Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Universitas Negeri Manado

Gandeng Kemendikbudristek RI, Unima Tondano Bangun PLTS, Prof Deitje Katuuk: Terobosan Luar Biasa

Gandeng Kemendikbudristek RI, UNIMA Tondano Bangun PLTS, Prof Deitje Katuuk: Ini Merupakan Terobosan Luar Biasa.

|
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado/Mejer Lumantow
Rektor Prof. Dr Deitje Adolfin Katuuk, MPd didampingi Dirjen Sumber Daya Kemendibudristek RI Moh Sofyan Effendi melakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTS yang berlokasi di samping Gedung Workshop Fakultas Teknik Unima, Sabtu (10/6/2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Tondano - Universitas Negeri Manado (Unima) di Tondano dibawah Kepepimpinan Rektor Prof. Dr Deitje Adolfin Katuuk, MPd terus melakukan inovasi luar biasa diberbagai bidang.

Satu diantarannya, adalah dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Ditandai dengan dilaksanakannya acara Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan PLTS yang berlokasi di samping Gedung Workshop Fakultas Teknik Unima, Sabtu (10/6/2022).

Rektor Prof. Dr Deitje Adolfin Katuuk, MPd didampingi Dirjen Sumber Daya Kemendibudristek RI Moh Sofyan Effendi melakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTS yang berlokasi di samping Gedung Workshop Fakultas Teknik Unima, Sabtu (10/6/2022).
Rektor Prof. Dr Deitje Adolfin Katuuk, MPd didampingi Dirjen Sumber Daya Kemendibudristek RI Moh Sofyan Effendi melakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTS yang berlokasi di samping Gedung Workshop Fakultas Teknik Unima, Sabtu (10/6/2022). (Tribun Manado/Mejer Lumantow)

Pembangunan Proyek yang bernilai 6,8 Miliar ini merupakan bentuk kolaborasi Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) Universitas Negeri Manado dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk serta SUN Energy dan PLN.

Dengan total kapasitas 0,4 Megawatt PLTS ini akan menjadi pembangkit listrik kesembilan yang ada di seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia bahkan yang pertama di Sulawesi.

Rektor Unima Prof. Dr. Deitje Adolfin Katuuk, MPd mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek RI yang telah memberikan kesempatan kepada Unima dan bisa bekerja sama dengan PT Wiajaya Karya dan SUN Energy bersama PLN untuk pembangunan PLTS di Tondano

"PLTS ini merupakan satu awal simbol kebangkitan energy terbarukan secara nasional, sekaligus pembangkit listrik ini sebagai laboratorium bagi mahasiswa maupun dosen.

Bahkan, bisa menjadikan pusat penelitian dan riset yang dihasilkan dari pembangkit listrik ini," kata Rektor Unima Prof Dr Deitje Katuuk saat diwawancarai Tribunmanado.co.id, dalam kegiatan tersebut, Jumat (10/6/2022).

Diterangkan Rektor Unima, Pembangkit listrik Tenaga Surya ini akan memunculkan salah satu program study yang baru di Unima, yaitu program study energy terbarukan untuk pengembangan perguruan tinggi di Sulut.

"Tentu ini merupakan suatu terobosan yang luar biasa bagi Unima serta kerjasama yang baik antar Stakeholder, kedepan kita akan mendatangkan praktisi-praktisi untuk Unima, juga kepada mahasiswa bisa magang ke PT Wijaya Karya, PLN dan SUN energy karena perusahaan-perusahaan itu berkaitan erat pembangunan dan pengembangan PLTS ini," jelas Rektor.

Rencananya, menurut Rektor, usai peletakan batu pertama pada proyek PLTS langsung dikerjakan dan akan selesai dibangun tidak lewat Tahun ini.

"Pastinya, proyek pembangunan PLTS ini akan dikerjakan mulai sekarang dan selesai bulan November Tahun 2022, dan PT Wijaya Karya akan menyiapkan panel sebesar 0,4 Megawatt," ujarnya.

Rektor Prof. Dr Deitje Adolfin Katuuk, MPd didampingi Dirjen Sumber Daya Kemendibudristek RI Moh Sofyan Effendi melakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTS yang berlokasi di samping Gedung Workshop Fakultas Teknik Unima, Sabtu (10/6/2022).
Rektor Prof. Dr Deitje Adolfin Katuuk, MPd didampingi Dirjen Sumber Daya Kemendibudristek RI Moh Sofyan Effendi melakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTS yang berlokasi di samping Gedung Workshop Fakultas Teknik Unima, Sabtu (10/6/2022). (Tribun Manado/Mejer Lumantow)

Sementara itu, Direktorat Sumber Daya Kementerian Pendidikan Kebudayaan Risert dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Muhamad Sofian Effendi, mengatakan Dirjen Dikti telah bekerja sama dengan PT Wijaya Karya, supaya setiap kampus negeri maupun swasta bisa memanfaatkan potensi energy besi yang disediakan atas kerja sama antara PT Wika, SUN Energy dan PLN,

Dirinya berharap, dengan demikian akan terbangun satu pembangkit listrik tenaga surya.

"Tujuan kerja sama ini sebagai wahana pembelajaran bagi dosen dan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa magang bisa menerapkan pemahaman keilmuannya," terang Effendi.

Dirinya juga mendorong adanya kolaborasi dosen akademik dengan para praktisi mengajar yang menyediakan profesional keahlian, sehingga mashasiswa akan mendapatkan 2 poin sebagai bekal pengetahuan dari dosen yang membimbing mereka di kelas dan pengalaman praktis dari praktisisi industri.

"Kolaborasi antara dunia akademik dengan dunia profesional paktis ini disebut Project-based learning atau pembelajaran berbasis proyek untuk kebutuhan mahasiswa.

Ketika mahasiswa lulus, dia bisa meminimalisir atau bisa menghilangkan kesenjangan dalam kompetensi akademik dengan kompetensi industri, karena beberapa tahun belakangan ini lulusan perguruan tinggi tidak selalu siap kerja," paparnya.

Untuk itu, ada kebijakan yang diberi nama 'Merdeka Belajar kampus Merdeka' dan salah satunya adalah praktisi mengajar. Artinya, para profesional dunia industri dari masyarakat dihadirkan di kelas bersama dosen untuk menyusun RPS atau Kurikulum.

Terpisah, Sekretaris LPIK Dr Glenie Latuni S.Pd M.Sn yang juga selaku Ketua Panitia Pembangunan PLTS mengatakan pembangunan PLTS ini merupakan suatu lompatan besar bagi Unima.

"Meski baru berusia setahun tapi LPIK Unima mampu melakukan terobosan, lewat Program Groundbreaking PLTS 0,4 MWp Unima bersama PT Wijaya Karya untuk Unima sebagai pusat pengembangan energi terbarukan di Indonesia Timur, khususnya di Sulawesi Utara," kata Latuni.

Sementara, Kepala Humas Unima Titof Tulaka juga menambahkan dengan akan dibangunnya PLTS ini diharapkan adanya dukungan dari semua pihak dan stakeholder terkait.

"Sebab, lewat PLTS ini akan lahir karya-karya invensi anak bangsa lewat energi surya yang menggantikan energi fosil yang makin menipis, karena Energi Surya ini sangat ramah lingkungan," pungkas Tulaka.

Hadir dalam kegiatan Groundbreaking tersebut dari PT Wijaya Karya atau General Manejer Hadi Irawan, SUN Energy Oky Gunawan, PLN Leo Basuki, pejabat Bupati Sangihe Dr Riny Tamuntuan, Dinas ESDM Sulut Charles Taju, Kadis Kominfo Minsel Royke Mandey, SH, serta sejumlah Universitas Perguruan Tinggi di Suluawesi Utara. (Mjr)

Ft. Mjr
Cap.
Rektor Prof. Dr Deitje Adolfin Katuuk, MPd didampingi Dirjen Sumber Daya Kemendibudristek RI Moh Sofyan Effendi melakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTS yang berlokasi di samping Gedung Workshop Fakultas Teknik Unima, Sabtu (10/6/2022).

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved