Demo 10 Mei
Demo 10 Mei, Massa Petisi Rakyat Papua Dibubarkan Paksa, Orasi Tolak DOB Otsus Cuma 10 Menit
Kabar Terkini Demo 10 Mei di Papua. Massa Petisi Rakyat Papua Dibubarkan Paksa. Orasi Tolak DOB Otsus Cuma 10 Menit.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar terkini unjuk rasa 10 Mei 2022 di Papua.
Aparat Polri tak mau mengambil resiko dengan membiarkan massa demo berlama-lama di lokasi.
Massa dibubarkan paksa setelah diberikan kesempatan berorasi selama 10 menit.
Diketahui, massa pendemo yang menolak pemekaran daerah otonomi baru (DOB) dan otonomi khusus (Otsus) di daerah Waena, Distrik Heram, Kota jayapura akhirnya dibubarkan paksa.
Menurut pihak Kepolisian, demontrasi tersebut tak miliki ijin keramaianan.
Kapolsek Heram, AKP Frengki Rumbiak, yang sempat bernegosiasi dengan massa aksi hanya memberikan waktu selama 10 menit.
"Kalian hanya diberi waktu 10 menit. Namun jika tidak indahkan kami bubarkan," kata AKP Frangky saat memberikan arahan kepada massa pendemo, Selasa (10/5/2022) di Buper Waena.
Lebih lanjut, setelah 10 menit berlalu Armoured Water Canon (AWC) milik Polresta Jayapura kota memukul mundur massa aksi.
Massa aksi enggan membubarkan diri dan tetap berpegang teguh untuk tetap bertahan untuk menyampaikan aspirasi.
"Kami Petisi Rakyat Papua (PRP) meminta dengan tegas. Cabut otonomi khusus jilid II dan tolak Pemekaran daerah otonomi baru (DOB)," teriak salah satu Koordinator massa aksi menggunakan baju berwarna hijau.
Namun, hanya beberapa menit lakukan orasii, massa aksi kemudian di pukul mundur. Dari depan pangkalan ojek buper waena ke arah atas Asrama Pegunungan Bintang.
Setelah massa dipukul mundur, mereka bubarkan diri. Hingga saat ini, situasi buper waena sudah kembali normal.
Disisi lain yaitu di wilayah Distrik Abepura khususnya di Lingkaran Abepura tampak lenggag tak seperti hari-hari biasanya.
Puluhan aparat kemanan juga masih tetap siaga mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Hal tersebut juga terlihat di Kota Jayapura yaitu di ruas jalan depan kantor DPR Papua dimana sebanyak 172 personel gabungan TNI-Polri dan satu unit kendaraan taktis milik Brimob Polda Papua disiapkan.
Kapolsek Jayapura Utara, AKP Jahja Rumra mengatakan, sampai saat ini aparat gabungan masih berjaga-jaga di lokasi yang akan menjadi tujuan utama aksi unjuk rasa ini.
“Kami sementara fokus di wilayah Taman Imbi dan Kantor DPR Papua, mengantisipasi massa yang mungkin berceceran,” kata Kapolsek Jayapura Utara, AKP Jahja Rumra, kepada Tribun-Papua.com.
Selain melakukan pengamanan, aparat gabungan juga telah melakukan penyisiran di beberapa lokasi yang berpotensi menjadi titik kumpul massa di wilayah Jayapura Utara.
Beberapa lokasi tersebut seperti di sekitaran wilayah Universitas Yayasan Pendidikan Islam Papua (Uniyap), Dok V, dan wilayah Dok IX.
“Sementara kami sudah melakukan penyisiran titik-titik kumpul massa di wilayah Jayapura Utara, tidak ada tanda-tanda pergerakan massa di titik-titik tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu terkait arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat di sekitaran Kantor DPR Papua dan wilayah Jayapura Utara masih terpantau lancar dan normal.
Dirinya juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik terhadap aksi unjuk rasa yang digelar oleh gerakan Petisi Rakyat Papua (PRP).
“Bagi masyarakat tidak perlu panik, tetap beraktivitas dan bekerja normal seperti biasanya,” pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com