Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB Papua

KKB Papua Merana, Gagal Terima Senjata yang Diselundupkan dari Filipina, Pria di Sulut Tertangkap

Aksi penyelundupan senjata untuk KKB Papua berhasil digagalkan aparat. KKB Ngalum Kupel merana. Seorang pria di Sulut bawa senjata akhirnya tertangkap

Editor: Frandi Piring
Pos Kupang
KKB Papua Merana, Gagal Terima Senjata yang Diselundupkan dari Filipina, Pria di Sulut Tertangkap. 

Selain menyerang pos-pos keamanan yang ditempati TNI Polri, Lekagak Telenggen juga menembak mati sejumlah warga sipil.

Atas perbuatan itulah, Lekagak Telenggen masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan menjadi buronan paling dicari aparat TNI Polri.

Lantas, bagaimana dengan kasus penyelundupan senjata dari Filipina melalui Sulawesi Utara lantas ke Papua?

Hingga saat ini, kasus tersebut sedang ditangani aparat penyidik Polda Papua.

Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri juga telah menyatakan bahwa pihaknya menyita 5 pucuk senjata milik KKB Ngalum Kupel, yang diperoleh secara ilegal dari Filipina.

4 pria bersenjata di hutan Papua

Sebuah momen saat 4 pria bersenjata sedang istrirahat di kawasan hutan Papua.

Saat ini, katanya, proses hukum terhadap Yulian Urep Mabim (36) dan Kopel Urob Mabin (45) sedang dilakukan penyidik.

Bahkan untuk memudahkan penanganan kasus tersebut, kedua oknum itu juga sudah tahan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam video yang viral tersebut, tak diungkapkan kapan anak buah Lekagak Telenggen itu ditangkap dan di wilayah mana kedua oknum itu diringkus.

Yang dibeberkan hanyalah kejahatan KKB Ngalum Kupel yang selama ini dipimpin oleh Lekagak Telenggen.

Disebutkan bahwa Lekagak Telenggen tak bedanya dengan Panglima KKB lainnya, yakni Egianus Kogeya.

Keduanya sama-sama bengis karena tak pernah berhenti melakukan penyerangan kepada TNI Polri dan warga sipil lainnya.

Dalam situasi yang demikian, diharapkan agar aparat penegak hukum di Tanah Air jangan surutkan langkah memberangus kelompok teroris di wilayah Papua.

Tindakan pemberangusan harus terus dilakukan. Karena sampai saat ini, kelompok pemberontak di daerah itu tak henti-hentinya melancarkan serangan ke pihak lain.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved