Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik Rusia dan Ukraina

Petinggi Militer Amerika Serikat dan Rusia Berdialog Soal Perang Rusia dan Ukraina

Kedua pejabat tinggi militer tersebut membahas berbagai masalah kepentingan bersama, termasuk konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina

Editor: Finneke Wolajan
Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kanan) dan kepala staf umum Valery Gerasimov menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia di Moskow pada 27 Februari 2022. 

Austin telah menyerukan gencatan senjata segera di Ukraina. Pernyataan disampaikan Sekretaris Pers Pentagon, Laksamana John Kirby.

Menurut Kirby, Austin juga menekankan pentingnya menjaga jalur komunikasi setelah hampir tiga bulan tanpa kontak dengan mitranya dari Rusia.

Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley berbicara melalui telepon dengan Kepala Staf Umum Rusia Jenderal Valery Gerasimov pada Kamis (18/5/2022).
Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley berbicara melalui telepon dengan Kepala Staf Umum Rusia Jenderal Valery Gerasimov pada Kamis (18/5/2022). (ISTIMEWA/AFP)

Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi panggilan telepon tersebut. Kedua petinggi membahas masalah keamanan internasional, tidak terbatas situasi di Ukraina.

AS Pasok Dana Besar ke Ukraina

Senat AS akhirnya meloloskan paket bantuan militer dan ekonomi senilai $ 40 miliar ke Ukraina.

RUU itu memberi Kiev hampir $20 miliar dalam bentuk senjata, amunisi dan pelatihan, dan secara dramatis meningkatkan anggaran Departemen Luar Negeri AS.

RUU itu disahkan dengan 86 suara berbanding 11. Presiden Joe Biden diharapkan segera menandatanganinya menjadi undang-undang.

Dari 11 senator yang menentang RUU tersebut, semuanya dari Partai Republik.

Berdasarkan RUU tersebut, Ukraina menerima bantuan militer senilai $19,75 miliar, termasuk gaji untuk pasukannya, senjata, dan dukungan intelijen dari militer AS.

Sebagian dari jumlah ini juga dialokasikan untuk membayar pasukan AS yang dikerahkan di Eropa dan mengisi kembali persediaan senjata AS yang sudah dikirim ke Ukraina.

Departemen Luar Negeri AS juga akan menerima rejeki nomplok sebesar $13,9 miliar, dengan $8,8 miliar di antaranya akan dikirim ke Ukraina dan $4 miliar untuk militer Ukraina dan tetangganya.

Dengan $40 miliar, tagihan itu lebih dari enam kali ukuran seluruh anggaran pertahanan tahunan Ukraina.

Rudal Ukraina Bombardir Kapal Perang Rusia di Laut Hitam.
Rudal Ukraina Bombardir Kapal Perang Rusia di Laut Hitam. (Foto Marca)

RUU itu dengan mudah disahkan DPR awal bulan ini, meskipun ada tentangan dari 57 perwakilan Partai Republik.

Anggota kongres ini, yang sebagian besar berasal dari sayap pro-Trump dari GOP, berpendapat mengirim Ukraina sejumlah besar uang tidak pantas karena Amerika tengah bergulat dengan inflasi.

AS menghadapi rekor harga bahan bakar, dan kekurangan makanan dan barang-barang konsumen. Beberapa mengutuk anggota partai mengutuk rekannya karena menandatangani proyek ini.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved