Berita Kotamobagu
Kanwil Kemenag Bentuk Tim Investigasi Telusuri Peristiwa Siswa Meninggal di Kotamobagu
Pada Minggu, 12 Juni 2022, beberapa siswa juga sudah dibawa ke Polres Kotamobagu untuk dimintai keterangan," jelasnya.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama telah provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sudah membentuk tim investigasi menelusuri peristiwa meninggalnya Siswa di Kotamobagu.
"Ramai beredar kabar almarhum meninggal karena diduga terjadi tindak kekerasan.
Kejadian ini sudah dalam penanganan pihak yang berwajib Polres Kotamobagu,” terang Kakanwil Kemenag Sulut Anwar Abubakar lewat pernyataan yang diterima Jumat (17/6/2022).
Menurutnya, Kepolisian sudah meminta keterangan kepada wali kelas almarhum.
"Olah TKP di dalam musalla MTsN 1 Katamobagu juga sudah dilakukan bersama dua siswa dan beberapa guru.
Pada Minggu, 12 Juni 2022, beberapa siswa juga sudah dibawa ke Polres Kotamobagu untuk dimintai keterangan," jelasnya.
Kanwil Kemenag Sulawesi Utara juga telah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh kepala madrasah se Sulut pada 14 juni 2022.
"Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi agar kejadian yang serupa tidak lagi terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di madrasah," jelasnya.
Sementara itu Imbas peristiwa kasus ini, Kanwil Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi mengambil langkah tegas.
Mereka memanggil Kepala MTsN 1 Kotamobagu untuk memberikan keterangan tantang kronologis kejadian di lingkungan MTsN Kotamobagu.
“Untuk sementara, Kepala MTsN 1 Kotamobagu ditugaskan di madrasah yang lain sampai dengan proses hukum terkait kasus ini selesai.
Kami sudah menunjuk pelaksana tugas Kepala MTsN 1 Kotamobagu,” jelas Kakanwil Kemenag Sulut Anwar Abubakar lewat rilis yang diterima Jumat (17/6/2022).
Dijelaskan Anwar, pada 8 Juni 2022, almarhum Bintang Tungkagi masih mengikuti kegiatan Penilaian Akhir Tahun (PAT) T.P 2022/2023 di ruang Lab 2 MTsN 1 Kotamobagu.
Baru pada 10 Juni 2022, orang tua almarhum meminta izin kepada wali kelas (Jusna Husein) bahwa anaknya belum bisa mengikuti pelaksanaan ulangan hari itu karena sakit.