Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Manado Travel

Kuliner Ragey Kawangkoan, Jajal Selera Khas Minahasa

Jalan-jalan ke Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara tak lengkap rasanya jika tidak ikut menelusuri kekayaan kulinernya

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
ryo noor/tribun manado
Kuliner Ragey Kawangkoan 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Jalan-jalan ke Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara tak lengkap rasanya jika tidak ikut menelusuri kekayaan kulinernya.

Minahasa salah satu Kabupaten di Provinsi Sulut punya beragam kuliner khas.

Satu di antaranya Ragey, kuliner sate khas Minahasa. Namun, kuliner yang satu ini dikhususkan bagi penikmat makanan Minahasa karena termasuk non halal.

Satu di antara yang paling terkenal yakni Ragey Kawangkoan, berada di Rumah Makan Ragey, Jalan Raya Kawangkoan di Kelurahan Talikuran, Minahasa. Rumah Makan ini sudah ada sejak 1987.

Tak hanya Ragey, Rumah Makan ini juga menyajikan menu khas Minahasa lainnya yang daftarnya cukup panjang .

Dari Kota Manado, untuk menuju lokasi ini memakan waktu sekitar 1 jam 45 menit. Dari Manado, melalui Jalan Manado - Tomohon.

Kemudian lanjut lagi melintas Rute Tomohon-Kawangkoan.

Tiba di Kawangkoan, akan mendapati Tugu Ragey yang ikonik. Tugu raksasa itu menandai Lokasi Rumah Makan Ragey Kawangkoan.

Sekadar informasi Ragey ini diolah dari daging babi kemudian dibuat sate dengan ukuran cukup besar dari sate pada umumnya.

Ragey dimasak dengan cara dipanggang di bara api. Dagingnya pun sudah dicampur bumbu dan rempah.

Ragey merupakan sebuah tradisi dan warisan budaya leluhur Minahasa.

Ragey merupakan kependekan dari kata rageyen bahasa Tountemboan, Sub Etnis Minahasa yang artinya tolong dibakar.

Rageyen adalah sebuah kalimat perintah untuk membakar sesuatu (bahan makanan), misalnya membakar milu (jagung), daging, ubi dan sebagainya.

Namun, seiring dengan perkembangan, pengertian rageyen disingkat ragey yang semula sebagai perintah untuk membakar berbagai jenis bahan makanan berubah menjadi kalimat perintah lebih spesifik.

Itu akhirnya hanya dibatasi untuk membakar daging babi yang diolah menyerupai sate.
Proses pembuatannya, daging babi diiris dalam ukuran tertentu, lalu dibumbui dan dibakar seperti sate.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved