Bahaya Heat Stroke
Informasi yang Wajib Jemaah Haji Tahu, Cara Mencegah Bahaya Serangan Panas saat di Tanah Suci
Simak bahaya heat stroke atau serangan panas selama berada di tanah suci, jemaah haji harus tahu
TRIBUNMANADO.CO.ID - Para calon jemaah haji yang akan berangkat harus mempertimbangkan berbagai hal.
Tak hanya perlengkapan saat akan menjalankan ibadah haji, tetapi mempersiapakan kesehatan tubuh yang fit.
Calon jemaah haji jangan sampai kekurang asupan mineral atau dikenal dehidrasi.

Jika asupan mineral cukup calon jemaah haji terhindari dari yang namanya heat stroke.
Apa itu Gejala heat exhausted dan heat stroke
Petugas kesehatan haji dan jemaah haji diharapkan dapat mengenali gejala-gejala dari heat exhausted dan heat stroke.
Hal ini guna mengantisipasi jika nanti gejala tersebut terjadi pada jemaah, sehingga dapat dengan cepat ditangani.
“Jangan sampai mereka tidak menyadari bahwa sudah masuk dalam tahapan heat exhausted. Mereka harus mengenali gejala heat exhausted," kata Kepala kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah Muhammad Imran, dikutip dari laman Kemenkes, Jumat (27/5/2022).
Heat exhausted adalah kelelahan akibat cuaca yang sangat panas dan membuat tubuh mengeluarkan keringat secara berlebihan.
Imran mengatakan jika gejala dari heat exhausted akan dialami sebelum orang dinyatakan mengalami kondisi heat stroke.
Berikut ini adalah gejala heat exhausted:
- Rasa sakit kepala
- Keringat berlebihan
- Kulit terlihat pucat
- Lembab
- Terasa dingin
- Napas cepat
- Mual
- Nyeri otot
Jika jemaah haji mengalami gejala heat exhausted maka dapat diatasi dengan minum air yang cukup untuk mengganti elektrolit yang hilang.
Selain itu juga dapat menyemprotkan tubuh dengan air dan beristirahat setidaknya selama 30 menit.

Apa itu heat stroke?
Jika kondisi heat exhausted semakin parah, maka orang tersebut akan mengalami heat stroke atau serangan panas.
Heat stroke merupakan kondisi paling berat pada tubuh akibat cuaca panas, karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan.
Saat mengalami kondisi heat stroke, suhu badan akan cepat meningkat hingga mencapai 41 derajat celcius dalam kurun waktu 10-15 menit.
Pada kondisi tersebut, tubuh sudah tak lagi dapat mengeluarkan keringat.
Heat stroke merupakan kondisi yang sangat berbahaya, karena dapat memperberat penyakit seseorang dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
“Untuk itu upaya-upaya pencegahan harus gencar dilakukan, untuk petugas mulai dari edukasi cara menyemprot air, bagaimana cara melarutkan dan waktu yang tepat untuk minum cairan elektrolit. Sementara untuk jemaah, selalu melengkapi diri dengan APD dan jangan tunggu haus untuk minum,” pungkas Imran.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com