Masih Ingat
Masih Ingat Engeline? Gadis 8 Tahun yang Dibunuh Ibu Angkat di Bali, Begini Kisah Harunya
Pada Juni 2015, publik digemparkan dengan kematian bocah 8 tahun yang bernama Engeline Margriet Megawe, murid kelas 2 SDN 12 Sanur, Denpasar, Bali.
Untuk keperluan persalinan Hamidah, Margriet mengeluarkan biaya sebesar Rp 1,8 juta, dengan rincian biaya persalinan Rp 800.000 dan biaya perawatan Hamidah Rp 1 juta.
Tiga hari setelah lahir, Engeline langsung dibawa oleh Margriet dan tidak pernah bertemu lagi dengan kedua orangtuanya.
Saat itu, bayi perempuan tersebut belum diberi nama oleh Hamidah.
Nama "Engeline" diberikan oleh Margriet, mengikuti nama depan ibunya (nenek angkat Engeline).
Kala itu Hamidah bercerita jika ia tak berniat bayi tersebut kepada siapa pun.
"Saya tidak berniat sama sekali untuk memberikan Angeline kepada siapapun.
Keadaan yang memaksa saya untuk merelakan dia diasuh oleh orang lain.
Seandainya saat itu kami memiliki uang untuk membayar biaya kelahiran anak saya," kata Hamidah pada pada 15 Juni 2015.
Hamidah berasal dari Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.
Ia adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara.
Perempuan kelahiran 6 November 1987 itu pertama kali Bali tahun 2001 dan bekerja di sebuah warung milik kerabatnya.
Pada 2005, ia menikah dengan Rosyidi, warga Gombeng, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.
Anak pertama yang diberi nama Inna pun lahir.
Namun karena kondisi ekonomi yang belum stabil, Inna dititipkan di keluarganya di Banyuwangi.
Saat hamil kedua, Hamidah tak memberi tahu keluarganya di Banyuwangi karena tak ingin merepotkan keluarganya di Jawa.