Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

14 Orang Tewas Usai Bus PO Ardiansyah Kecelakaan, Hasil Investigasi KNKT: Sopir Tertidur Pulas

Sebelumnya diketahui terjadi kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto yang menewaskan belasan penumpang.

Editor: Glendi Manengal
Istimewa PJR Ditlantas Polda Jatim
Kecelakaan bus tabrak tiang VMS di Tol Surabaya-Mojokerto. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui terjadi kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto yang menewaskan belasan penumpang.

Terkait hal tersebut diketahui pihak KNKT sudah melakukan investigasi.

Dari KNKT menyebut saat mengemudi bus sopir tertidur.

Baca juga: Tingkat Kepuasan Masyarakat Manado Atas Kinerja Andrei Angouw dan Richard Sualang Capai 75 Persen

Baca juga: Wadanpussenif kepada Perwira Infanteri Kodam Merdeka: Harus Siap Operasional Setiap Saat

Baca juga: Ragam Kegiatan Dalam Rangka Peringatan HUT Kabupaten Sitaro ke 15 Tahun

Foto : Bus Pariwisata tabrak tiang hingga tewaskan belasan orang. (istimewa)

Sopir bus PO Ardiansyah yang terlibat kecelakaan maut di jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) itu diduga sempat tertidur pulas (deep sleep) saat mengemudi.

Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan (53) mengatakan, berdasarkan hasil investigasi ditemukan indikasi sopir bus tertidur saat mengemudi kendaraan.

"Kami merangkai sebuah hipotesa, hasilnya pengemudi bus capek sehingga performa menurun. Dan melihat jejak di lokasi kejadian, memang tidak ditemukan bekas pengereman. Artinya ini bukan soal kendaraan, tapi ini pada human (manusia)," jelasnya saat ditemui di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (18/5/2022).

Menurut dia, sopir bus lelah dilihat dari perjalanan di mana rombongan wisata berangkat dari Surabaya pada Sabtu (14/5/2022) sekitar pukul 20.00 WIB. Setibanya dari Malioboro Yogyakarta, pulang pada Senin (16/5/2022) pagi.

Pihaknya juga mengkonfrontir sopir bus yang bersangkutan di Mapolres Mojokerto Kota dan memadukan jejak di lokasi kejadian, tidak ada bekas pengereman.

"Sebenarnya bukan micro sleep ini, bisa jadi deep sleep dia (Sopir) jadi tertidur sehingga ketika kendaraan menabrak guardrail dan segala macam sampai menabrak batu pondasi VMS hingga ban pecah dia tidak terasa, jadi benar-benar pulas," ungkapnya.

Kenapa dikatakan deep sleep? Wildan menjelaskan, karena kendaraan bus sempat bergesekan dengan bagian guardrail sekitar 100 meter dan bus menabrak VMS hingga ban robek, namun saat itu sopir tidak sadar.

"Tidur dalam per sekian detik itu micro sleep dan terbangun, tapi ini deep sleep. Kenapa? karena hampir dua menit. Artinya, guardrail sudah bekerja tapi orangnya (sopir) tidak sadar-sadar dan baru sadar ketika kendaraan bus menabrak VMS setelah terjadi kecelakaan. Itu pengakuan dia (sopir) kehilangan kesadaran (tidur) selama sekitar dua menit sebelum kecelakaan," bebernya.

Ade Firmansyah yang mengemudikan bus saat kecelakaan, diketahui bukan pengemudi asli, melainkan kernet dari 2013 yang bisa mengemudikan bus namun belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Dia (Sopir) sudah bisa mengemudikan bus sejak tahun 2018, tapi tidak memiliki SIM," terang Wildan.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved