Terkini Nasional
Pembelian Pertalite Pakai Jeriken Dilarang, Pertamina: Lapor Penyalahgunaan ke Call Center 135
Pembelian BBM Pertalite untuk umum menggunakan jeriken dilarang kecuali mempunyai surat rekomendasi dari instansi terkait
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi mengajak masyarakat di Sulut sama-sama mengawal agar BBM subsidi dan BBM non subsidi dijual sesuai peruntukannya.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan, tak dapat dipungkiri kerap ditemui banyaknya pengecer yang menjual BBM subsidi (Premium) dan Pertalite.
"Kami mengajak masyarakat, pemda dan aparat berwenang untuk dapat melaporkan dan menindak hal tersebut," kata Mursali kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (06/05/2022).
Laode mengatakan, berdasar perubahan aturan Perpres 191 tahun 2014 untuk Jenis Bahan Bakar Penugasan (JBKP) yang tertuang pada Perpres No. 117 tahun 2021, ditetapkan Pertalite sebagai JBKP dan kuotanya diatur oleh pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian ESDM melalui BPH Migas.
"Sehingga pembelian BBM Pertalite untuk umum menggunakan jeriken dilarang kecuali mempunyai surat rekomendasi dari instansi terkait," katanya lagi.
Pertamina sendiritelah mengeluarkan edaran bahwa SPBU harus menyalurkan sesuai dengan aturan atau SOP yant ada.
"Yaitu tidak melayani jeriken. Pengisian langsung ke kendaraan," katanya.
Lanjut dia, apabila masyarakat menemukan adanya ketidaktersediaan BBM ataupun menemukan kejadian lainnya yang berhubungan dengan pelayanan Pertamina, masyarakat bisa melaporkan ke Pertamina Call Center 135
Stok cukup
Terkait itu, Laode memastikan stok BBM jenis Pertalite di Sulawesi berada pada angka 54.000-an Kilo Liter (KL) dengan penyaluran rata-rata harian 7.000 KL.
Sedangkan stok Pertamax di Sulawesi berada pada angka 16.500 KL dengan penyaluran rata-rata harian 622 KL.
"Kondisi ini menunjukkan stok termasuk aman," jelasnya.
Suplai utama BBM di Sulut berasal dari Integrated Terminal (IT) Bitung.
Dimana stok di IT Bitung juga sangat aman. Stok Pertalite 11.000-an KL. Sementara penyaluran rata-rata harian 1.000 KL.
Sedangkan stok Pertamax 1.600 KL sekian dengan penyaluran rata-rata harian 60 KL.
"Masih sangat aman untuk stok yang tersedia di IT Bitung," jelas Laode lagi.(ndo)