Capres 2024
FPI Palsu Dukung Anies Baswedan Maju Nyapres, Wagub DKI Jakarta: Mendukung Itu Hak Warga Negara
Seperti yang diketahui Anies Baswedan jadi presiden banyak yang mendukung. Terkait hal tersebut salah satunya adalah ormas 'FPI palsu'.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui Anies Baswedan jadi presiden banyak yang mendukung.
Terkait hal tersebut salah satunya adalah ormas 'FPI palsu' juga turut mendukung.
Hal itu mendapat tanggapa dari Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Kecelakaan Maut Wanita Tertabrak Kereta, Terseret 500 Meter, Kondisi Mengenaskan Terpisah 5 Bagian
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Kamis 9 Juni 2022, Ada yang Mungkin Bakal Mendapatkan Lebih Banyak uang
Baca juga: Kecelakaan Maut, Seorang Pelajar Tewas, Menyalip Lalu Tabrakan Adu Banteng dengan Truk
Foto : Aksi mengatasnamakan FPI Reborn mendukung Anies Baswedan sebagai capres di 2024. Kelompok ini dituding sebagai FPI palsu yang sengaja dimainkan oleh pihak intelijen. (Twitter @DPP_LIP)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan respons santai terkait adanya 'FPI palsu' yang mendukung Anies Baswedan maju nyapres.
"Itu kan kalau ada satu komunitas satu kelompok atau pribadi-pribadi mendeklarasikan mendukung unt uk menjadi capres cawapres Gubernur atau Wagub, Bupati itu hak warga negara," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/6/2022) malam.
"Itu hak yang dilindungi UU dan warga negara punya dua hak, hak dipilih dan hak memilih," tambahnya.
Orang nomor dua DKI ini malah meminta masyarakat untuk saling menghormati bila nantinya ada perbedaan dukungan jelang Pilpres 2024 mendatang.
Dinamika politik dikatakannya sudah biasa, namun hidup rukun harus selalu dikedepankan.
"Jadi kita hormati itu karena ini kan Pemilu kan 14 Februari dan waktinya kurang dari dua tahun. Jadi dinamika itu sesuatu yang biasa. Negara kita demokratis kita mari jaga dan boleh beda pilihan, beda partai, tapi harus hidup rukun menjaga NKRI kita," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, heboh ratusan massa diduga FPI palsu menggelar aksi mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju sebagai calon presiden 2024.
Aksi tersebut disebut dilakukan di sekitaran Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022).
Dalam foto yang beredar di media sosial, terlihat massa mengenakan atribut serba putih memenuhi kawasan Patung Kuda.
Sebagian dari mereka memegang spanduk yang bertuliskan dukungan untuk Anies Baswedan maju sebagai capres di 2024.
Dalam spanduk itu tertulis bahwa mereka berasal dari FPI Reborn.
"FPI DUKUNG ANIES UNTUK PRESIDEN 2024"
Mobil Komando Diduga Pernah Dipakai Massa PDIP
Kehebohan FPI palsu yang mendukung Anies Baswedan untuk nyapres di Pilpres 2024 terus dibongkar Front Persaudaraan Islam (FPI).
Front Persaudaraan Islam atau FPI yang bermarkas di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat adalah ormas kubu Habib Rizieq Shihab.
Sedangkan FPI Reborn yang menggelar aksi mendukung Anies nyapres di Bundaran Patung Kuda pada Senin (6/6/2022) kemarin dituding kubu HRS sebagai FPI palsu.
Hal itu mereka sampaikan melalui akun twitter resminya @DPP_LIP.
"Mereka melakukan pemberitahuan ke Polda bahwa mereka (mengaku) FPI akan melakukan Aksi.
Apa Polda tidak bisa membedakan mana Real mana Fake?
Dan strategi apa yg mereka mainkan sehingga mau membayar banyak masa & mengaku sbg FPI?," tulis akun @DPP_LIP, Senin (6/6/2022).
FPI Petamburan III mencurigai dugaan keterlibatan institusi negara di balik aksi FPI palsu menggelar dukungan kepada Anies untuk nyapres di 2024.
"Adakah keterlibatan salah satu institusi negara mengatur ini semua?
Sehingga aksi yang mereka lakukan dengan banyak massa dan menggunakan atribut palsu berjalan mulus tanpa kekhawatiran?" tulisnya.
Waspada FPI Palsu
Dalam postingan selanjutnya, FPI Petamburan III memberikan pernyataan resmi mereka berjudul "Waspada FPI Palsu!!"
Pernyataan tersebut ditandatangani Ketua Umum Habib Muhammad Alattas, Sekretaris Umum Habib Abu Bakar Alattas dan Penasehat Pusat FPI Petamburan III KH Abuya Qurtubi Jaelani.
Dalam rilisnya mereka menyebut adanya gerakan intelijen yang sangat berbahaya untuk menggerakkan massa tidak dikenal.
Mereka menduga gerakan massa itu menggunakan nama dan bendera bertuliskan FPI serta pakaian serba putih untuk melakukan deklarasi capres tertentu di Bundaran Patung Kuda.
Ada lima pernyataan resmi dari FPI Petamburan III atas adanya gerakan FPI Reborn yang mereka sebut sebagai FPI palsu.
Mereka menegaskan bahwa Front Persaudaraan Islam dari tingkat pusat sampai ranting tak pernah mengundang serta melakukan aksi pada hari ini.
Mereka juga menegaskan belum ada pernyataan resmi terkait dukungan kepada calon presiden untuk 2024.
"Bahwa Front Persaudaraan Islam melihat adanya operasi INTELIJEN HITAM dengan metode FALSE FLAG yang didesain untuk memainkan kembali narasi Islamofobia dengan mendiskreditkan elemen umat Islam," begitu isi yang tertulis di poin ketiga.
Selanjutnya, FPI menekankan saat ini pihaknya masih fokus mencerdaskan kehidupan bangsa lewat dakwah dan amar maruf nahi munkar serta masalah kemanusiaan.
Mereka pun meminta aparat penegak hukum untuk mengusut adanya aksi FPI Reborn yang disebutnya FPI palsu.
"Serta menyarankan masyarakat agar tidak terprovokasi dengan aksi fiktif dan palsu tersebut," ujar poin terakhir dalam isi pernyataan itu.
Plat nomor kendaraan jadi sorotan
Tak berhenti sampai di situ, FPI Petamburan III juga menguak fakta perihal mobil komando yang digunakan oleh FPI palsu saat mendukung Anies Baswedan.
Dalam salah satu postingan, akun @DPP_LIP mengunggah foto plat nomor kendaraan mobil komando yang digunakan FPI palsu yakni B 9352 MW.
Akun tersebut kemudian juga mengunggah informasi data kendaraan dan pajak kendaraan bermotor Pemprov DKI Jakarta yang menyatakan bahwa kendaraan B 9352 MW yang merupakan Toyota Kijang putih tahun 1990 sudah tak berlaku.
Dalam status informasi itu dituliskan bahwa status dari nomor polisi kendaraan itu sudah dijual.
"Ini sih kalau Polisi mau, kalau mau ya..
Ini sih andaikata, jikalau mau, sekali lagi kalau mau, nih...
Mobil Komando yg digunakan masa Aksi FPI Palsu, pajaknya mati. Atau mungkin malah palsu.
Kalo mau diusut, panggil koordinator aksinya.
Biasanya kan gesit cari kesalahan FPI," tulis akun @DPP_LIP.
Pernah dipakai massa PDIP
Dalam postingan selanjutnya, akun @DPP_LIP kemudian memasang link berita dari situs resmi Polres Metro Jakarta Utara.
Link tersebut berisi tentang kegiatan pengamanan unjuk rasa massa dan kader DPC PDIP di depan Polres Metro Jakarta Utara pada Jumat 26 Juni 2020 lalu.
Dimana dalam aksi unjuk rasa tersebut tertulis bahwa mobil komando yang digunakan oleh masssa DPC PDI Perjuangan Kota Administrasi Jakarta Utara menggunakan mobil komando bernomor polisi B 9352 MW.
Foto : Mobil komando yang digunakan FPI palsu pendukung Anies Baswedan nyapres di 2024. (Twitter @DPP_LIP)
Muncul video pengakuan
Tak hanya itu, akun @DPP_LIP juga mengunggah sebuah video pengakuan dari salah satu peserta aksi yang terlibat di aksi tersebut.
Melansir akun @DPP_LIP, tampak seorang pria bersorban meminta maaf dan menjelaskan keterlibatan dirinya dalam aksi dukung Anies Baswedan nyapres.
Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik, pria bersorban yang mewakili KH Khairul Anam juga mengaku dirinya ditipu oleh sosok pria bernama Eddy.
Pasalnya, berdasar pengakuan pria itu, dia dihubungi oleh seseorang yang dikenalnya bernama Eddy untuk hadir ke kawasan Patung Kuda pada Senin (6/6/2022).
Saat itu, pria tersebut mengaku ditunjuk untuk memimpin doa.
"Saya ditelepon oleh Pak Eddy pada pukul 00.00 WIB, dan diminta untuk membaca doa di Monas," kata pria bersorban itu.
Usai dihubungi pria bernama Eddy, maka pria bersorban itu turut mengajak para jemaahnya untuk sama-sama menuju area Patung Kuda.
"Saya mengajak jemaah ke Monas, saya berangkat jam 7 dari Bekasi langsung menuju ke Monas," kata dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com