Abrasi Pantai Amurang
Pelsis dan JTE Peduli Bencana Abrasi di Amurang Minsel, Bawa Bantuan Sembako Hasil Gotong Royong
Infrastruktur publik rusak, 30 rumah tenggelam ke laut, 12 rumah rusak berat, dan 269 warga terpaksa harus mengungsi.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pesisir Amurang dilanda bencana abrasi.
Infrastruktur publik rusak, 30 rumah tenggelam ke laut, 12 rumah rusak berat, dan 269 warga terpaksa harus mengungsi.
Di tengah situasi kesusahan, warga Sulut membangun solidaritas dengan aksi peduli.
Silih berganti membawa bantuan untuk sekadar meringankan beban para korban bencana.
Aksi Peduli Amurang pun datang dari Pelayanan Siswa Kristen (Pelsis) Sulut dan Jaringan Tim Evang (JTE) Sulut bersama Fortuner Pajero Milenial Club.
Para anak muda ini membawa bantuan sembako yang mereka kumpulkan secara gotong royong.
Josua Liow Ketua Pelsis Sulut mengungkapkan aksi sosial ini merupakan respon atas keteladanan Kepemimpinan Pemerintah Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Steven Kandouw.
Di mana masyarakat terbuka untuk ikut peduli dalam membantu daerah yang terkena bencana.
"Kami salah satu organisasi pelayanan tentu ikut peduli atas terjadinya abrasi pantai yang mengakibatkan rumah penduduk yang ada di Pesisir Pantai Amurang
Tentunya warga korban bukan hanya kehilangan tempat tinggal tetapi seluruh kebutuhan primer, dampak luar biasa dirasakan
Pelsis dan JTE membentuk tim dipimpin Joel Sompie melakukan Pengalangan Dana
"Puji Tuhan ini direspon oleh Pengurus dan Anggota," kata Joel Sompie
Ia mengatakan jiwa sosial dan peduli bencana anak muda Sulut sangat kuat. Pertanda Mapalus masih membudaya di kalangan Generasi Milenial
"Dapat kita lihat setelah viral aksi Peduli Amurang direspon oleh banyak kalangan termasuk kami, untuk itu kami berharap kepedulian ini harus kita jaga dan pelihara," ungkap dia.
Kristen Kaunang Ketua JTE Sulut menyampaikan, sebagai Anak Tuhan bisa bersama-sama menggumuli apa yang menjadi pegumulan korban bencana Pantai Amurang