Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Segini Harta Kekayaan Hercules, Mantan Preman Tanah Abang yang Kini Jadi Pengusaha Tambang Timah

Hercules mengatakan, lokasi tambang mereka adalah milik PT Timah selaku pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP).

Editor: Alpen Martinus
Istimewa
Hercules. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Warga Tanah Abang Jakarta pasti sudah tak asing dengan sosok Hercules.

Ya, dia adalah mantan preman yang sangat ditakuti.

Namun ia kini memang telah insaf dan menekuni usaha lain.

Baca juga: Baru Terungkap Pengakuan Hercules Soal Diangkat Jadi Tenaga Ahli Pasar Jaya, Saya Tak Cari Makan

Potret Hercules preman Tanah Abang
Potret Hercules preman Tanah Abang (Istimewa via Tribunnews.com)

Hercules, mantan preman Tanah Abang Jakarta kini merambah bisnis tambang timah.

Bisnis ini semakin menambah deretan bisnis yang disebut-sebut memang sudah dijalankan pria bernama asli Rosario de Marshall itu.

Ya, kini Hercules menjalankan tambang timah di Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ia bisa disebut sebagai orang yang menjalankan CV Timor Ramelau.

Baca juga: Mantan Preman Tanah Abang Hercules: Saya Dukung Mati-matian Pakai Uang Pribadi Saat Pilkada DKI

Sosok Hercules alias Rosario de Marshall, Eks Preman yang Kini Jadi Direksi Pasar Raya DKI.
Sosok Hercules alias Rosario de Marshall, Eks Preman yang Kini Jadi Direksi Pasar Raya DKI. (Tribunnews.com)

Perusahaan ini disebut sebagai mitra PT Timah dan akan melakukan penambangan di sana.

Dalam waktu dekat, CV Timor Ramelau akan mengoperasikan sebanyak 20 ponton isap produksi (PIP) (semacam peratan tambang timah) dan akan beraktivitas di perairan Laut Merbau, Temayang Kelurahan Tanjung Ketapang dan Desa Rias, Toboali, Bangka Selatan .

Hercules juga hadir pada acara sosialisasi rencana penambangan di aula Kantor Pengawasan Produksi (Wasprod) PT Timah Bangka Selatan, Selasa (17/5/2022) kemarin.

Dia mengklaim, masyarakat sekitar perairan Merbau Temayang dan Desa Rias sudah setuju dengan rencana aktivitas tambang laut mereka.

Baca juga: Potret Hercules, eks Preman Tanah Abang Kini Jadi Tenaga Ahli Pasar Jaya, Dulu Keluar-Masuk Penjara


Hercules saat hadir di acara sosialisasi rencana penambangan di Bangka Selatan, Selasa (17/05/2022) (Bangkapos.com / Yuranda)

"Mudah-mudahan minggu-minggu ini sudah berjalan, " kata Hercules diwawancarai Bangkapos.com di halaman Kantor Wasprod Timah Basel.

Hercules mengatakan, lokasi tambang mereka adalah milik PT Timah selaku pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP).

"CV Timor Ramelau diberikan kepercayaan oleh PT Timah untuk melakukan penambangan di sana," ujarnya.

Hercules menjelaskan, hasil penambangan akan dijual ke PT Timah.

"Masyarakat mendukung. Mengenai masyarakat yang terdampak secara langsung oleh aktivitas tambang itu akan diberikan kompensasi," ujarnya.

Kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat berupa sebesar Rp11.000 yang terdiri dari Rp6.000 per kilogram untuk lingkungan masyarakat Merbau dan Temayang dan Rp5.000 per kilogram untuk lingkungan masyarakat Rias.

Kompensasi itu diberikan setiap dua minggu sekali per kepala keluarga secara tunai.

Urusan kompensasi ini akan dikelola Forum Peduli Merbau Bersatu dan Rias Bersatu.

Selain itu, ada pula Rp2,5 juta per bulan untuk nelayan Merbau dan Temayang, serta Rp150 ribu per hari untuk panitia pengawas PIP.

"Kalau masyarakat yang tidak setuju, tidak ada kompensasi," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Forum Merbau Bersatu Syarifudin mengatakan, masyarakat mendukung siapapun perusahaan yang ingin berkerja di daerah mereka asalkan kompensasi untuk masyarakat jelas.

"Silakan siapapun asalkan kompensasi jelas. Kalau ada masyarakat di Merbau yang menolak terserah mereka yang penting wilayah kami.

Kami yang ngaturnya. Kalau wilayah mereka silakan atur sendiri.

Untuk panitia kepengurusan masyarakat setempat," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua RT 03 RW 06, Merbau, Kelurahan Tanjung Ketapang ini.

Kekayaan Hercules

Tambang timah ini menambah deretan bisnis Hercules lainnya.

Ia disebut-sebut punya pendapatan miliaran dari berbagai bisnisnya.

Dari berbagai sumber, pria asal Timor Timur ini diketahui telah memiliki sejumlah bisnis lainnya.

Di antaranya, mantan preman yang beberapa waktu lalu menjabat sebagai tenaga ahli Perumda Pasar memiliki bisnis kapal dan perikanan hingga pertanian.

Hasil panennya disebut kerap disumbangkan ke pesantren.

Selain itu, Hercules juga disebut mengelola pasar pribadi seluas 5 hektare.

Ia punya aset berupa tanah dan rumah di Kebon Jeruk di Jakarta Barat. 

Hercules juga punya tanah dan rumah di Indramayu.

Bisnis-bisnis ini melengkapi bisnisnya lain yang berupa perusahaan yang bergerak di bidang jasa keamanan.

Ia dikabarkan punya sekitar 2000 pekerja yang merupakan mantan anak buahnya saat jadi preman Tanah Abang.

Hercules juga dikenal punya usaha sebagai makelar tanah yang kerap bekerja sama dengan perusahaan properti di Jakarta.

Sosok Hercules

Hercules dikenal sebagai mantan preman sekaligus "penguasa" Tanah Abang.

Melansir kompas.com, Hercules disebut sudah lama absen dari dunia preman, tepatnya usai menerima vonis 8 bulan atas kasus penguasaan lahan pada Maret 2019.

Selepas itu ia diketahui memulai peruntungannya di dunia bisnis.

Perjalanan hidup Hercules dari malang melintang di dunia preman hingga menjadi pebisnis sangat panjang.

Adapun sebelum hidup di Jakarta, Hercules tinggal di Timor Timur.

Di sana, ia banyak bekerja sebagai tenaga bantuan untuk operasi militer TNI.

Ia terbang ke Jakarta untuk menyembuhkan luka di tangan.

Saat itu Hercules dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Tangan yang terluka tersebut ternyata harus diamputasi.

Merasa tidak tahan dirawat di RSPAD, Hercules akhirnya kabur dan hidup menjadi gelandangan di Tanah Abang.

"Saya mau mandiri. Tiba di Tanah Abang, saya tinggal di kolong jembatan," kata Hercules dikutip dari buku Kick Andy Kumpulan Kisah Inspiratif yang dilansir kompas.com.

Kehidupan preman pun dimulai.

Hercules awalnya tidak disegani dan sering dilawan oleh preman lain. Karena hal itulah ia selalu membawa golok panjang.

"Daripada dibunuh, lebih baik saya bunuh duluan," kata Hercules.

"Bahkan waktu itu, setiap malam saya tidur dengan golok selalu siap di tangan.

Kondisi waktu itu sangat rawan. Lengah sedikit, lawan akan menyerang," lanjutnya.

Hercules dan kelompoknya pun malang melintang di kawasan Tanah Abang sejak 1980-an. Pria berambut ikal ini sering kali lolos dari maut.

Ia disegani banyak orang karena keberaniannya yang besar.

Dalam acara Kick Andy tahun 2007, Hercules mengaku pernah dibacok sebanyak 16 kali.

Meski begitu, ia tetap selamat.

Separuh dari tangan kanan Hercules, yakni dari bagian siku ke bawah, menggunakan tangan palsu.

Bukan hanya tangannya yang palsu, satu dari dua bola matanya juga buatan manusia.

Hercules pernah ditembak di bagian mata dan pelurunya pun tembus ke belakang kepala.

Karena rentetan kejadian tersebut Hercules dijuluki sebagai sosok preman yang tidak bisa mati.

Pensiun jadi preman, Hercules kemudian meninggalkan dunia hitam yang pernah membesarkan namanya, tepatnya usai menerima vonis 8 bulan penjara atas kasus penguasaan lahan.

Ia kemudian mencoba menata hidupnya sekeluar dari penjara dengan memulai berwirausaha.

Di antara bisnis yang ia jalani adalah bisnis perikanan di Muara Baru, Jakarta Utara.

Hercules kini disebut telah berubah menjadi lebih baik dan makin disegani oleh banyak orang.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved