Digital Activity
Jalan Tol Manado- Bitung Masih Merugi, Ini Tanggapan Pengamat Robert Winerungan
Dirut PT Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan jalan tol Manado Bitung merupakan jalan tol yang kurang menguntungkan alias merugikan.
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, Tondano - Jalan Tol Manado Bitung merupakan kemenangan politik masyarakat Sulawesi Utara.
Dalam jangka pendek jalan tol ini belum akan membawa keuntungan bagi pengelola Jalan Tol dalam hal ini PT Jasa Marga.
Namun, Dirut PT Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan jalan tol Manado Bitung merupakan jalan tol yang kurang menguntungkan alias merugikan.
Adanya Jalan tol ini akan membangkitkan atau akan menjadi faktor ekselerasi aktivitas perekonomian khususnya Kawasan Ekonomi Khusus Bitung.
Demikian kata Pengamat Ekonomi Sulut Dr Robert Winerungan, bahwa walaupun begitu, KEK Bitung akan terpacu aktivitasnya dengan adanya jalan tol Ini, investor akan makin melirik KEK Bitung serta potensi ekonomi lainnya yang ada dikawasan yang dijangkau oleh Tol Manado Bitung.

"Pembangunan jalan Tol Manado Bitung sebenarnya bukan untuk tujuan jangka pendek. Jangka pendek sepertinya kelihatan merugi oleh karena paling tidak ada tiga alasan yakni beban pertama adalah bayar utang, kedua beban penyusutan, dan ketiga beban untuk operasional," jelas Winerungan kepada Tribun Manado, Rabu (28/6/2022).
Lanjutnya, memang saat ini belum kelihatan, yang mana jalan tol Manado Bitung ini tidak prospektif, tapi justru sangat potensial ke depan, saat ini pengguna sepi karena adanya pandemi Covid-19.
Walaupun, kata dia, KEK Bitung ini belum beropersi secara maksimal tetapi tol Manado-Bitung adalah unik, beda dengan tol yang ada di pulau Jawa yang memiliki yang memiliki permintaan yang cukup tinggi oleh karena penduduknya dan jumlah kendaraan yang sangat banyak serta mobilisasi penduduk yang sangat tinggi.
"Tol Manado Bitung dalam jangka pendek diharapkan untuk makin membangkitkan perekonomian di Sulut namum dalam jangka panjang akan sangat vital untuk kelancaran arus lalulintas di Sulawesi Utara," terang Winerungan.
Saat ini pemulihan ekonomi masih sementara dan pasti masa yang akan datang ekonomi Sulawesi utara pulih kebutuhan jalan tol ini akan sangat vital.
Di satu sisi, Untuk menanggulangi beban operasional pengelola jalan tol sebetulnya perlu regulasi pemerintah daerah untuk mengatur kendaraan khususnya kendaraan besar dan kendaraan angkutan berat agar wajib masuk melewati tol.
"Jangan ikut jalan biasa karena peruntukan jalan biasa bukan untuk kendaran konteiner dan kendaraan berat lainnya. Di samping itu subsidi pemerintah untuk bunga bagi pengelola tol agar tidak terjadi divestasi terhadap jalan tol yang sudah dibangun ini," tegas Winerungan
Kemudian sosialisasi kepada masyrakat tentang penggunaan jalan tol harus makin masif, misalnya ikut tol pasti aman dan nyaman, juga penting untuk mengubah kebiasaan masyarakat untuk ikut masuk tol agar masyarakat pengguna kendaraan untuk menggunakan tol saat akan berkunjung ke Manado-Bitung atau sebaliknya.
"Penting dan harus dihindari ruas jalan tol agar tidak terjadi divestasi karena dinilai sudah merugi. Divestasi ini akan merugikan Sulawesi Utara, karena masih akan ada rencana untuk ada ruas tol yang akan dibangun. Para investor pasti akan berani membangun ruas tol baru karena prospek ke depan," pungkas Akademisi Universitas Negeri Manado ini. (Mjr)