Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Harga BBM di Sri Lanka Naik, Masyarakat Semakin Menderita

Menteri Energi Sri Lanka, Kanchana Wijesekera, meminta maaf atas kenaikan harga BBM. Hal tersebut dikarenakan adanya penundaan pengiriman energi.

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews.com/AFP
Warga antre membeli minyak tanah untuk kebutuhan rumah tanggal di Kolombo pada 17 Juni 2022. Sri Lanka memutuskan menaikkan harga BBM. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Minggu (26/6/2022), Sri Lanka memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Hal tersebut diumumkan oleh perusahaan energi Sri lanka, Ceylon Petroleum Corporation (CPC).

Sehari sebelumnya, Menteri Energi menunda memasok minyak ke beberapa SPBU di Kolombo.

Dikutip dari Channel News Asia, adanya lonjakan tersebut membuat harga dari komoditas solar mengalami peningkatan biaya sebesar 15 persen menjadi 460 rupee atau sekitar 1,27 dolar AS per liter.

Sementara untuk bensin CPC mematok kenaikan sebesar 22 persen menjadi 550 rupee atau 1,52 dolar AS per liter.

Adanya kenaikan ini tentunya makin menambah penderitaan pada 22 juta warga Sri Lanka, mengingat saat ini Sri Lanka tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaannya di tahun 1948 silam.

Baca juga: Tips Memelihara Anjing dan Kucing Agar Tetap Sehat, Salah Satunya Dipijat

Baca juga: Puasa Senin Kamis Bisa Digabung dengan Qadha Ramadan, Berikut Niat dan Tata Caranya

Sambil meminta maaf, Menteri Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM terjadi karena adanya penundaan pengiriman bahan energi yang seharusnya tiba pada minggu depan, namun karena Sri Lanka kehabisan devisa negara membuat pihaknya kesulitan untuk melunasi impor energi tersebut, sehingga kargo pengangkut BBM itu terpaksa ditahan.

“Kami meminta maaf kepada pengendara dan mengimbau mereka untuk tidak mengantri panjang di luar stasiun pompa. Ekonomi kita telah menghadapi keruntuhan total, kita sekarang menghadapi situasi yang jauh lebih serius di luar sekadar kekurangan bahan bakar, gas, listrik, dan makanan,” jelas Wickremesinghe.

Wijesekera mengungkap sisa pasokan BBM di negaranya sebetulnya cukup untuk menghidupi warga Sri Lanka selama dua hari kedepan, namun pemerintah memilih menyimpan cadangan tersebut untuk layanan darurat.

Akhirnya Terungkap Penyebab Sri Lanka Bangkrut, Hingga Tak Bisa Beli BBM, Gagal Bayar Utang
Akhirnya Terungkap Penyebab Sri Lanka Bangkrut, Hingga Tak Bisa Beli BBM, Gagal Bayar Utang ()

Hal inilah yang membuat ribuan masyarakat tumpah memenuhi stasiun pompa demi mengisi ulang persediaan BBM pada kendaraan mereka.

Setelah sebelumnya pemerintah memberlakukan penutupan aktivitas bagi seluruh lembaga negara dan sekolah selama dua minggu guna mengurangi penggunaan BBM di tengah krisis energi.

Keprihatinan ini lantas mendorong Departemen Keuangan AS melakukan delegasi dengan Sri Lanka, untuk membahas pemberian bantuan sebesar 158,75 juta dolar selama dua minggu kedepan pada warga Sri Lanka yang membutuhkan.

Baca juga: Andi Mallarangeng Beber Skenario Koalisi Demokrat di Pilpres, Tak Mungkin dengan PDIP

Baca juga: Gempa Terkini Malam Ini Minggu 26 Juni 2022, Baru Guncang Bali di Laut, Hingga Jawa Timur

Tak hanya itu organisasi PBB juga turut mengeluarkan dana darurat sebanyak 47 juta dolar AS guna membantu pemerintah Sri Lanka untuk mencukupi kebutuhan pangan 22 juta penduduk negara itu.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sri Lanka Naikkan Harga Bahan Bakar, Pasokan BBM Kini Hanya Cukup untuk Dua Hari.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved