Konflik Rusia dan Ukraina
Serangan Rusia Sebabkan Kebakaran Hebat di Sebuah Pabrik di Severodonetsk, Banyak Warga Berlindung
Rusia menembak pabrik di Kota Severodonetsk, Ukraina sehingga terjadi kebakaran hebat. Padahal pabrik tersebut tempat berlindung masyarakat.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Peperangan tanpa henti terus bergejolak di Kota Severodonetsk, Ukraina.
berdasarkan keterangan kepala daerah setempat, Rusia meluncurkan penembakan yang menyebabkan kebakaran besar.
Kebakaran tersebut terjadi di salah satu pabrik kimia di Severodonetsk.

Kebakaran tersebut terjadi pada Sabtu (11/6/2022).
Serhiy Haidai mengatakan kepada TV Ukraina bahwa kebakaran dimulai setelah kebocoran puluhan ton minyak dari radiator yang rusak di pabrik Azot.
Ratusan warga sipil dilaporkan berlindung di pabrik tersebut.
Baca juga: CHORD Gitar dan Lirik Lagu Manusia Bodoh Milik Ada Band
Baca juga: Ukraina Dikabarkan Akan Menjadi Anggota UE, Ini Kata Presiden Komisi Eropa
Severodonetsk telah menjadi titik fokus upaya Rusia untuk maju di Ukraina timur.
Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung lebih dari tiga bulan.
Upaya awal Rusia untuk merebut kota-kota besar termasuk ibu kota Kyiv tersendat dan sekarang malah mencoba untuk merebut wilayah Luhansk dan Donetsk, sebuah kawasan industri yang sebagian besar secara kolektif dikenal sebagai Donbas.

Merebut Severodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk akan membawa Rusia lebih dekat ke tujuannya, karena akan memberi mereka kendali atas Luhansk.
Dalam pernyataannya, Haidai mengakui sebagian besar Severodonetsk sekarang berada di tangan Rusia.
Militer Rusia mengatakan bahwa semua daerah pemukiman Severodonetsk sekarang berada di bawah kendalinya.
Baca juga: Sosok Erina Gudono, Disebut Pacar Baru Kaesang Pangarep, Cantik dan Punya Prestasi Mentereng
Baca juga: Peringatan Dini Besok, Cuaca Ekstrem Potensi Terjadi Senin 13 Juni 2022 di Sejumlah Daerah
"Pabrik kimia Azot telah berada di bawah pengeboman berat selama berjam-jam," kata Haidai sebagaimana dilansir BBC pada Minggu (12/6/2022).
Dia tidak mengatakan apakah ada korban jiwa dan apakah kobaran api itu kemudian padam.
Pejabat Ukraina memperkirakan sebanyak 800 warga sipil bersembunyi di tempat perlindungan bom bawah tanah di pabrik Azot.
