Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan Maut, Truk 21 Penumpang Alami Rem Blong hingga Masuk Jurang, 9 Orang Meninggal Dunia
Kecelakaan maut truk berisi 21 penumpang terjun ke jurang, sembilan orang tewas
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Desa Tanambas, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Sumba Tengah, NTT pada Jumat lalu.
Diketahui insiden tersebut melibatkan kendaraan truk berisi 21 penumpang.
Akibatnya sebanyak sembilan orang meninggal dunia.
Baca juga: Gempa Terkini Pagi Ini Selasa 28 Juni 2022, Guncang di Laut, Info BMKG Lokasi dan Magnitudonya
Baca juga: Kecelakaan Pukul 03.00 WIB, Mobil Boks Pengangkut Uang Tabrak Pagar Pembatas lalu Terjun ke Sungai
Baca juga: Bermodus Pura-pura Ajarkan Soal Akil Baligh, Seorang Oknum Guru Ngaji Cabuli Murid-muridnya
Truk yang mengangkut 21 penumpang mengalami rem blong hingga terjun ke jurang di Desa Tanambas, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Sumba Tengah, NTT.
Sembilan orang tewas dalam peristiwa itu.
Kasat Lantas Polres Sumba Barat AKP Jainudin menjelskan, truk mengalami rem blong hingga masuk ke jurang.
"Kejadiannya Jumat (25/6) kemarin sekitar pukul 13.00 Wita," kata dia, Sabtu (25/6).
Mulanya puluhn warga menumpang truk yang dikemudikan oleh Pace Pundu Daitana.
Kendaraan melaju dari Lenang menuju Tanambas, Kabuoaten Sumba Tengah.
Namun setibanya di Kampung Wairuang rem truk blong saat melewati jalanan menurun.
Foto Truk jatuh di dalam jurang di wilayah Waiurang, Desa Tanambanas, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) (Dokumen Polres Sumba Barat via kompas.com)
Sopir tak dapat mengendalikan kendaraan hingga truk terbalik dan terjun ke jurang.
Sembilan orang meninggal dalam peristiwa itu.
Rinciannya lima orang meninggal di lokasi, tiga meninggal di perjalanan.
"Sedangkan satu orang meninggal di Puskesmas Pahar," kata Jainudin.
Sembilan warga yang meninggal tersebut yakni Kalendi Hapajang, Karis R Ritu, Nini Y Danga, Stefanus HP Tana, Matius P Milung, Anton B Nggay, PB Ranja, Yuan, dan Marlin Y Yanda.
Korban luka berat
Sebanyak 12 warga Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Sumba Tengah, NTT mengalami luka berat dalam insiden truk jatuh ke jurang 20 meter tersebut. Mereka kini masih menjalani perawatan medis.
Mereka dirawat di tiga rumah sakit berbeda.
AKP Jainudin mengatakan, 12 warga itu dirawat di rumah sakit di Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Tengah.
"12 korban ini, ada yang masih kritis dan ada yang sudah siuman," kata Jainudin, kepada sejumlah wartawan, Sabtu (25/6/2022).
Jainudin memerinci, empat orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah, dua orang dirawat di RSUD Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat.
Sedangkan enam orang dirawat di Puskesmas Pahar, Kabupaten Sumba Tengah.
Dia menyebutkan, para korban mengalami luka dan patah tulang di bagian tangan dan kaki.
Empat orang yang dirawat di RSUD Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah yakni Hesti Kalapa Oru (28), warga Kampung Galutosi, Desa Lenang Selatan, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah.
Foto : Ilustrasi kecelakaan maut sembilan orang meninggal dunia. (istimewa)
Korban belum sadarkan diri dan masih dalam keadaan kritis.
Kemudian, Tobias Peru Hangga Ndau (37), mengalami retak tengkorak kepala, patah tulang pergelangan tangan kanan dan luka robek kaki kiri serta kritis.
"Saat ini kondisinya sudah mulai sadar," kata Jainudin.
Korban kritis lainnya, Timotius Hiwa Wunu (20), sudah sadarkan diri dan Piter H. Opung (30) yang kritis karena patah kaki kanan juga mulai sadar.
Kemudian, dua korban yang dirawat di RSUD Waikabubak Sumba Barat yakni Reni Murang Guna (24), warga Alanga, Desa Weluk Praimemang, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Tengah, Kabupaten Sumba Tengah dan Pace Pundu Daitana (25).
"Pace, sopir dump truk yang juga warga Pahar, Desa Lenang, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah tidak bisa kencing dan mungkin mengalami benturan keras di perut," ujar dia.
Sementara enam korban yang dirawat di Puskesmas Pahar, Kecamatan Umbu Ratunggay, kabupaten Sumba Tengah yakni Alfonsua Lambu Ati (17), siswa SMA mengalami patah paha kaki kiri.
Dorkas Kareri Ata Jama (36), mengalami patah kaki kanan dan kiri. Petrus Umbu Beru Ranja (18) mengalami patah paha kanan. Gabriel Damu Lodu (26), mengalami patah paha kanan dan tangan kiri.
Lusia Kalara Hinggu (18), mengalami patah pada paha kanan. Melkianus Maramba Jawa (35) mengalami luka di sekujur tubuh.
Sedangkan jenazah sembilan korban meninggal telah dibawa ke rumah duka masing-masing untuk disemayamkan, sambil menunggu proses pemakaman.
Tips untuk Menghindari Truk Alami Rem Blong
Ahmad Wildan selaku Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), menegaskan pentingnya melakukan pre-inspection alias pengecekan awal pada sistem pengereman tiap sebelum berangkat.
"Tidak hanya terbatas pada truk tronton, tapi pre-inspection ini juga perlu dilakukan untuk seluruh jenis truk," ujar Ahmad dalam Forum Tematik Bakohumas diskusi Keselamatan Jalan Tol beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui, pada kendaraan besar seperti truk terdapat beberapa komponen sistem pengereman yang wajib dicek.
"Untuk sistem rem Full Hydraulic Brake (FHB) dan Air Over Hydraulic (AOH) pastikan minyak rem tidak merembes dan terisi sesuai batas," katanya.
Sopir dan mekanik bisa melakukan penggantian minyak rem secara berkala, untuk menghindari mencampurkan minyak rem dengan spesifikasi berbeda.
Ahmad juga mengingatkan untuk selalu memeriksa slang minyak rem serta master rem,dan kondisinya harus prima.
"Pastikan juga pedal rem normal dan lampu indikator vakum juga tidak menyala," sebutnya.
Dijelaskan olehnya, caranya adalah dengan menginjak pedal rem beberapa kali untuk memastikan tidak ada kevakuman yang tertinggal pada booster rem, untuk kendaraan yang dilengkapi booster.
Kemudian sopir bisa masuk ke kolong truk untuk memastikan bahwa sistem pengereman tidak ada tetesan minyak rem.
"Pastikan kondisi kampas rem, cakram rem, serta tromol dalam kondisi prima," tambahnya.
Untuk sistem pengereman Full Air Brake (FAB) atau rem angin, sopir bisa coba nyalakan mesin dan periksa indikator tekanan rem angin normal.
Jangan sampai jarum penunjuk berada di warna merah, kemudian cek air tank dengan cara tarik tuas udara di bawah air tank, dan pastikan tidak ada tetesan air.
"Terakhir periksa brake chamber dan slack adjuster," katanya lagi.
Saat melakukan berbagai pengecekan tersebut, parkirkan truk di lokasi yang aman dengan kontur jalan yang datar.
Jangan lupa matikan mesin, kunci kontak off, dan transmisi dalam posisi netral.
Sopir bisa aktifkan rem parkir dan mengganjal ban sebagai tindakan berjaga-jaga agar tetap dalam kondisi aman.
"Dengan sikap yang disiplin untuk selalu melakukan pengecekan kondisi sistem rem sebelum berangkat mengemudi, risiko kecelakaan akibat gagal rem bisa berkurang," tutup Ahmad.
Artikel ini telah tayang di Prohaba.co