Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sitaro

One Day One Prison Product, Lapas Kelas II B Ulu Siau Sitaro Tampilkan Hasil Karya Warga Binaan

Karya-karya berupa lemari, meja, sarung tempat duduk hingga peralatan dapur diperkenalkan lewat program One Day.

Penulis: Octavian Hermanses | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Octavian Hermanses
Hasil karya yang diperkenalkan pihak Lapas Kelas II B Ulu Siau. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Berbagai hasil karya warga binaan ditampilkan pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Ulu Siau Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Selasa (19/4/2022).

Karya-karya berupa lemari, meja, sarung tempat duduk hingga peralatan dapur diperkenalkan lewat program One Day, One Prison Product dalam rangka Hari Bakti Pemsayarakat tahun 2022.

Kegiatan yang berlangsung di halaman depan Lapas Kelas II B Ulu Siau ini mendapat perhatian khusus pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindag-Naker) Sitaro.

Bahkan sejumlah masyarakat yang tertarik dengan produk-produk hasil karya warga binaan tampak hadir di lokasi kegiatan dan langsung membeli beberapa produk seperti peralatan dapur.

Kepala Lapas Kelas II B Ulu, Stady Umboh mengatakan, One Day, One Prison Product merupakan kegiatan terpusat dan diselenggarakan secara nasional dalam rangka memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan.

"Ini merupakan momentum bagi kita untuk memasarkan produk-produk warga binaan. Tahun ini untuk Lapas Ulu Siau menampilkan tiga produk unggulan. Pertama sarung kursi, mebel serta piranti dapur," ujar Umboh.

Untuk menghasilkan hasil karya yang bermutu, para warga binaan telah mengikuti beragam pelatihan bimbingan oleh petugas sejak tahun 2021 lalu.

"Kalau untuk mebel tidak ada pelatihan khusus, tapi hanya bimbingan dari petugas. Sedangkan menjahit sarung kursi memang ada pelatihan dan kita menghadirkan tenaga khusus untuk latihan ini," ungkap Umboh.

Guna memasarkan buah karya para warga binaan, Umboh bilang pihaknya akan berupaya maksimal, termasuk dengan meminta bantuan pemerintah daerah dalam hal ini Disperindag-Naker Sitaro.

"Paling tidak pemerintah daerah bisa membantu memfasilitasi proses pemasaran ke masyarakat, sehingga produk-produk ini dapat dikenal luas," kuncinya.

Tak hanya memamerkan hasil karya yang siap dipasarkan, kesempatan itu juga pihak Lapas Ulu Siau memperlihatkan proses pembuatan produk unggulan yang dikerjakan langsung beberapa warga binaan.

Terpisah, Kepala Diseprindag-Naker Sitaro, Novia Tamaka mengapresiasi adanya produk hasil karya warga binaan Lapas Kelas II B Ulu Siau.

"Menciptakan suatu usaha industri itu tidak mudah, karena di sana ada minat, bakat dan kemauan. Dan kita bersyukur di Lapas ini sudah ada produk-produk seperti ini meskipun tanpa sentuhan pemerintah," ungkap Tamaka. (HER)

Sosok Pembunuh Mahasiswa Kedokteran di Malang, Belum Lama Tekuni Profesinya, Gak Pernah Semrawung

Sulut Target Pertumbuhan Ekonomi 2023 5 Persen, Wagub Sulut Steven Kandouw: Angkanya Rasional

Mabuk saat Masih Berseragam, Gadis Ini Jadi Korban Bejat Ayah dan Anak Pacarnya, Pelaku Jadi 5 Orang

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved