Kecelakaan Lalu Lintas
Kader PKS Tewas Kecelakaan, Mobil Tertabrak Kereta Api, Avanza Berhenti di Tengah Perlintasan KA
Kecelakaan maut mobil avanza tertabrak kereta api di dekat Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang kader dari Partai PKS meninggal dunia alami kecelakaan.
Diketahui korban yang mengemudi mobil Avanza tertabrak kereta api.
Sementara itu istri dan anaknya selamat.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Alasan Pengadilan Negeri Tangerang Tolak Gugatan Kasus Tabung Tanah Yusuf Mansur
Baca juga: Pantas Putri Delina Dihujat, Kini Nathalie Holscher Sindir Kelakuan Anak Sule, Hubungannya Memanas
Baca juga: Potret Penampilan Terbaru Dara The Virgin Manglingi, Rekan Mita The Virgin Pamer Gaya Rambut Pendek
Foto : Kereta Api (KA) Argo Sindoro relasi Semarang-Gambir mengalami temperan dengan mobil di perlintasan liar KM 34+4/5 petak jalan Cikarang-Tambun, Selasa (21/6/2022) pukul 10.54 WIB. (PT KAI)
Insiden tabrakan maut yang melibatkan minibus Avanza dan kereta api Argo Sindoro CC 206 13 52 jurusan Semarang-Gambir PP terjadi di dekat Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/6/2022) siang.
Rochim Mustadi (40), yang berada di dalam mobil, tertabrak dan terseret sejauh hampir satu kilometer dari lokasi tabrakan.
Sebelum tabrakan terjadi, istri dan satu orang anaknya sudah lebih dahulu keluar dari mobil.
Mereka berdua bergegas keluar dari mobil dan berlari menyelamatkan diri.
Rochim, yang sempat ikut terseret, dinyatakan meninggal dunia.
Setelah proses evakuasi dilakukan, jenazahnya langsung dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi untuk ditangani lebih lanjut.
Mesin mobil mati
Penjaga pintu perlintasan sebidang di gang Walet, Bambang Suherman (51) menuturkan tabrakan maut itu bermula ketika mobil Avanza bernomor polisi B 2539 FMB melintas dari arah Jalan Stadion Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Saat mesin mati, kereta Argo Sindoro kemudian datang dan tabrakan maut tidak dapat terhindarkan.
Di dalam mobil, lanjut Bambang, terlihat anak dan istri korban. Namun, saat mesin mati, anak dan istri korban sudah lebih dahulu keluar dari mobil dan selamat dari insiden tersebut.
"Isinya tiga orang. Alhamdulillah anak sama ibu turun duluan pas mobilnya mati, tapi korban enggak sempat turun, mungkin masih mau usaha buat menyalakan mobil," ungkap Bambang, di lokasi kejadian, Selasa.
Warga sekitar lokasi kejadian juga berusaha meneriaki korban, namun nahas, korban tidak sempat menyelamatkan dirinya.
"Pas mobil mati mesinnya, warga sudah teriaki, enggak sempat turun dia," imbuh dia.
Kanit Samapta Polsek Tambun Ajun Komisaris Polisi Bambang Farobi mengatakan, korban yang masih ada di dalam mobil, ikut terseret saat tabrakan terjadi.
"Kira-kira 1-2 kilometer, itu dari sana (perlintasan Wallet)," ucap Bambang, melalui pesan singkatnya, Selasa.
Evakuasi mobil memakan waktu hingga 1,5 jam
Petugas gabungan dari PT KAI Daop 1, Satlantas Polres Metro Bekasi, Jasa Raharja, dan petugas Kereta Commuter Indonesia (KCI) kemudian melakukan evakuasi terhadap mobil dan jenazah korban.
Proses evakuasi dilakukan dengan cara memotong pagar pembatas antara jalur kereta dan permukiman warga.
Setelah pagar dipotong, mobil derek yang disiagakan di lokasi kemudian menarik mobil yang rusak berat tersebut.
Proses evakuasi pun tidak sepenuhnya berjalan dengan mulus.
Kanit Gakkum Polres Metro Bekasi Inspektur Satu Carmin mengatakan, ada sejumlah kendala yang dialami petugas saat mengevakuasi minibus tersebut.
"Kendalanya banyak kabel, kemudian jalan sempit, hanya bisa dilalui kendaraan light truck, yang besar tidak bisa masuk," ucap Carmin usai evakuasi.
Setelah memakan waktu kurang lebih 1,5 jam, kendaraan yang ringsek itu berhasil dievakuasi dan selanjutnya dibawa ke Kantor Unit Laka Lantas Polres Metro Bekasi.
Korban kader aktif PKS
Belakangan diketahui, Rochim Mustadi dan juga istrinya, merupakan kader aktif Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di wilayah Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Sekretaris DPD PKS Kabupaten Bekasi Uryan Riana mengatakan bahwa Rochim sudah aktif di PKS sekitar 10 tahun.
"Aktivitas beliau itu sekarang aktif di DPC di Cikarang Selatan. Mungkin diperkirakan hampir 10 tahun lebih aktif di PKS," kata Uryan, saat dihubungi.
Bersama istrinya, Rochim dikenal sebagai orang yang aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan yang sering diadakan oleh PKS.
"Kemudian aktif di kegiatan sosial kemanusiaan. Mereka cukup aktif di situ, suami dan istrinya," tutur dia.
Uryan pun memastikan bahwa istri dan anak Rochim selamat, namun hingga kini, ia belum dapat memastikan bagaimana kondisi dari dua korban yang selamat.
KAI akan tutup pelintasan sebidang Walet
PT KAI Daop 1 Jakarta berencana untuk menutup pelintasan sebidang liar di KM 34+4/5 petak jalan Cikarang-Tambun imbas dari kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Argo Sindoro dengan mobil minibus Avanza pada Selasa (21/6/2022).
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan bahwa penutupan itu dilakukan demi keselamatan dan keamanan warga.
"Penutupan pelintasan liar ini tentunya merupakan bagian dari dukungan KAI untuk mewujudkan keselamatan dan keamanan perjalanan KA serta masyarakat," ucap Eva, dalam keterangannya.
Foto : Minibus Avanza berwarna hitam terlibat kecelakaan dengan kereta api di dekat Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/6/2022). (TribunPalu/handover)
Menurut pihaknya, langkah ini sudah sesuai dengan amanat Undang-undang nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian, tepatnya Pasal 94 yang menyatakan bahwa:
(1) Untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pemakai jalan, pelintasan sebidang yang tidak mempunyai izin harus ditutup;
(2) Penutupan pelintasan sebidang sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
Eva pun menyampaikan permohonan maaf kepada para pengguna jasa yang terdampak atas kejadian kecelakaan tersebut.
Ia juga turut mengimbau kepada para pengguna jalan untuk tetap berhati-hati saat melintas di pelintasan kereta api.
"Kepada pengguna jalan agar lebih berhati-hati apabila melintas di pelintasan sebidang. Tengok kanan kiri sebelum melintas, selalu gunakan pelintasan sebidang yang resmi, yang dilengkapi dengan palang pintu dan sirine untuk keselamatan bersama," tutup Eva.
Telah tayang di Kompas.com