Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemilu 2024

Poros Golkar Vs Poros PDIP Mulai Terbentuk, Begini Prediksi Peneliti LIPI Soal Posisi Demokrat-PKS

Pilpres 2024 masih 2 tahun lagi, namun partai politik mulai melakukan penjajakan untuk koalisi menghadapi Pilpres nanti.

Editor: Aswin_Lumintang
Tribun Jabar
Tiga Ketua Umum Parpol yakni Golkar, PAN dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Meski Pemilu dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih 2 tahun lagi, namun partai politik mulai melakukan penjajakan untuk koalisi menghadapi Pilpres nanti.

Terkini, sepertinya Partai Golkar bersama PAN dan PPP telah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam menghadapi Pemilu 2024. 

Koalisi gagasan Airlangga-Zulkifli Hasan-Suharso ini diprediksi akan melawan koalisi PDIP dan Gerindra yang telah digaungkan mengusung Prabowo-Puan.

Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Rahadjo Jati mengatakan besar kemungkinan parpol-parpol lain hanya akan merapat ke dua kutub politik tersebut.

Tiga Ketua Umum Parpol yakni Golkar, PAN dan PPP sepakat membentuk koalisi
Tiga Ketua Umum Parpol yakni Golkar, PAN dan PPP sepakat membentuk koalisi (Tribun Jabar)

Misalnya, kata Wasisto, PKS dan Demokrat yang sangat mungkin bergabung dengan koalisi pimpinan Airlangga Hartarto tersebut.

“PKS dan Demokrat sepertinya bergabung dengan kubu Golkar,” kata Wasis kepada wartawan, Senin (16/5/2022).

Menurut Wasisto, dua parpol tersebut lebih dekat dengan KIB.

Sebab semuanya pernah bekerja sama dalam koalisi yang sama di era Presiden SBY.

“Karena sudah terjalin relasi dan pengalaman harmonis ketika 10 tahun pemerintahan SBY,” ucap Wasisto.

 
Sementara NasDem, lanjutnya, lebih memungkinkan untuk bergabung dengan poros PDIP-Gerindra. 

Meskipun ia mengakui antara PDIP dan NasDem memiliki hubungan yang kurang baik.

Tapi dalam politik semua bisa sangat cair.

Termasuk hubungan antar elitenya.

Baca juga: Perludem Minta KPU Transparan Penggunaan Anggaran Pemilu 2024 Sebesar Rp 76 Triliun

Baca juga: Wali Kota Kotamobagu Resmikan Masjid Baitul Jannah di Kelurahan Mogondow

“NasDem sepertinya lebih dekat ke kubu PDIP,” ucap Wasis.

Sementara PKB, Wasis melihat saat ini masih berada di tengah antara dua poros politik yang telah mengkristal tersebut. 

Apalagi PKB ngotot ingin mengusung Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden.

“PKB ini masih netral terlebih partai ini masih berusaha mengusung Muhaimin sebagai capres,” jelasnya.

Ia justru khawatir PKB akan ketinggalan gerbong koalisi apabila tetap ngotot ingin mengusung Cak Imin sebagai capres atau cawapres. 

Kecuali, PKB bersama parpol Islam ingin membentuk koalisi sendiri.

Untuk posisi capres dan calon wakil presiden di koalisi KIB, Wasis melihat, saat ini KIB butuh sosok yang populis. 

Hingga sejauh ini, baru Airlangga Hartarto yang didorong Golkar mau sebagai calon presiden.

Ihwal lawatan Gubernur Jabar Ridwan Kamil ke tokoh parpol KIB, Wasis mengatakan, momen tersebut menjadi bagian penjaringan calon presiden dan calon wakil presiden dari KIB. 

“Golkar masih berupaya mencari tokoh populis kuat untuk bisa diusung dalam Pilpres 2024,” jelas Wasis.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Peneliti LIPI Prediksi Demokrat-PKS Gabung Koalisi Indonesia Bersatu, NasDem ke Kubu PDIP-Gerindra,https://www.tribunnews.com/nasional/2022/05/16/peneliti-lipi-prediksi-demokrat-pks-gabung-koalisi-indonesia-bersatu-nasdem-ke-kubu-pdip-gerindra?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved