Megawati Soekarnoputri Tetap Demokrasi, Ini Kata Olly Dondokambey Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan
Olly mengungkapkan, di setiap rapat partai, Megawati selalu memberikan kesempatan kepada kader untuk memberikan pendapat
Pada Pilkada Sulut 2020, Olly kembali berpasangan dengan Steven Kandou. Pasangan ini menang dengan perelohan suara 57 persen, menyisihkan dua kandidat lainnya. Presiden Jokowi melantik Olly - Steven pada 15 Februari 2021.
Kemarin, Olly menjalin silaturahmi dengan manajemen Tribun Network dan Kompas Gramedia, menyambangi langsung perusahaan media terbesar di Indonesia itu.
Kedatangan Olly diterima Chief Executive Officer (CEO) Kompas Gramedia Liliek Oetama, Vice CEO Kompas Gramedia Rikard Bagun, Komisaris Aktif Tribun Network Setrijanto, Direktur Bisnis Tribun Network Ciptyantoro, News Vice Director Tribun Network/Editor in Chief Warta Kota Network Domu D Ambarita, serta GM Business Tribun Manado Risdianto Tunandi.
Olly Dondokambey terlibat dalam perbincangan hangat dengan Pimpinan Kompas Gramedia dan Tribun Network.
Kesempatan ini pun dimanfaatkan dengan melakukan wawancara eksklusif terkait program Gubernur Olly Dondokambey.
Olly menyampaikan, ia duduk sebagai anggota DPR RI asal Sulut sejak 2004 hingga 2015. Ia duduk di komisi yang membidangi keuangan, dan Badan Anggaran DPR RI.
Kemudian bersama calon Wakil Gubernur Sulut maju dan menang Pilkada Desember 2015.
Walaupun belum dilantik jadi Sulut 1, Olly segera mulai diskusi dengan para kepala dinas atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sulut.
Hal pertama yang dilakukannya adalah membedah 'jantung' Pemrov Sulut yakni kondisi keuangan.
"Pertama kali ikut Pilkada, setelah menang Pilkada, tapi belum dilantik, saya mendapati kenyataan bahwa APBD Sulut masih kecil. Tahun 2015, APBD Sulut hanya sekitar Rp 1 triliun," ujar Olly.
Kemudian ia dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Gubernur Sulawesi Utara periode pertama, 12 Februari 2016.
Melihat kenyataan perekonomian Sulut masih skala kecil, dan relatif tertinggal dari daerah lain, Olly berusaha menemukan jalan keluar.
Dan rada aneh, ia memulai pembangunan sektor pariwisata. Ia menjali kerja sama dengan berbagai pihak, kemudian berkunjung ke Republik Rakyat Tiongkok, China.
"Saya membangun pariwisata sebagai prioritas. Tujuan saya, hal terpenting, orang mau datang dan melihat Sulut. Kalau sudah melihat, maka akan sayang. Kenal maka sayang. Saya ajak maskapai penerbangan internasional. Dan pada Juni 2016, atau hanya empat bulan setelah dilantik, penerbangan langsung pertama dari China ke Manado terlaksana," ujar Olly dalam wawancara eksklusif dengan News Vice Director Tribun Network Domu D Ambarita.
"Saya memilih China, karena saat itu China baru 'terbebas' dari situasi kondisi yang lama agak tertutup. Kemudian, China negara paling pesat pertumbuhannya, perekonomian maju. Sehingga rakyatnya pasti ingin bepergian, bertamasya," kata Olly.