang istri dan belum dikaruniai anak.

Peristiwa ini membuat terkejut para alumni di SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Cimahi.

Foto : Sosok Sertu Muhammad Alkausar, Pembunuh Mayor Beny Arjihans Karumkit LB Moerdani, Selalu Bawa Pisau. Kolase Foto kiri ilustrasi. Foto kanan Mayor Beni Arjihans. (Dok.Tribunnews.com/TribunPapua.com/Kolase)

"Innalillahi wainna ilaihi rooji'uun
berita duka dari kel besar alumni SMAN 2 Cimahi angkatan 95, telah meninggal dunia sahabat kita dr. Beni Arjihans tadi pagi di merauke papua tempat tugas almarhum..
Semoga Allah memaafkan segala khilafnya, melapangkan kuburnya, diterima amal islamnya dan menempatkan di tempat terbaik di jannahNya...
Keluarga yg ditinggalkan diberi tambahan kekuatan dan kesabaran...
Aamiin Allohumma Aamiin," tulis Eko Koswara, admin di grup Facebook IKA SMAN 2 Cimahi.

Peristiwa ini menambah catatan buruk bagi institusi TNI Angkatan Darat (AD) di ujung timur Indonesia, Papua.

Danrem 174/Anim Ti Waninggap (ATW), Brigjen TNI E Reza Pahlevi, mengatakan, insiden yang merenggut nyawa Mayor dr Beni terjadi sekira pukul 09.45 WIT.

"Terjadi insiden penusukan yang dilakukan oleh anggota atas nama Muhammad  Alkausar terhadap almarhum Mayor dr Beny," ungkapnya kepada sejumlah wartawan, termasuk Tribun-Papua.com.

 Brigjen Reza  menyebut, pelaku berstatus anggota TNI Angkatan Darat (AD) yang berrtugas sebagai perawat di UGD rumah sakit tersebut.

"Pelaku penusukan adalah Sertu Muhammad  Alkausar, sebagai anggota Rumkit Tingkat IV L B Moerdani Merauke," ungkapnya.

Hingga kini, Danrem 174/ATW itu berada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Merauke untuk mengawal kasus yang menggemparkan calon ibu kota Provinsi Papua Selatan itu.

Informasi dihimpun Tribun-Papua.com, korban sempat dilarikan ke Rumkital Merauke untuk mendapat pertolongan.

Sayangnya, nyawa Mayor Ckm dr Beni Arjihans tak tertolong dan dinyatakan meninggal.

 "Korban meninggalkan seorang istri dan belum punya anak," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved