Pemilu 2024
Diskusi Menyukseskan Pemilu 2024, Lucky: Pemutakhiran Data Harus Cermat Setelah Pandemi Covid-19
Diskusi ringan menyukseskan Pemilu 2024 di Graha Wenang, Jalan Pomorow, Manado, Rabu (22/6/2022)
Penulis: David_Kusuma | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tahapan Pemilihan Umum 2024 telah diluncurkan KPU pada 14 Juni 2024. Menyukseskan pesta demokrasi lima tahunan itu, pengamat politik Lucky Schramm SH MH, praktisi hukum Vebry Haryadi SH dan Komisioner Bawaslu Minsel Franny Sengkey melakukan diskusi ringan menyukseskan Pemilu 2024 di Graha Wenang, Jalan Pomorow, Manado, Rabu (22/6/2022).
Franny mengungkap kesuksesan pemilu, bukan hanya tugas penyelenggara dalam hal ini adalah KPU dan dibantu Bawaslu, namun merupakan tugas bersama stakeholders.
Stakeholders di sini yakni penyelenggara dalam hal ini KPU dibantu Bawaslu, peserta pemilu, pemerintah bersama aparat TNI-Polri, serta masyarakat.

“Semua stakeholders ini harus terlibat dan mendukung. Masyarakat juga jangan masa bodoh, contohnya proaktif mengecek apakah masuk daftar pemilih atau tidak,” Franny.
Lucky mengungkap Pemilu 2024 kali ini berbeda dengan pemilu tahun sebelumnya, karena dilakukan pasca-Pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak warga meninggal, sehingga pemutakhiran data pemilih tetap (DPT) harus dilakukan dengan cermat. Sebab masalah data pemilih rawan menjadi sengketa.
“Berkaca dari pemilu sebelumnya, ada warga protes tak masuk DPT, warga telah meninggal masih terdaftar atau nama terdaftar di dua lokasi. Apalagi pasca-pandemi banyak yang meninggal, sehingga pemutakhiran data harus cermat,” ujar Lucky.
Franny mengatakan, pemutakhiran data ini akan dilakukan cermat mengingat baru saja pandemi.
Selain itu, Franny juga mengingatkan pemerintah terkait pemilu tahun sebelumnya, di mana banyak penyelenggara di tingkat PPS sakit bahkan meninggal karena kelelahan. “Tentu ini menjadi pelajaran, jangan sampai terulang lagi,” ujarnya.

Juga menjadi perhatian, setelah Pemilu 2024, tak berselang lama akan dilangsungkan Pilkada 2024 serentak, tentu dikhawatirkan penyelenggara akan keteteran.
“Karena dua pesta demokrasi ini berdekatan, harapan kami ke pemerintah agar penyelenggara tak banyak wajah baru, agar mereka sudah tahu apa yang akan dilakukan. Tidak mulai dari nol,” ungkapnya.
Dirinya juga mengingatkan penyelenggara pemilu, jajaran KPU harus berintegritas. (vid)