Nasional
Sosok Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin, Doktrin Ideologi Khilafah ke Pengikut, Anti-Pancasila
Sosok Menteri Pendidikan, penyebar ideologi khilafah ke pengikut untuk gantikan Pancasila. Diungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Menteri Pendidikan ormas Menteri Pendidikan yang ternyata menyebarkan doktrin ideologi khilafah untuk menggeser Pancasila sebagai ideologi Republik Indonesia.
Diberitakan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, menjelaskan, AS yang disebut sebagai Menteri Pendidikan itu merupakan penanggung jawab penyebaran ideologi khilafah.
"Dia berperan di bagian kewenangan doktrin-doktrin, kaitannya dengan khilafah, dia sebagai Menteri Pendidikan," ujar Zulpan di Jakarta, Senin.
Dalam kesehariannya di organisasi, AS mendoktrin orang lain agar khilafah dapat menggantikan Pancasila sebagai ideologi di Tanah Air.
Selain itu, lanjut Zulpan, AS juga diduga sebagai penanggung jawab sekolah-sekolah yang terafiliasi dengan ormas Khilafatul Muslimin.
"Yang bersangkutan ini berperan dalam ormas Khilafatul Muslimin, khususnya dalam penyebaran khilafah, adalah bertanggung jawab untuk melakukan doktrinisasi," ungkap Zulpan.
Berdasarkan data yang didapat penyidik, Zulpan mengungkapkan bahwa ormas Khilafatul Muslimin memiliki dan menaungi 30 sekolah yang tersebar di sejumlah wilayah di Tanah Air.
"Kami mendapatkan data bahwa ada beberapa sekolah, hampir 30 sekolah yang sudah terafiliasi dengan ajaran khilafah," kata Zulpan.
Zulpan belum dapat menjelaskan secara terperinci bentuk sekolah tersebut dan di mana saja lokasinya.
Dia hanya memastikan bahwa puluhan sekolah itu memiliki keterkaitan dengan Khilafatul Muslimin, sekaligus menyebarkan ajaran khilafah.
Di sekolah tersebut pula, AS diduga menyebarkan doktrin terkait dengan ideologi khilafah.
"Belum bisa saya sampaikan sekarang (terkait bentuk sekolahnya). Yang jelas itu sudah terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin. Artinya pemahaman khilafah itu sudah didoktrin oleh tersangka AS," tutur Zulpan.
Menurut Zulpan, penyidik masih melakukan pendalam terhadap tersangka AS, untuk selanjutnya memeriksa sekolah-sekolah tersebut.
"Ya, tentu nanti, setelah didapatkan datanya, penyidik akan langsung bekerja. Ya nanti kami jelaskanlah, dalam minggu-minggu ini Pak Kapolda yang akan langsung menjelaskan," kata Zulpan.