KKKB Papua
Rekam Jejak Egianus Kogoya, Komandan Muda KKB Papua yang Sering Tebar Teror, Putra Petinggi OPM
KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya kembali menebar teror di Nduga. Kali ini menyerang aparat dari jarak dekat. Aksi baku tembak terjadi.
Nama Egianus mencuat ke publik pasca-pembunuhan sadis 17 karyawan PT Istaka Karya pada Desember 2018.
Polda Papua menyebut, Egianus dan anggotanya punya 15 pucuk senjata api. Semuanya hasil rampasan dari pos keamanan.
"Terdapat sekitar 15 pucuk senjata organisasi milik TNI-Polri dan itu hasil rampasan," ungkap Dirkrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal, belum lama ini.
Dua dari antara belasan pucuk senjata itu mematikan; Granade Launcher Mortir (GLM) atau granat pelontar, dan senjata Minimi yang mampu menembakkan 1000 amunisi dalam 1 menit.
"Minimi satu pucuk sedangkan GLM ada dua, itu digunakan saat mereka beraksi yang menewaskan satu perwira TNI AL beberapa waktu lalu," ujarnya.
Memburu kelompok kriminal bersenjata di Papua tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan.
Pasalnya kondisi geografi dan medan yang sulit menjadi kendala aparat gabungan dalam bertindak.
Selain, anggota KKB kerap berpindah lokasi dalam melancarkan aksinya.
Terbaru, dua prajurit TNI AL, Letda Muhammad Ikbal dan Pratu Wison Anderson Here tewas dalam insiden penyerangan di Pos Satgas Marinir Perikanan Quari Bawah Kernyam, Kabupaten Nduga pada Sabtu (26/3) sore.
Egianus Kogoya Cs disebut-sebut sebagai dalanng sekaligus eksekutornya.
Selain Letda Ikbal dan Pratu Anderson, ada 8 prajurit TNI lainnya yang mengalami luka serius.
Mereka hingga kini tengah menjalani perawastan di Surabaya.
Dalam aksinya, Egianus dan pasukannya melakukan penyerangan Pos TNI AL secara membabi buta.
Granat ditembakkan ke pos dari jarak dekat hingga menewaskan komandan pos dan melukai 8 prajurit.