Formula E
Anies Baswedan Disoroti KPK Dugaan Korupsi Formula E Terkait Dana Rp 560 M, Begini Respon Wagub
Sebelumnya diketahui Formula E tengah disoroti KPK terkait anggarannya yang fantastis. Terkait hal tersebut ada dugaan korupsi Formula E.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui Formula E tengah disoroti KPK terkait anggarannya yang fantastis.
Terkait hal tersebut ada dugaan korupsi Formula E.
Dari Wakil Gubernur DKI Jakarta pun memberikan tanggapan.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 08.30 WIB, 2 Penumpang Tewas, Minibus Bawa Pemudik Alami Tabrakan Beruntun
Baca juga: Daftar Kepala Daerah di Jabar yang Ditangkap KPK karena Korupsi, Terbaru Bupati Bogor Ade Yasin
Baca juga: Prediksi Skor Laga Big Match Manchester United vs Chelsea, The Blues Lebih Diungguli Raih Kemenangan
Foto : Formula E program Anies Baswedan. (Kolase Istimewa)
Komisi Pemberantasan Korupsi menyoroti penggunaan anggaran APBD sebesar Rp 560 miliar untuk membayar commitment fee dalam kasus dugaan korupsi Formula E.
Pasalnya, kegiatan yang punya tujuan bisnis seharusnya tak boleh didanai dari APBD.
Terkait hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meyakini pihaknya sudah menjalankan ketentuan sesuai aturan.
"Prinsipnya kami seluruh jajaran aparat di Pemda DKI melaksanakan semua program maupun pembiayaan sebaik mungkin seperti yang diatur dalam ketentuan," ucapnya di Balai Kota, Kamis (28/4/2022).
Ia pun menyebut, penggunaan uang Rp560 miliar tersebut bisa dipertanggungjawabkan.
"Kami akan pertanggungjawabkan (anggaran Rp560 miliar buat bayar commitment fee)," ujarnya.
Walau membantah melanggar aturan, Ariza menyebut, pihaknya menghormati penyelidikan yang tengah dilakukan lembaga antirasuah tersebut.
Tak hanya itu, orang nomor dua di DKI ini pun mengaku siap mendukung upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.
"Silakan KPK melakukan pemeriksaan dan penyidikan, itu hak KPK kami hormati. Kami junjung tinggi pemberantasan korupsi, tidak hanya di Jakarta, tapi di seluruh negeri," kata Ariza.
Pernyataan KPK
Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyinggung masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengabarkan perkembangan terkini penyelidikan dugaan korupsi Formula E.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, pihaknya menyoroti pencairan uang komitmen sebesar Rp 560 miliar untuk gelaran Formula E selama tiga tahun ke depan.
Padahal, masa jabatan Anies sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta bakal berakhir 16 Oktober 2022 mendatang.
"Kami lihat semua dari berbagai aspek, tapi yang jelas saat ini sudah ada pembayaran Rp 560 miliar untuk penyelenggaraan selama 3 tahun ke depan sampai 2024 dan itu melampaui periode Gubernur DKI saat ini," ucapnya, Selasa (26/4/2022).
Oleh karena itu, Anies berpotensi melanggar aturan lantaran meneken kontrak penyelenggaraan balap mobil bertenaga listrik melebihi masa jabatannya.
"Ada ketentuan bahwa seorang pejabat itu tidak boleh mengikat kontrak melewati masa jabatannya, ada ketentuan seperti itu," ujarnya.
Persoalan ini pun masih terus diselidiki KPK dengan melibatkan para ahli untuk mengetahui apakah ada kerugian negara yang disebabkan oleh kesepakatan itu.
"Ini akan kami dalami, apakah sudah ada kerugian negara, karena sifatnya masih uang muka dan masih tercatat sebagai aset dalam laporan Pemprov DKI, belum masuk biaya," kata dia.
Tak hanya itu, KPK saat ini juga tengah menyelidiki perihal studi kelayakan, khususnya dari sisi bisnis dari gelaran Formula E.
Pasalnya, ada ketentuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang melarang pemerintah daerah mengucurkan dana untuk kegiatan yang tujuannya bisnis.
"Jadi itu harus b to b (business to business), tidak bisa dibiayai dengan APBD. Itu sudah ada info dari Kemendagri ketika diminta masukan oleh Pemprov DKI," tuturnya.
PDIP Tidak Heran
Sementara, Politikus PDIP, Gilbert Simanjuntak mengaku tak heran bila KPK menyinggung soal masa jabatan Gubernur Anies yang akan berakhir Oktober 2022 mendatang.
Pasalnya sejak awal perencanaan Formula E, Anies dinilai sudah melanggar aturan.
"Jelas penandatangan awal di New York harus melalui rapat DPRD, itu saja sudah ditabrak. Lanjut lagi ke periode tahun jamak yang juga dilanggar," ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (27/4/2022).
Tak sampai di situ, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini pun mengaku heran dengan kebijakan Anies terkait program Formula E.
Terlebih, rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk membuat revisi kajian terkait rencana penyelenggaraan balap mobil bertenaga listrik ini tak kunjung diselesaikan Anies cs.
Menurutnya, ada potensi kerugian besar yang bisa dialami bila Pemprov DKI jadi melaksanakan Formula E.
"Studi kelayakan disuruh diulang oleh BPK, tapi belum dikerjakan, karena kemungkinan besar rugi. Tapi nyatanya dipaksakan harus jadi," ujarnya.
Gilbert pun turut menyayangkan BPK yang hanya memberikan rekomendasi untuk merevisi studi kelayakan Formula E.
Padahal, banyak kejanggalan yang muncul selama proses perencanaan, khususnya soal pembayaran commitment fee.
"Kemendagri harusnya menegur sejak awal karena mereka tahu, tapi anehnya tidak ada teguran. BPK juga tidak menyinggung dalam laporannya," tuturnya.
Foto : Sirkuit Formula E Jakarta yang mencapai 80 persen, Senin (21/3/2022). (Dok. Pribadi Ahmad Sahroni)
Jokowi Tinjau Sirkuit Formula E
Soal perkembangan Formula E sendiri, terakhir, Presiden Jokowi meninjau langsung pembangunan sirkuitnya di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut mendampingi Presiden Jokowi meninjau sirkuit tersebut.
Bahkan, dari salah satu foto yang diterima TribunJakarta.com, terlihat Presiden Jokowi disopiri Anies dengan menggunakan kendaraan golf atau buggy car.
Presiden Jokowi tampak mengenakan pakaian kemeja putih lengan panjang yang terlihat digulung di bagian lengan saat berkeliling meninjau sirkuit Formula E.
Sedangkan, Anies terlihat mengenakan baju dinas berwarna coklat lengkap dengan rompi biru dongker bertuliskan Jakarta.
Usai berkeliling, Jokowi menyebut tinjauannya hari ini untuk memastikan keseluruhan persiapan penyelenggaraan Formula E yang akan dihelat 4 Juni 2022 mendatang.
"Saya ingin melihat persiapan Formula E seperti apa di lapangan. Untuk trek balapannya sudah sial, kemudian yanh dikejar tinggal paddock dan granstandnya saja," ucapnya, Senin (25/4/2022).
"Masih ada waktu habis lebaran dan kota harapkan di awal Juni kita bisa melihat balapannya," sambungnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun memastikan, pembangunan lintasan balap sudah rampung.
Kini, Pemprov DKI masih mengebut pembangunan tribun penonton dan paddock.
"Untuk treknya sudah 100 persen selesai, sekarang yang dalam proses pembangunan adalah paddock, grandstand, kemudian pagar. Tapi secara umum, sirkuit sudah 100 persen," ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap kehadiran Presiden Jokowi ke sirkuit Formula E jadi penambah motivasi para penyelenggara.
"Ya Formula E kita laksanakan sesuai yang disepakati, kemarin itu bersyukur Pak Jokowi melihat langsung arenanya persiapannya. Mudah mudahan kehadiran Pak Jokowi menambah motivasi semangat penyelenggara Jakpro dan teman-teman semua agar pelaksanaan Formula E lebih baik lagi, lebih sukses," katanya di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (27/4/2022) malam.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com