KKB Papua
Goliath Tabuni cs Klaim Bertanggung Jawab Terkait Pembakaran Rumah Warga Sipil di Kabupaten Puncak
OPM di bawah kendali Komando Operasi Umum, Lekagak Telenggen juga bertanggung jawab atas penyerangan pos polisi hingga Pos TNI di Kabupaten Nduga.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Goliath Tabuni bertanggung jawab atas pembakaran belasan rumah warga sipil di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, pekan lalu.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku bertanggung jawab atas pembakaran belasan rumah warga sipil di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, pekan lalu.
OPM di bawah kendali Komando Operasi Umum, Lekagak Telenggen juga bertanggung jawab atas penyerangan pos polisi hingga Pos TNI di Kabupaten Nduga.
Baca juga: Sosok Damar Latri Setiawan Direktur Pegadaian yang Baru dan Jajaran
Pratu Mar Dwi Miftahul Akhyar, anggota Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Marinir Nduga, gugur dalam serangan KKB pada Jumat (22/4/2022).
"TPNPB di bawah pimpinan Panglima Tinggi Gen Goliath Tabuni dan Komandan Operasi Umum Mayjend Lekagak Telenggen bertanggung jawab atas pembakaran di Ilaga dan penembakan patroli TNI-Polri di Kenyam, Nduga" ujar Juru Bicara OPM, Sebby Sambom kepada Tribun-Papua.com, Senin (25/4/2022).
Sebby menyebut, Lekagak bersama Peni Murib memimpin langsung pembakaran rumah warga di Ilaga, pekan lalu.
Mereka juga membakar aset milik PT Marta Teknik Tunggal di Distrik Ilaga.
Kontak tembak pun sempat pecah saat polisi melakukan patroli di wilayah itu.
"Terpisah dari pembakaran di Ilaga, ada juga serangan di Batas Batu Kenyam, Kabupaten Nduga," jelas Sebby.
Di wilayah ini, Panglima TPNPB Kodap III Ndugama Egianus Kogoya memimpin langsung penyerangan pos TNI dan polisi.
Praka Marinir Anumerta Dwi Miftachul Achyar gugur dalam insiden tersebut.
Kontak tembak berlangsung dua hari, sejak Kamis (21/4/2022) hingga Jumat (22/4/2022) sore.
"Di pihak kami tidak ada yang luka-luka maupun korban tembak mati," ujarnya, menirukan laporan Egianus Kogoya.
Pasca-kontaktembak, kata Sebby, pihaknya mengimbau semua warga sipil di wilayah Kenyam, Nogolaid, Yosema hingga Batas Batu untuk tak beraktivitas di luar rumah.
Sebab, OPM menyatakan perang tengah berlangsung di Distrik Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.
"Masyarakat lokal maupun non-Papua tidak boleh melewati wilayah itu, karena pasukan TPNPB sudah kuasai wilayah itu," ujarnya.
Kontak Tembak dengan KKB di Nduga Papua: 2 Prajurit Jadi Korban, Satu Tewas
Kontak tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3 Mar, di Distrik Kalikobe, kembali terjadi di Kabupaten Nduga, Papua, pada Jumat (22/4/2022).
Satu perwira TNI AL atas nama Mayor Mar Lilik Cahyanto terkena recolset bagian bahu.
Selain Mayor Mar Lilik Cahyanto mengalami luka, satu prajurit marinir pun gugur.
Prajurit yang gugur tersebut adalah Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar.
Penyerangan terhadap anggota TNI AL tersebut bukan pertama kalinya dilakukan oleh KKB di wilayah Nduga.
Penyerangan sebelumnya terjadi pada Sabtu (26/3/2022) terhadap Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.
Akibat penyerangan ini dua prajurit TNI meninggal dunia, yakni Komandan Peleton (Danton) Letda Mar Moh Iqbal dan Pratu Mar Wilson Anderson.
Letda Mar Moh Iqbal meninggal dunia di lokasi kejadian.
Pratu Mar Wilson Anderson meninggal dunia pada Minggu (27/3/2022) setelah menjalani perawatan medis.
Penyerangan diduga dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Sementara 8 prajurit lainnya mengalami luka-luka.
KKB menyerang Pos Marinir di Kenyam menggunakan granat dan senjata api.
Granat ditembakkan melalui senjata pelontar granat atau Grenade Launcher Module (GLM).
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, KKB pimpinan Egianus Kogoya diketahui merupakan kelompok dengan persenjataan terbanyak.
"Kelompok Egianus merupakan KKB yang memiliki persenjataan paling banyak, salah satunya adalah GLM hasil rampasan," ujarnya, Sabtu.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nduga Kompol Budhiarta menuturkan, selain granat, KKB juga menyerang memakai senjata api rampasan.
Penyerangan tersebut dilakukan KKB dari dua arah dan semua anggotanya membawa senjata api.
"Hari ini (Sabtu) hingga siang situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif, namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan Pos Marinir di Kwareh Bawah diserang,” ucapnya, Sabtu.