Sosok Jenderal TNI Subagyo HS, Eks KSAD di Era Tiga Presiden Berbeda yang Dukung Prabowo Jadi RI 01

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo atau lebih dikenal dengan nama Jenderal (Purn) Subagyo HS.

Jenderal Subagyo tersorot kembali ketika bertemu dengan Menhan Prabowo Subianto di momen Idul Fitri 2022.

Mantan KSAD itu mendoakan Prabowo Subianto menjadi presiden.

Pertemuan keduanya terjadi di kediaman Jenderal (Purn) Subagyo HS di Yogyakarta pada Minggu (8/5/2022).

Saat itu Prabowo sengaja menjenguk mantan komandannya sekaligus mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang kondisinya kurang fit.

Dalam pertemuan hangat itu, Prabowo dan mantan Danjen Kopassus yang menjabat pada September 1994 hingga Desember 1995 dan digantikannya itu saling mendoakan satu sama lain.

“Pak Subagyo HS saat ini sedang kurang fit. Alhamdulillah kedatangan mantan anak buahnya beliau bisa tersenyum dan menyatakan bahagia serta semangat,” kata Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam keterangan tertulis pada Minggu (8/5/2022).

Prabowo juga memberikan semangat kepada mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu agar senantiasa sehat.

"Mas Bagyo juga agar semangat dan sehat selalu. Nanti kita reuni Mas sama teman-teman purnawirawan,” kata Prabowo.

Subagyo kemudian mendoakan Prabowo.

Ia berharap Prabowo dapat menjadi pemenang pada Pilpres mendatang.

"Mas Bowo harus jadi Presiden. Kali ini harus jadi dan harus menang,” kata Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini.

Lalu, siapa sebenarnya Jenderal (Purn) Soebagyo HS?

Dikutip dari wikipedia, Jenderal (Purn) Subagyo HS lahir pada12 Juni 1946).

Masa kecilnya dia habiskan di kampung Piyungan, Yogyakarta.

Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah, Subagyo memilih sekolah militer di Akademi Militer (Akmil), Magelang. Dia lulus tahun 1970.

Pada usia 24 tahun, Subagyo memulai kariernya sebagai Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).

Berbagai tugas dia laksanakan dengan baik. Mulai tugas operasi militer hingga teritorial dia jalani secara profesional.

Kariernya pernah melejit bahkan mendapat kenaikan pangkat istimewa 1 tingkat pernah dienyamnya saat selesai Operasi Woyla di Thailand.

Mantan komandan Paspampres pada era Soeharto ini kemudian mendapat bintang di pundaknya saat menjabat Danjen Kopassus.

Selepas itu kariernya mulus menjadi Pangdam Diponegoro, kemudian Wakasad dan KSAD.

Subagyo juga pernah menjabat panglima di komando teritorial.

Ia pernah menjadi Panglima Kodam IV/Diponegoro.

Saat menjadi KSAD inilah ia mengalami pergantian kepemimpinan nasional, Kerusuhan Mei 1998, Tragedi Trisakti dan meruncingnya rivalitas di dalam ABRI saat itu

sehingga menjadikannya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Perwira (DKP) untuk pemeriksaan atas Letjen Prabowo Subianto mantan Pangkostrad yang juga merupakan salah satu teman dekatnya.

Ia juga satu-satunya KSAD yang pernah menjabat dengan tiga Presiden Indonesia yang berbeda yakni, Presiden Soeharto, BJ Habibie dan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Dia juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015.

Berikut riwayat jabatan selengkapnya:

- Danton Taruna (1970-1971)

- Danton 1 Kompi 2 Grup 2 Kopasandha (1972-1975)

- Grup 4 Kopasandha (1977-1981)

- Dan karsa Yudha 2 Grup 4 Kopasandha (1981)

- Dandenpur 13 Grup 1 Kopasandha (1981-1983)

- Wadan Grup 2 Kopasandha (1983-1986)

- Dansatpam Paswalpres (1986-1988)

- Dangrup A Paspampres (1988-1993)

- Paban D-2 Bais ABRI (1993-1994)

- Kadispamad (1994)

- Danjen Kopassus (1994-1995)

- Pangdam IV/Diponegoro (1995-1997)

- Wakil Kasad (1997-1998)

- Ksad (1998-1999)

(*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id