Tips dan Trik
Cara Mudah Mengetahui Buta Warna atau Tidak, Ternyata Pria Berisiko Lebih Tinggi daripada Wanita
Penderita penyakit ini sulit membedakan warna tertentu (buta warna parsial) atau bahkan seluruh warna (buta warna total).
Untuk memastikan apakah mata seseorang mengalami buta warna atau tidak, maka perlu dilakukan tes buta warna.
Tes ini biasanya menjadi bagian dari syarat di sejumlah bidang pekerjaan khusus, seperti pilot, tentara, teknisi, hingga dokter.
Tes warna untuk mata dibagi menjadi beberapa jenis, berdasarkan pada kebutuhan pasien, yaitu tes buta warna parsial dan total.
Berikut ini jenis tes buta warna yang perlu diketahui:
1. Anomaloscope
Anomaloscope adalah metode tes buta warna yang dilakukan dengan menggunakan alat seperti mikroskop.
Saat menjalani tes buta warna anomaloscope, pasien akan diminta untuk melihat ke arah lingkaran yang dibagi ke dalam 2 (dua) warna, yakni merah-hijau pada satu sisi, dan kuning pada sisi lainya.
Setelah itu, pasien diharuskan menekan tombol yang ada pada alat tersebut ketima seluruh warna pada lingkaran berubah jadi satu warna yang sama.
Tes warna anomaloscope termasuk ke dalam jenis tes buta warna parsial.
Sayangnya, tes ini hanya mampu mendeteksi penyakit buta warna parsial merah-hijau.
2. Ishihara
Tes buta warna ishihara adalah tes warna bagi mata yang paling umum digunakan.
Pada metode ini, pasien akan dihadapkan pada gambar lingkaran yang terdiri dari banyak bintik dengan warna dan bentuk yang berbeda satu sama lain.
Pasien diminta melihat gambar tersebut sambil menutup sebelah matanya, dan antara mata dan gambar berjarak kurang lebih 40 sentimeter.
Jika dilihat secara seksama, bintik-bintik tersebut membentuk suatu huruf atau angka.