Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perang Rusia Ukraina

Ratusan Tentara Rusia Menolak Berperang, Kabur dari Pos Sejak Invasi Pasukan Presiden Putin Dimulai

Ratusan Tentara Rusia menolak ikut perang. Melarikan diri dari Pos sejak invasi pasukan Presiden Putin dimulai.

Editor: Frandi Piring
AFP/LETA
Ratusan Tentara Rusia Menolak Berperang. Kabur dari Pos Sejak Invasi Pasukan Presiden Putin Dimulai. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan tentara Rusia menolak untuk berperang melawan Ukraina.

Mereka melarikan diri dari pos sejak perang di Ukraina dimulai, sebagaimana laporan dari The Wall Street Journal.

"Begitu banyak orang tidak ingin bertarung," kata pengacara Rusia Mikhail Benyash kepada outlet tersebut, dilansir Bussines Insider, Rabu (1/6).

Benyash mewakili selusin anggota Garda Nasional Rusia, yang biasanya membasmi protes di Rusia, yang diberhentikan setelah menolak untuk mengambil bagian dalam invasi ke Ukraina.

Guardian melaporkan pekan lalu bahwa setidaknya 115 penjaga nasional Rusia mengatakan mereka dipecat karena menolak berperang.

Gugatan yang mereka ajukan untuk menentang pemecatan ditolak pengadilan Rusia. Hakim menegadkan pemecatan mereka dibenarkan karena "menolak melakukan tugas resmi."

Benyash mengatakan kepada The Journal bahwa tentara yang menolak berperang telah dipecat tetapi tidak dituntut secara pidana karena Rusia belum secara resmi menyatakan perang terhadap Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin malah menggambarkan invasi tersebut sebagai "operasi militer khusus".

Benyash juga mengatakan dia menerima permintaan bantuan hukum dari lebih dari 1.000 anggota layanan dan karyawan badan Rusia yang mengawasi kepolisian domestik.

Dia mengatakan banyak yang menolak untuk berperang di Ukraina atau memadamkan protes di kota-kota yang diduduki.

Agora, sebuah kelompok hak asasi manusia Rusia, juga mengatakan kepada The Journal bahwa lebih dari 700 anggota layanan Rusia menghubungi kelompok tersebut untuk mendapatkan bantuan hukum sehubungan dengan penolakan perintah.

Desersi dan penolakan untuk berperang telah menambah kerugian besar yang dialami pasukan Rusia di Ukraina.

Kementerian pertahanan Inggris mengatakan bulan lalu Rusia kemungkinan telah kehilangan sepertiga dari pasukan tempur daratnya yang menyerang di Ukraina sejak Februari.

Laporan lain juga menyebut moral rendah di antara pasukan Rusia, termasuk berusaha keras untuk dipulangkan dari perang.

Seorang tentara Rusia bahkan mengatakan komandannya menembak dirinya sendiri di kaki agar dia bisa pergi, menurut audio yang disadap yang diterbitkan pejabat Ukraina

(*)

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved