Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Cerita Rakyat Pakai Bahasa Daerah, Bunda Literasi Kota Bitung Rita Tangkudung Mengaku Kagum

Keduanya membawakan cerita tentang Mamanua dan Lumalundung, cerita rakyat dari etnis atau suku Minahasa.

tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Pelaksanaan roadshow Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Sulut di Kota Bitung. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Bunda Literasi Kota Bitung Ny Rita Mantiri Tangkudung dibuat kagum dengan performa atau penampilan bacarita rakyat daerah.

Pasalnya cerita yang mereka bawakan memakai bahasa daerah, yakni bahasa Tonsea dan Bahasa Indonesia.

Dibawakan oleh Jimmy Sangiang, satu di antara pemenang lomba cerita rakyat dalam bahasa daerah di Balai Sarbini Jakarta dan Orchid Budima pemenang lomba cerita rakyat dalam bahasa Indonesia tahun 2020.

Orchid Budiman merupakan siswi SD GMIM 2 Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara.

Keduanya membawakan cerita tentang Mamanua dan Lumalundung, cerita rakyat dari Minahasa.

Cerita itu dibawakan pada pelaksanaan roadshow Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2022 di tribun lapangan kantor walikota Bitung, Selasa (24/5/2022).

Jimmy Sangiang duluan tampil, bercerita rakyat menggunakan bahasa Tonsea selanjutnya oleh Orchid Budiman pakai bahasa Indonesia.

Sesekali, Bunda Literasi Kota Bitung Rita Tangkudung, berbisik dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung Eugenia Mantiri.

Keduanya nampak saling memberikan informasi dan pengetahuan mereka, tentang cerita rakyat Minahasa tersebut.

“Penampilan yang baik, bagus kalau ada pementasan seperti ini (bacarita bahasa daerah). Secara tidak langsung kita melestarikan adat dan budaya kita lewat anak-anak sekolah serta generasi milenial,” kata Rita Tangkudung.

Sebagai bunda literasi dan bunda paud kota Bitung, menilai pelestarian dan eksistensi budaya di kalangan pelajar jangan sampai kalah dengan modernisasi atau digitalisasi.

Ke depan lewat pemangku kepentingan atau instansi  terkait, dapat berinovasi memadukan cerita rakyat pakai bahasa Tonsea dan digitalisasi.

Apalagi untuk kota Bitung, sangat getol dengan yang namanya digital.

“Jadi maksud kami, penampilan cerita rakyat dalam bahasa daerah bisa di tayangkan di media sosial khususnya kepada anak usia sekolah agar mereka tahu bahwa dan terus merawat kearifan lokal yang ada,” kata dia.

Tak hanya cerita rakyat dalam bahasa daerah, yang bisa dipadukan dengan digitalisasi, ada juga budaya lainnya seperti Tarian Maengket, Masamper, Tangkap Cakalang, Kolintang, Kabasaran dan lainnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved