KKB Papua
Profil Pimpinan KKB Papua Numbuk Telenggen yang Diduga Bacok Tukang Ojek
Seorang Pimpinan KKB Papua bernama Numbuk Telenggen diduga membacok seorang tukang ojek hingga tewas. Numbuk memiliki banyak catatan kriminal.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Seorang Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua diduga membacok seorang tukang ojek di Kabupaten Puncak, Papua.
Pimpinan KKB Papua tersebut bernama Numbuk Telenggen.
Pembacokan tersebut menimpa Adil, lebih tepatnya di Distrik Ilaga pada Kamis (9/6/2022).
Hal ini telah dikonfirmasi oleh Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom.
Sebby mengaku pelakunya adalah Numbuk Telenggen.

Lalu, siapa sebenarnya Numbuk Telenggen?
Dikutip dari Tribun Papua (grup surya.co.id), anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Numbuk Telenggen tercatat sebagai buronan pasukan TNI-Polri.
Numbuk Telenggen masuk dalam Daftar Pencarian Orang/DPO Polres Puncak Nomor 3/V/2021/tanggal 1 Mei 2021 dalam perkara pembunuhan (penembakan) terhadap anggota Satbrimob atas nama Bharada (Anumerta) I Komang Wira Natha.
Pelaku memiliki banyak daftar kejahatan mulai dari penembakan sampai pembakaran.
Numbuk Telenggen diketahui pernah melakukan aksi penembakan dan pembunuhan terhadap dua tenaga pendidik dan juga tukang ojek di Kampung Eromaga, Kabupaten Puncak pada 14 April 2021.
Baca juga: Amber Heard Naik Jet Pribadi Padahal Ngaku Tak Sanggup Bayar Ganti Rugi Johnny Depp
Baca juga: Hanya Kendaraan Berstiker yang Bisa ke Pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz, Warga Diminta Tertib
Usai kejadian tersebut, pada 15 Mei 2021, aparat gabungan sempat menggerebek honai yang diduga tempat persembunyian dari Numbuk Telenggen di wilayah Tanah Merah Bawah.
Namun, Numbuk Telenggen berhasil meloloskan diri.
Pasca-penggerebekan tersebut, aparat kemanan menemukan sejumlah barang yaitu senjata angin, amunisi kaliber 5,56, polsel, anak panah, dan sejumlah dokumen TPNPB OPM.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri kala itu mengatakan KKB di wilayah Kabupaten Puncak dibawah kendali Lekagak Telenggen.
"Mereka semua itu satu kelompok di bawah kendali kelompok Lekagak," kata Irjen Pol Mathius di Kota Jayapura, Papua, Senin (12/4/2021).

Dikatakan, termasuk pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru Ilaga pada Minggu (11/4/2021) juga melibatkan Numbuk Telenggen.
Ada empat pelaku pembakaran helikopter yakni Lerymayu Telenggen, Prenggen Telenggen, Numbuk Telenggen dan Abu Bakar Kogoya.
Bacok tukang ojek
Sebelumnya, tukang ojek bernama Adil, korban pembacokan orang tak dikenal (OTK) akhirnya meninggal dunia.
Adil menghembuskan nafas terakhir di Puskesmas Ilaga, Kamis (9/6/2022).
Baca juga: Informasi Promo Alfamart Hari Ini 13 Juni 2022, Beli Bumbu Dapur 2 Gratis 1, Harga Susu Murah
Baca juga: Masih Ingat Ririn Dwi Ariyanti? Bercerai dari Aldi Bragi, Begini Kehidupannya Sekarang
"Setelah mendapat perawatan, korban akhirnya meninggal dunia pukul 16.27 WIT," ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Puncak, Kompol I Nyoman Punia, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis.
Belum diketahui secara pasti mengapa korban berada di lokasi tersebut.
Meski begitu, Polres Puncak masih melakukan penyelidikan terkait pelaku yang melakukan penganiayaan.
“Pelakunya masih didalami dan perlu dikumpulkan keterangan untuk mengetahui dari kelompok mana yang melakukan penganiayaan,” ungkapnya.
Tak lama setelah insiden tersebut, Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom bersuara.

Numbuk Telenggen mengklaim bertanggung jawab atas meninggalnya Adil, tak lama usai dibacok saat melintasi tanjakan Lapar di Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga.
"TPNPB di bawah pimpinan Peni Murib dan Komandan Operasi Numbuk Telenggen bertanggung jawab atas pembunuhan tukang ojek di Ilaga," ujar Sebby kepada Tribun-Papua.com, Jumat (10/6/2022) sore.
Tudingan spionase aparat gabungan TNI-Polri, alasan OPM membacok korban.
Polisi menyebut OPM sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), lantaran kerap meneror warga sipil dan pekerja kemanusiaan.
Sebby mengingatkan warga yang bekerja di wilayah pegunungan Papua untuk tidak beraktivitas.
Baca juga: Apel Operasi Patuh Samrat 2022, Kapolda Singgung ODOL: Ini Berpotensi Terjadinya Kecelakaan
Baca juga: Siaran Langsung Pemakaman Eril Anaknya Ridwan Kamil
Hal ini dialamatkan bagi tukang bangunan, tukang ojek, guru, mantri dan juga pekerja kemanusiaan non-Papua.
Pasalnya, bagi kelompok ini, wilayah pegunungan adalah medan perang melawan aparat gabungan.
"Kami sudah sampaikan bahwa orang imigran segera tinggalkan wilayah Perang di Papua," ujar Sebby.
"Tetapi kenapa mereka masih saja datang ke wilayah Perang untuk lakukan pekerjaan yang sudah dilarang oleh Pimpinan TPNPB?," sambungnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Biodata Numbuk Telenggen Pimpinan KKB Papua yang Diduga Bacok Tukang Ojek, Ini Kekejaman Lainnya.