Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Malaysia Open 2022

Waspadai 6 Jenis Cedera untuk Kamu yang Hobby Main Bulu Tangkis

Ketahui 6 jenis cedera yang kerap dialami mereka yang hobi bermain bulu tangkis supaya kamu bisa lebih waspada.

Editor: Tirza Ponto
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Atlet bulutangkis ganda putra Malaysia, Aaron Chia (belakang), sedang menghampiri Atlet bulutangkis ganda putra Indonesia, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan (depan), yang sedang kesakitan karena cedera saat bertanding di Istora, Senayan, Jakarta, 17 Juni 2022. 

Kondisi ini akan menyebabkan otot-otot bahu mengalami kelelahan dan mengakibatkan stabilitas sendi bahu menjadi menurun.

"Tendonitas rotator cuff atau tendinopathy adalah kondisi cedera bahu tersering pada pemain bulu tangkis," tutur dr Antonius.

Waspadai cedera yang biasa dialami saat berolahraga Bulu Tangkis
Waspadai cedera yang biasa dialami saat berolahraga Bulu Tangkis (IM.Clinic)

Baca juga: Profil Taufik Hidayat dan Lee Chong Wei, Dua Legenda Bulu Tangkis Dunia, 11 Tahun jadi Rival Abadi

Sedangkan cedera ankle, disebabkan adanya gerakan-gerakan berubah arah dalam waktu yang cepat serta gerakan melompat dan mendarat saat melakukan jumping smash.

Dr Antonius kemudian menyebut jenis cedera lainnya yang kerap dialami pemain bulu tangkis adalah cedera lutut.

"Jenis cedera lutut yang paling sering terjadi pada olah raga bulu tangkis adalah cedera jumper's knee atau patella tendinitis yang diakibatkan gerakan melompat dan mendarat berulang, serta gerakan lunges yang berulang," jelas dr Antonius.

Cedera punggung pun sering dialami para pemain bulu tangkis karena gerakan menerjang dan menunduk saat menghadapi lawan.

Anthony Sinisuka Ginting
Anthony Sinisuka Ginting (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

"Cedera lower back pain atau cederaa punggung bawah juga sering terjadi pada pemain bulu tangkis. Kelemahan otot punggung merupakan salah satu faktor risiko dari cedera lower back pain ini," kata dr Antonius.

Selanjutnya, ada cedera siku yang disebabkan adanya beban berlebihan pada otot dan terjadi terus menerus selama memegang raket.

Kondisi ini yang dapat menimbulkan peradangan pada otot siku.

Lalu ada pula cedera kram otot yang disebabkan melakukan aktivitas olah raga tanpa pemanasan dan peregangan otot terlebih dahulu.

"Kram otot bisa terjadi di bagian tubuh manapun, tapi kram yang paling serinh biasanya muncul di kaki. Saat kram terjadi, otot akan mengalami kontraksi dan bagian tubuh yang mengalami kram akan sulit digerakkan selama beberapa detik atau bahkan beberapa menit," pungkas dr Antonius.

Baca juga: Jonatan Christie Melaju ke Semifinal, Siap Head to Head dengan Victor Axelsen

Baca juga: Lolos ke Semifinal Malaysia Open 2022, Jonatan Christie Punya Cara Ampuh Kalahkan Viktor Axelsen

Artikel ini tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved