Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan

Sosok Siti Munawaroh Korban Kecelakaan Bus Masuk Jurang, Lakukan Hal Tak Biasa Sebelum Meninggal

Siti Munawaroh akhirnya ditemukan setelah 3 hari terjadinya kecelakaan bus yang terjadi Sabtu (25/6/2022) dini hari.

Editor: Ventrico Nonutu
Heru Rukanda
Kecelakaan bus di Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Sosok Siti Munawaroh, salah satu korban yang tewas dalam insiden nahas tersebut. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Siti Munawaroh ditemukan tewas di sekitar Sungai Citanduy, Senin (27/6/2022).

Siti Munawaroh menjadi korban yang meninggal dunia dalam insiden kecelakaan bus yang terjadi Sabtu (25/6/2022) dini hari.

Usai kecelakaan, ia sempat dicari-cari di lokasi kejadian yaitu di sekitar jurang yang ada di Rajapolah Tasikmalaya.

Baca juga: Sosok Brigjen TNI AD Kemal Hendrayadi yang Kini Bergabung dengan Partai Demokrat, Ini Rekam Jejaknya

Baca juga: Baru Terungkap Hasil Gelar Perkara Kasus Pembunuhan di Subang, Benny Mamoto Singgung Soal Saksi

Siti Munawaroh akhirnya ditemukan setelah 3 hari terjadinya kecelaan tersebut.

Dikabarkan jenazah Siti Munawaroh akan dimakamkan di Kabupaten Sumedang.

Bus pariwisata rombongan Guru SD masuk jurang hingga tewaskan tiga orang penumpang.
Bus pariwisata rombongan Guru SD masuk jurang, Sabtu (25/6/2022) dini hari. (Heru Rukanda)

Lantas bagaimana sosok Siti Munawaroh?

Bina Ferdiansyah (41), paman Siti mengatakan, ibu beranak satu itu semasa hidupnya sangat baik di mata keluarga.

Tak banyak tingkah Siti Munawaroh yang membuat orang lain jengkel kepadanya.

"Sejak kecil dia tak banyak tingkah. Diam saja di rumah dan sekitarnya. Tak pernah keluyuran, baik pokoknya," kata Bina Ferdiansyah (41), paman Siti Munawaroh di area penggalian makam.

Bina sendiri tak merasakan kejanggalan apapun yang mungkin menjadi pertanda datangnya kabar buruk ini.

Sebelum berangkat ke Pangandaran, Siti berkumpul bersama keluarga.

Keluarga besar Siti di Cisempur, Jatinangor biasa berkumpul setiap hari Jumat.

Siti adalah yang jarang hadir.

"Jumat itu, sebelum malam harinya berangkat, kok keponakan saya itu ada, tak biasa," katanya.

Dengan kejadian kecelakaan yang menewaskan Siti Munawaroh, Bina dan umumnya keluarga merasa sangat terkejut dan terpukul.

Bus pariwisata asal Sumedang tujuan Pangandaran masuk jurang di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022) dini hari. Tiga orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.
Bus pariwisata asal Sumedang tujuan Pangandaran masuk jurang di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022) dini hari. Tiga orang meninggal dunia dalam kecelakaan ini. (Tribun Jabar/Firman Suryaman)

"Saya yang mengasuhnya sejak kecil, tidak menyangka ada kejadian ini," katanya.

Bus itu mengangkut rombongan guru-guru SDN Sayang, Jatinangor, Sumedang tujuan Pangandaran.

Di Rapajpolah, Sabtu (25/6/2022) dini hari, bus itu masuk jurang diduga akibat sopirnya mengantuk.

Pengakuan Sopir Kecelakaan

Sopir bus pariwisata yang alami kecelakaan di Tasikmalaya mengaku mengantuk.

Bahkan pria bernama Dedi Kurnia mengaku sempat tertidur beberapa detik.

Hal tersebut diungkap, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan.

Kapolres menjelaskan jika Dedi Kurnia sempat terlelap begitu sadar, bus sudah berada di dalam jurang.

"Menurut pengakuan sopir, penyebab musibah kecelakaan bus pariwisata ini akibat ia mengantuk," kata Kapolres, di lokasi musibah, seperti ditulis Tribun Cirebon.

Hal itu sesuai dengan pengakuan Dedi Kurnia, sopir bus pariwisata Citra Trans Utama B 7701 TGA yang mengalami nahas.

Dedi hanya menderita luka ringan meski bus pariwisata yang dikemudikannya terjun ke jurang dengan posisi telentang di Cirende, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Beberapa saat sebelum tiba di lokasi musibah, di mana jalan agak lurus dan menurun, Dedi tertidur beberapa detik hingga membuat bus pariwisata itu oleng ke kiri dan kemudian masuk jurang sedalam 10 meter yang di bawahnya terdapat sungai.

Dedi sendiri masih dalam perawatan sehingga belum bisa diperiksa lebih lanjut.

Sementara Cepi (30), kondektur bus, tewas di lokasi kejadian bersama dua penumpang lainnya yang juga tewas.

Bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru SD Sayang, Kecamatan Jatinangor, Sumedang masuk jurang di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya

Seperti diketahui, bus naas tersebut membawa rombongan dari SD Sayang, Cikeruh, Jatinangor, Sumedang, yang hendak berwisata ke Pangandaran.

Bus membawa sekitar 59 penumpang.

Namun, bus oleng ke kiri dan masuk jurang dengan posisi bus telentang.

Telah tayang di Tribunnews.com

telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkait Kecelakaan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved