MTPJ 24 30 April 2022
RENUNGAN MALAM - “Berita Injil adalah Sebuah Kepastian yang Kokoh”
Berita adalah cerita atau keterangan mengenai suatu kejadian atau peristiwa hangat yang sudah atau sedang terjadi.
MTPJ 24 – 30 April 2022
Tema Bulanan : “Solidaritas Yang Paripurna”
Tema Mingguan: “Berita Injil adalah Sebuah Kepastian yang Kokoh”
Bacaan Alkitab : 1 Tesalonika 1:1-10
ALASAN PEMILIHAN TEMA
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berita adalah cerita atau keterangan mengenai suatu kejadian atau peristiwa hangat yang sudah atau sedang terjadi. Berita biasa memuat atau menyampaikan keterangan tentang suatu peristiwa penting yang perlu diketahui oleh orang hanyak atau bisa juga sebuah informasi yang perlu ditindaklanjuti.
Sedangkan Injil bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu: berisikan karya penyelamatan Allah (Bapa, Anak dan Roh Kudus), kita biasa menyebutnya Alkitab; dan kabar baik tentang Yesus Kristus. Yoh. 1:1 menunjuk pada Yesus sebagai Firman yang sudah ada sejak semula; atau menurut Paulus, Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan (Roma 1:16, 17).

Kepastian ialah bahwa suatu berita atau informasi yang disampaikan itu benar-benar terjadi dan dapat dipercaya misal penulis injil Matius dalam pasal 2:1-12 dimana para Majus yang memperoleh petunjuk (berita) dari Bintang Timur kemudian datang untuk mempersembahkan sesuatu bagi bayi Yesus dan tindakan raja Herodes yang mendengar kabar tentang kelahiran Yesus dan menindaklanjuti dengan mencari tahu kebenaran berita yang didengarmya;
sedangkan Markus 1:1-8 kesaksian Yohanes Pembaptis tentang mempersiapkan jalan bagi Yesus Kristus adalah sebuah kabar yang pasti, Sementara kokoh (kukuh) artinya kuat terpancang pada tempatnya, tidak mudah roboh atau rusak sehingga bisa menjadi pelindung atau dapat mendatangkan ketenangan.
Orang-orang percaya (Kristen) harus memiliki pengharapan dan komitmen iman yang teguh sekalipun harus diperhadapkan atau berada dalam kemelut-kemelut hidup yang mendatangkan ketidakpastian.
Baca juga: THR ASN Bolmong Cair, Bupati Yasti Mokoagow Ingatkan Hal Ini!
Baca juga: SOSOK Eko Pratama, Ketum Partai Mahasiswa Indonesia yang Kini Heboh dan Disebut Partai Siluman
Orang Kristen telah mendengar, menyaksikan dan terus hidup dalam karya penyelamatan Allah, baik dulu, kini dan kedepan, bahwa karya penyelamatan Allah ialah sesuatu yang pasti kebenarannya, dapat dipercaya dan juga bisa mendatangkan kelegaan, sukacita, damai sejahtera bagi setiap orang yang berpegang atau berharap pada-Nya.
Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya (Rom. 1:16b) karena di dalamnya nyata kebenaran Allah yang dapat memberi kepastian akan pegangan hidup di masa kini dan masa yang akan datang.
Oleh karena kepastian itu maka orang percaya tidak perlu goyah, terombang-ambing, bimbang dan ragu, putus asa atau kecewa jika harus mengalami penderitaan, pencobaan, penganiayaan, sakitpenyakit atau hal-hal lainnya yang dapat melemahkan iman percaya kepada Allah, sebab dengan berkeyakinan pada berita injil yang memberikan kepastian akan tuntunan Allah, maka orang percaya memiliki harapan akan masa depan yang indah
PEMBAHASAN TEMATIS Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Surat Paulus kepada jemaat Tesalonika menceritakan tentang Paulus yang adalah seorang rasul berasal dari Tarsus, dimana pada masanya, kota ini memegang peran yang penting suatu kota pusat pendidikan dan kebudayaan Yunani yang penting.
Paulus adalah seorang Farisi yang sangat memahami hukum Taurat (Filipi 3:5, 6) karena bagi orang Farisi, cara terbaik untuk mengenal Allah dan melayani-Nya adalah dengan belajar hukum Taurat sebaik mungkin, yang pada akhimya setelah mengenal Kristus, ia juga kerugian (Filipi 3:8).
Timotius, pada banyak surat Paulus, disebut sebagai rekan sekerja’ (1 Kor. 16:10; Flm. 1) Dalam I Tes 3:2-6 Paulus mengirim Timotius untuk membantu jemaat Tesalonika dalam menghadapi persoalan persoalan hidup, supaya iman mereka tidak goyah.
Sedangkan Silwanus (Silas) adalah rekan Paulus yang dipilih oleh para rasul, penatua dan jemaat untuk membantu Paulus dalam pekerjaan pekabaran Injil untuk membentuk jemaat jemaat baru di kalangan orang-orang bukan Yahudi (Kisah 15:22). Tesalonika adalah ibu kota Provinsi Roma di Makedonia bagian utara Yunani, yang berada di jalan utama antara timur dan barat.
Pada masa pelayanan Paulus dan teman-teman, penduduk Tesalonika merupakan penyembah berhala sebelum menjadi Kristen (1.9) Namun setelah mengenal Kristus (karena pemberitaan Paulus dan temantemannya), orang Kristen di Tesalonika juga turut serta dalam pemberitaan Injil (1:8)
Ciri khas surat Paulus biasanya diawali dengan salam untuk memperkenalkan dirinya secara pribadi atau pun teman sekerjanya. Salam juga mengundang jemaat untuk menyapa jemaat dengan penuh kehangatan sebagai bentuk kedatangan kasih karunia Allah karena telah hidup beriman kepada Allah dalam Yesus Kristus, sehinga ketika salam damai sejahtera sampai dan diterima oleh, maka kasih Allah diam dan menyambut mereka.