Takbiran di Manado
Habib Umar: NKRI Harga Mati Umat Kristen Saudara Kami, Takbir Akbar di Masjid Miftahul Jannah Manado
Pesan kerukunan berkumandang di Takbir Akbar di Masjid Miftahul Jannah Manado provinsi Sulut, Minggu (1/5/2022) malam.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pesan kerukunan berkumandang di Takbir Akbar di Masjid Miftahul Jannah Manado provinsi Sulut, Minggu (1/5/2022) malam.
Habib Umar Bin Toha Alhabsy mengumandangkan seruan NKRI dan Pancasila harga mati. "NKRI harga mati," katanya.
Ia pun melanjutkan dengan pesan yang sejuk.
"Umat Kristen saudara kami," kata dia.

Ir.H.Djafar Alkatiri pada acara takbir akbar yang dilaksanakan di Masjid Miftahul Jannah Manado, Minggu (1/5/2022). (Tribun Manado/Rhendi Umar)
Anggota DPD RI Djafar Alkatiri mengatakan, hadirnya Ketua LMI Pendeta Hanny Pantouw dalam acara tersebut merupakan simbol kerukunan.
"Inilah Sulawesi Utara," katanya.
Sejuk. Suasana malam takbiran di kota Manado bertabur toleransi, Minggu (1/5/2022).
Hal itu nampak di Masjid Miftahul Jannah, Jalan Pierre Tendean, kota Manado, provinsi Sulut.
Anggota ormas Laskar Manguni Indonesia (LMI) berjaga di depan Masjid. Mereka memback up aparat kepolisian yang mengamankan lokasi pelaksanaan takbir akbar di lokasi tersebut.
Para anggota berjaga dengan penuh kewaspadaan sambil menjalin keakraban dengan umat Muslim.
Pada satu momen, para anggota LMI foto bersama dengan para jemaat.
Usai foto, mereka tertawa, dan bercanda dengan sopan.
Salah satunya Revly. Revly kala itu mengenakan kopiah hitam.
Hal itu untuk menunjukkan toleransi tanpa kehilangan iman.
Revly ternyata adalah seorang Pendeta.
Ia menjabat humas di LMI.
"Di momen ini kita harus kukuhkan toleransi dan terus melestarikannya," kata dia.
Menurutnya, toleransi adalah kekuatan Manado yang memungkinkan kota tersebut menjadi penuh berkat.
Ketua LMI Hanny Pantouw juga turut hadir dalam kegiatan takbir akbar.
(Art)