Human Interest Story
Cerita Nakes Puskesmas Miangas Talaud, Terpaksa Tinggal di Ruang Rawat Inap, Tidak Ada Rumah Dinas
Rizmanto pun mengakui bahwa selama tinggal di dalam puskesmas lebih tepatnya di Ruang Rawat Inap banyak mengalami suka dan duka.
Penulis: Ivent Mamentiwalo | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pulau Miangas yang terletak di bagian paling Utara Indonesia atau tepatnya di daerah Kepulauan Talaud Sulawesi Utara merupakan daerah khusus, karena berbatasan langsung dengan negara tetangga Philipina.
Kepulauan ini menjadi daerah prioritas pemerintah pusat karena termasuk dalam wilayah perbatasan .
Hal tersebut dibuktikan dengan seringnya mendapat kunjungan dari pejabat pusat termasuk presiden dan beberapa menteri .
Sudah tentu daerah tersebut harus mendapat bantuan khusus oleh pemerintah termasuk fasilitas penunjang seperti fasilitas pemerintah.
Namun hal itu tak sejalan dengan kondisi yang dialami oleh sejumlah tenaga kesehatan yang mengabdikan diri bagi bangsa khususnya para tenaga kesehatan yang berkantor di Puskesmas Miangas Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara, yang merupakan beranda utara NKRI.
Tak ayal, karena kurangnya fasilitas termasuk tidak ada rumah dinas di Puskesmas Miangas, sejumlah tenaga kesehatan atau nakes rela tinggal di dalam Ruang Rawat Inap Puskesmas.

Berdasarkan keterangan dari salah satu sumber, dimana tenaga kesehatan yang tinggal di dalam Ruang Rawat Inap tersebut berjumlah 5 orang.
Terdiri dari 4 orang tenaga kesehatan dari Nusantara Sehat (NS) dan 1 orang perawat.
"Kami tinggal disini (Ruang Rawat Inap), kurang lebih sudah 1 tahun 6 bulan," ungkap Muhammad Rizmanto, S.Tr.Ak yang merupakan tenaga kesehatan dari Nusantara Sehat.
"Saya tinggal disini (Ruang Rawat Inap), dikarenakan di Puskesmas Miangas ini, tidak ada rumah dinas, jadi kami ditempatkan disini," ujarnya.
Suka Duka Nakes di Puskesmas Miangas
Rizmanto pun mengakui bahwa selama tinggal di dalam puskesmas lebih tepatnya di Ruang Rawat Inap banyak mengalami suka dan duka.

"Kami tinggal, memasak, mandi dan aktivitas sehari-hari, kami lakukan di dalam puskesmas.
Kami juga tinggal di dalam puskesmas, agak jauh dari rumah warga.
Dan kami harapkan disini kami tenaga kesehatan punya rumah dinas sendiri, karena kalau misalnya ada tamu dari luar atau ada kegiatan-kegiatan kita tidak punya rumah dinas makanya jadi susah tampung tamu," ujar dia.
Rizmanto pun berharap agar kondisi ini mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik itu dari Pemerintah Pusat, Provinsi, ataupun pemerintah Kabupaten.
"Harapan kami, pertama untuk sumber daya manusianya perlu ditambahkan di Miangas ini. Kemudian dari segi sarana dan prasarana juga perlu ditambahkan, karena walaupun kita memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, tapi tidak didukung dengan sarana prasarana yang baik pula, maka pekerjaan kami tidak akan maksimal, karena tidak saling melengkapi," ujar Rizmanto.
Kepala Puskesmas Miangas Albert Nusa saat dikonfirmasi Tribun Manado lewat via telpon Selasa (14/6/2022) mengakui kebenaran kondisi tersebut.
Dia tak menampik ketidaknyamanan pelayanan kesehatan dengan adanya petugas yang tinggal di dalam gedung puskesmas.
"Dari segi pelayanan, itu mungkin bisa mengganggu kenyamanan pelayanan di puskesmas.
Namun apa boleh buat, memang pada kenyataannya kondisi kami di Puskesmas Miangas seperti ini," ujar Nusa.
20 Orang Tenaga Kesehatan di Puskesmas Miangas
Kepala Puskesmas Miangas Albert Nusa mengatakan jumlah total ada 20 orang tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Miangas.
Terdiri dari 11 orang ASN, Nusantara Sehat 5 dan 4 orang tenaga honorer.
"Yang tinggal di dalam Puskesmas berjumlah 5 orang. Ada yang tinggal di dalam puskesmas pembantu itu 4 orang dan ada beberapa orang yang tinggal menumpang di rumah warga sisanya tinggal di rumah masing-masing.
Karena sebagian dari nakes di Puskesmas Miangas adalah putra-putri asli Miangas," ujar dia.
Ia pun berharap agar pemerintah dapat melihat dengan cermat kondisi yang ada di Puskesmas Miangas saat ini.
"Sampai hari ini kami bersyukur berterima kasih kepada Pemerintah Pusat Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud karena sudah dapat memperhatikan kami yang ada di wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini yaitu di Pulau Miangas," tuturnya.
Kepala Puskesmas Albert Nusa pun menjelaskan bahwa dengan adanya ketambahan tenaga kesehatan di Puskesmas Miangas ini, sebaiknya diiringi juga dengan sarana atau fasilitas pendukung bagi tenaga kesehatan.
"Karena sampai hari ini, mereka menempati (tinggal-red) tempat yang tidak layak seperti di puskesmas dan puskesmas pembantu. Karena belum ada rumah dinas yang bisa ditempati," imbuhnya.
"Jadi kedepannya kami mengharapkan, dengan adanya penambahan tenaga kesehatan harus ada juga program pembangunan rumah dinas. Karena kasihan mereka, sudah hadir disini untuk melayani masyarakat berbakti bagi bangsa dan negara tetapi tempat tinggalnya tidak layak untuk dipakai. Karena mereka hanya menempati ruangan kecil yang ada di puskesmas.
Besar harapan kami, agar kondisi para tenaga kesehatan di tempat ini mendapat perhatian serius dari pemerintah," ujar dia. (*)