Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Arharubi Tersangka Mutilasi Anak Kandung di Riau, Mengejutkan

Observasi kejiwaan Arharubi dilakukan untuk memastikan apakah memang pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau tidak.

Editor: Alpen Martinus
istimewa
Ayah Mutilasi Anak di Inhil Riau diringkus. Pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus mutilasi anak kandung di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau sempat membuat heboh.

Pasalnya sang pelaku adalah ayah kandungnya sendiri.

Awalnya banyak yang menyangka bahwa tersangka mengalami gangguan jiwa.

Baca juga: Usai Mutilasi Anak Kandungnya Sendiri, Seorang Lelaki di Riau Justru Bingung: Saya Mau Jumpa

Simak video terkait :

Tapi hasil pemeriksaan kejiwaan tersangka berkata lain.

Pria bernama Arharubi (42), pelaku pembunuhan mutilasi terhadap anak kandung di Inhil itu sudah diperiksa kondisi kejiwaannnya di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan Kota Pekanbaru.

Hasilnya mengejutkan.

Sebelumnya, Arharubi diduga mengalami gangguan jiwa karena tega berbuat sadis terhadap buah hatinya.

Baca juga: Seorang Ayah di Riau Mutilasi Anak Kandung, Tenteng Organ Korban, Sempat Dibujuk Abangnya

Petugas Polres Inhil saat menangkap pria yang memutilasi anaknya di Kelurahan Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Inhil, Riau, Senin (13/6/2022).
Petugas Polres Inhil saat menangkap pria yang memutilasi anaknya di Kelurahan Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Inhil, Riau, Senin (13/6/2022). (Dok. Polres Inhil)

Ternyata, pria berusia 42 tahun itu dinilai waras dan tidak mengalami gangguan jiwa.

Hasil ini diketahui berdasarkan hasil observasi kejiwaan terhadap pelaku di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Kota Pekanbaru.

Setelah diamankan polisi pelaku dibawa RSJ Tampan, untuk menjalani observasi sekitar 14 hari.

Ketika itu, jiwa Arharubi terkesan tidak stabil karena membunuh anak perempuannya, F yang masih berusia 9 tahun,

Baca juga: Sosok Arharubi, Ayah Mutilasi Anak di Riau Lalu Tenteng Organ Korban, Diduga Alami Gangguan Jiwa


Petugas saat melakukan olah TKP di rumah pelaku mutilasi di Inhil. Arharubi (42) menghabisi nyawa putrinya, F yang masih berusia 9 tahun. (ist)

Observasi kejiwaan Arharubi dilakukan untuk memastikan apakah memang pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau tidak.

Ketika peristiwa itu terjadi, pelaku terindikasi merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Pelaku ddindikasi sakit jiwa karena dengan sadis menghabisi sang putri kandung.

Pelaku lalu memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian.

Pria itu melakukan aksinya di rumahnya di Jalan Propinsi Kelurahan 4, Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada tanggal 13 Juni 2022 lalu.

"(Hasil observasi kejiwaan) sudah keluar, hasilnya tidak ada gangguan jiwa," kata Kapolres Inhil, AKBP Dian Setyawan, Sabtu (2/7/2022) sore.

Untuk itu diterangkan AKBP Dian, proses penyidikan perkara akan dilanjutkan.

Setelah berkas lengkap, penyidik kepolisian akan melimpahkannya ke kejaksaan.

AKBP Dian yang sebentar lagi akan mengemban amanah jabatan baru sebagai Wadirreskrimum Polda Banten ini memaparkan, pelaku kini sudah dimasukkan ke tahanan Polsek Tembilahan Hulu.

Guna mengetahui pasti motif pembunuhan, disebutkan AKBP Dian, penyidik masih akan melakukan pemeriksaan intensif.

"Pelaku sudah ditahan, (sekarang) sedang dilakukan pemeriksaan," pungkas Kapolres.

Saat proses observasi berjalan, pelaku sempat linglung. Bahkan dia seperti tidak sadar telah membunuh anaknya.

Tenteng Organ Sambil Ngamuk Pegang Parang

Terungkapnya peristiwa pembunuhan mutilasi ini, berawal saat petugas mendapat laporan dari masyarakat adanya seorang pria yang mengamuk di jalanan.

Sebelumnya, pria itu juga tampak berjalan sambil menenteng diduga organ dalam tubuh korban berupa hati.

Ia sambil berteriak-teriak "ini kan yang kalian mau, ini yang kalian mau" kata pelaku ketika itu.

"Jadi ngamuknya dia itu megang parang, berdiri di pinggir jalan, lalu dia pukul mobil orang. Ada mobil yang sampai pecah juga. Dapat laporan itu, kita langsung ke TKP," sebut Kapolsek Tembilahan Hulu, Iptu Ricky Marzuki.

Saat petugas datang, terlihat pelaku masih memegang parang.

Petugas berupaya membujuknya, ternyata pelaku tidak mau.

"Kita upayakan terus membujuk tapi tidak bisa. Malah sampai 2 kali kita diserang. Jadi karena ada seperti itu saya minta anggota mundur semua, saya panggil pihak keluarganya. Akhirnya datang abangnya yang paling tua, akhirnya dia mau. Setelah parang lepas, baru kita amankan," ucap Kapolsek.

Kemudian, saat posisi tangannya terborgol, pelaku berjalan menuju ke rumahnya. Ia lalu pergi ke arah belakang rumah.

Pelaku mengambil bungkusan. Tampak ada potongan kepala korban. Pelaku menyerahkannya kepada polisi.

Dari sana, petugas melanjutkan pencarian terhadap potongan tubuh korban lainnya.

Pencarian sampai dilakukan ke arah pinggir sungai.

"Setelah kita cari, baru kita temukan bagian bawah tubuh anaknya dari perut ke kaki. Kita cari lagi, dapat isi perutnya, ada jantungnya, ususnya. Kita cari lagi, dapat lengannya sebelah kiri. Tapi karena air pasang, kita tidak bisa cari lagi. Setelah sore mau Maghrib, air surut. Disitu kita dapatkan lengannya sebelah lagi dan badannya sebelah lagi," urainya.

Berdasarkan hasil autopsi korban, kematian disebabkan oleh tebasan di bagian leher.

Kapolsek memaparkan, pelaku langsung diamankan di sel rumah sakit umum setempat. Ia masih saja terus mengamuk.

Diterangkan Iptu Ricky, sebelumnya pada pagi hari, pelaku masih sempat mencari udang.

Korban juga diketahui meminjam jilbab kepada temannya untuk pergi ke sekolah.

Sekembalinya mencari udang itulah menurut keterangan warga, pelaku mulai marah-marah kepada anaknya.

Pelaku diketahui sehari-hari tinggal bersama korban. Pelaku sudah berpisah dengan istrinya.

Satu orang anak yang lain, ikut bersama istri pelaku.

"Karena terindikasi gangguan jiwa, pelaku diamankan di sel di rumah sakit. Tangan diborgol, kaki diborgol. Kita juga lakukan pengamanan di sana," ujarnya.

( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved