Tradisi Monuntul di Boltim, Hairun Yusuf Jual Lampu Botol, Keuntungan hingga Rp 10 Juta

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Lebaran tinggal menghitung hari.

Seperti biasanya, empat hari menjelang hari raya lebaran di Sulawesi Utara, khususnya di Bolaang Mongondow Raya ada tradisi pasang lampu botol (monuntul).

Lampu botol ini akan ditaruh di setiap depan rumah warga.

Bahkan ada yang sengaja dibuat beragam, biar kelihatan menarik atau unik untuk dilihat. 

Tradisi monuntul ini turut di manfaatkan oleh Hairun Yusuf (50), warga Kotabunan Selatan Kecamatan Kotabunan Bolaang Mongondow Timur untuk menjual lampu botol.

Kepada Tribunmanado.co.id Rabu 27/4/2022, dia mengatakan, sejak pasar Kotabunan belum dipindahkan atau masih di pasar lama, dia sudah menjual lampu botol, yaitu sejak tahun 2009.

"Waktu pertama kali menjual, harga per satu lampu botol masih Rp 500, kemudian naik Rp 1.000 - Rp 2.500. Sekarang harga Rp 10.000, pertiga botol," ucapnya.

Alasanya karena bahan untuk pembuatan lampu botol, semua dibeli. Seperti seng pelat dan sumbu kompor.

"Apalagi sekarang ini untuk mencari sumbu kompor sedikit sulit atau langka, karena sekarang sudah memakai kompor gas," sebutnya.

"Sumbu kompor saja, saya beli di daerah tetangga yakni di Ratatotok Kabupaten Minahasa Tenggara," tambahnya.

Untuk keuntungan hasil dari penjualan lampu botol, bisa mencapai sampai Rp 10.000.000, itupun kalau bahan botolnya banyak.

Tapi kalau sedikit berkisar Rp 5.000.000. 

Biasanya para pembeli membludak, saat tinggal satu hari waktunya untuk memasang lampu botol (monuntul).

"Dan Alhamdulillah keuntungan dari hasil penjualan bisa mencukupi kebutuhan keluarga," tutupnya.

• Pantas Barbie Kumalasari Bela MMS Oknum Guru Ngaji TSK Cabul Muridnya, Ternyata Ada Maksud Lain

• Puluhan Member Komonitas Motor dari Manado Lalukan Ini di Kota Bitung

• Maurits Dan Hengky Ajak Masyarakat Kolaborasi Majukan UMKM di Kota Bitung