DLH Siap Mendukung Hadirnya Kawasan Ekosistem Esensial di Kaki Dian Minut

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara (Sulut) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Minahasa Utara (Minut) melakukan Rapat Koordinasi (Rakor).

Rakor tersebut dilaksanakan pada Kamis, (21/4/2022), bertempat di ruang rapat Kantor BKSDA Sulut.

Rakor tersebut membahas bagaimana rencana pembentukan inisiasi di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) di Minut.

Dihadiri oleh BKSDA Sulut, DLH Minut, KPH Wilayah VI, PUD Klabat, PT TIV Airmadidi, ASPADIN dan Menengkel Solidaritas.

Kabid PPLH Grosye Andries dalam sambutannya menyampaikan sangat mendukung kegiatan tersebut.

"Kami sangat mendukung dan siap bekerjasama dengan semua pihak, di mana untuk keberlanjutan pembentukan KEE di Kaki Dian ini," kata Grosye.

Grosye juga menyebutkan, untuk setiap tahapannya semua pihak perlu untuk saling berkoordinasi.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang KEE oleh Kepala Balai KSDA Sulut Askhari Masikki.

Menurut Askhari KEE merupakan suatu ekosistem di luar Kawasan konservasi yang secara ekologis, sosial, ekonomi dan budaya.

Kata dia, KEE ini sangat penting bagi konservasi keanekaragaman hayati.

"Di mana terdapat 4 tipologi KEE yaitu Ekosistem Lahan Basah, Taman Keanekaragaman Hayati, Areal Bernilai KOnservasi Tinggi (ABKT) dan Koridor Hidupan Liar," tuturnya.

Hal itu sesuai Peraturan Dirjen KSDAE No. P.1/KSDAE/BPE2/KSA.4/2/2021 tentang petunjuk teknis penilaian efektifitas pengelolaan KEE.

 BKSDA sesuai dengan tupoksinya untuk KEE hanya sebagai Pembina sedangkan pelaksananya daerah itu sendiri.

Diakhir pertemuan Askhari sampaikan semua peserta sepakat untuk berkolaborasi mendorong pembentukan KEE di Minut yang akan ditiindaklanjuti pada pertemuan berikutnya.

"Pada pertemuan berikutnya untuk mendapatkan kesepakatan penggunaan istilah yang tepat bagi KEE di Kaki Dian Minut ini," tuturnya lagi.