Digital Activity
Ormas Adat Minahasa Minta TNI Polri dan Pemerintah Tidak Cuek Soal Kasus Berbau Sara
Darah mereka pun mendidih jika ada yang melakukan tindakan penghinaan terhadap adat dan budaya, serta suku dan bangsa.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Topik menarik tersaji dalam Tribun Bakudapa kali ini.
Dipandu Host Aswin Lumintang, podcast kali ini membahas soal merawat kerukunan dan kearifan lokal bersama Sekjen Waraney Tanah Toar Lumimuut Capt Chrisye J Lengkong dan Ketum Wakatana Minahasa Rico Sumilat.
Dalam penjelasannya, Rico menyebut bahwa mereka adalah Kelung Benua atau sang penjaga negeri.
Darah mereka pun mendidih jika ada yang melakukan tindakan penghinaan terhadap adat dan budaya, serta suku dan bangsa.
"Jadi kalau menyangkut penghinaan dan harga diri bangsa minahasa, disitu anak-anak kami merespon karena mereka tak mau suku dan bangsa dihina," jelasnya.
Dia pun mengakui untuk soal penghinaan terhadap suku dan bangsa, mereka selalu mengutamakan hukum yang ada di Indonesia.
"Kita ini negara hukum, kita tidak boleh melewati hal itu, tapi kami sembari menunggu langkah kepolisian, kami mohon agar masalah ini direspon dan diproses, kalau tidak bisa fatal jika kami yang mencari," jelasnya.
Sementara itu Chrisye J Lengkong dalam penjelasannya menyebut bahwa pihaknya masih percaya dengan penanganan hukum yang dilakukan oleh kepolisian.
"Makanya kami dari Ormas Adat di Minahasa selalu berkordinasi dengan teman-teman kami dan kami ambil langkah jalur hukum," jelasnya.
Mereka pun berharap pihak TNI dan Polri serta pemerintah tidak cuek dengan kasus penghinaan di tanah Minahasa.
"Jika hal-hal yang berbau SARA kami mohon segera direspon," tegasnya. (Ren)
• Tingkatkan Kesadaran Terhadap Kelompok Rentan, ILO dan Politeknik Negeri Manado Gelar Pelatihan
• Baru Terungkap, Presiden Jokowi Ngeluh Capek dan Enggak Kuat Lagi, Kaesang: Dua Minggu Lalu