Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perang Rusia Vs Ukraina

Rusia Pamerkan Rudal Zirkon yang Dapat Tempuh Jarak 1.000 Km, Putin Klaim Senjatanya Tak Tertandingi

Rusia berhasil melakukan uji tembak rudal jelajah hipersonik Zirkon pada jarak sekitar 1.000 kilometer, kata Kementerian Pertahanan

Editor: Aswin_Lumintang
afp
Militer Rusia siap meluncurkan rudal supersonik 

TRIBUNMANADO.CO.ID, RUSIA - Rusia berhasil melakukan uji tembak rudal jelajah hipersonik Zirkon pada jarak sekitar 1.000 kilometer, kata Kementerian Pertahanan, Sabtu (28/5/2022).

Dikutip dari CNA, rudal itu ditembakkan dari Laut Barents dan mengenai sasaran di Laut Putih.

Video yang dirilis oleh kementerian menunjukkan rudal ditembakkan dari sebuah kapal dan melesat ke langit pada lintasan yang curam.

Foto dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (4/10/2021) memperlihatkan, rudal hipersonik Zircon diluncurkan dari kapal selam oleh Angkatan Laut Rusia di Laut Barents. Militer Rusia mengatakan, mereka menembakkan rudal Zircon dari kapal selam nuklir Severodvinsk dan berhasil mencapai target.
Foto dari video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (4/10/2021) memperlihatkan, rudal hipersonik Zircon diluncurkan dari kapal selam oleh Angkatan Laut Rusia di Laut Barents. Militer Rusia mengatakan, mereka menembakkan rudal Zircon dari kapal selam nuklir Severodvinsk dan berhasil mencapai target. ((KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA via AP))

Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan Zircon sebagai bagian dari generasi baru sistem persenjataan yang tak tertandingi.

Senjata hipersonik dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara, dan Rusia telah melakukan uji peluncuran Zirkon sebelumnya dari kapal perang dan kapal selam pada tahun lalu.

Seperti diketahui, Rusia telah menderita banyak korban jiwa dan kerugian persenjataan selama tiga bulan ke Ukraina, yang disebutnya "operasi khusus".

Meski demikian, Rusia terus melakukan uji coba senjata tingkat tinggi untuk mengingatkan dunia akan kehebatannya dalam teknologi rudal.

Baca juga: Inilah Pemain Liverpool vs Real Madrid Final UCL, Adu Strategi Terbaik Don Carlo vs Klopp

Baca juga: Zelenskyy Isyaratkan Tak Dapat Hadir Langsung di KTT G20 Indonesia: Saya Harus Bersama Rakyat

Bulan lalu negara itu meluncurkan uji coba rudal antarbenua berkemampuan nuklir baru, Sarmat, yang mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak dan menyerang Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, Ukraina telah mulai menerima rudal anti-kapal Harpoon dari Denmark dan howitzer self-propelled dari AS, kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov, Sabtu.

Baca juga: Potret Terbaru Veronica Tan Disorot, Mantan Istri Ahok Mendadak Tuai Pujian, Ada Apa?

 "Pertahanan pantai negara kita tidak hanya akan diperkuat oleh rudal Harpoon yang akan digunakan oleh tim Ukraina yang terlatih," tulis Reznikov di halaman Facebook-nya.

Baca juga: Rusia Mulai Kepung Sievierodonetsk, Militer Ukraina Terancam Mundur Agar Tak Terjebak

Reznikov mengatakan rudal pantai-ke-kapal Harpoon akan dioperasikan bersama rudal Neptunus Ukraina dalam pertahanan pantai negara itu termasuk pelabuhan selatan Odesa.

Baca juga: Final Liga Champions, Bupati Bolsel Jagokan Liverpool, Prediksi Skor 2-1

Dia menambahkan pasokan rudal Harpoon adalah hasil kerja sama antara beberapa negara.

Ukraina juga telah menerima berbagai artileri berat, termasuk howitzer self-propelled M109 buatan AS yang dimodifikasi yang akan memungkinkan militer Ukraina untuk menyerang target dari jarak yang lebih jauh.

Bulan lalu, seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan militer AS telah mulai melatih sejumlah kecil tentara Ukraina menggunakan artileri howitzer, menambahkan bahwa pelatihan itu dilakukan di luar Ukraina.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved