Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Pelatihan Pemandu Wisata Alam Selam di Kota Bitung Tuai Kontroversi

Palatihan Pemandu Wisata Alam Selam yang pelaksanaanya pada 18-23 April 2022, disinyalir hanya untuk menghamburkan anggaran.

tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung, Pingkan Kapoh. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – Program Pelatihan Pemandu Wisata Alam Selam, dari Dinas Pariwisata Kota Bitung terkesan hanya berpatokan pada petunjuk teknis (Juknis) semata.

Tanpa melihat kebutuhan, bahkan asas manfaat yang ada.

Tak hanya itu, pelaksanaan Palatihan Pemandu Wisata Alam Selam yang pelaksanaanya pada 18-23 April 2022, disinyalir hanya untuk menghamburkan anggaran di Dinas Pariwisata Kota Bitung.

Tak hanya itu, kegiatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Pariwisata Kota Bitung, hanya mengkhususkan bagi memiliki sertifikat rescue divers atau setaranya. 

“Harusnya buat pelatihan keberlanjutan. Karena Dinas Pariwisata Kota Bitung, sudah pernah melaksanakan pelatihan try divers di kolam renang Blok M Girian.

Nah, mereka inilah yang harus kembali dibekali atau di latih naikkan tingkatkan mereka dan berikan sertifikat,” tutur Yandri pemerhati menyelam di Kota Bitung, Kamis (14/4/2022).

Degan begitu, hasilnya untuk kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di sektor rekreasi dan menopang wisata selam di Kota Bitung.

Menurut Yandri pemegang lisensi Dive Master, langkah-langkah keberlanjutan itu harus dilakukan.

Karena persyaratan Internasional seorang dive harus memiliki sertifikasi dive master, namun berbeda-berda rulesnya disetiap organisasi menyelam.

Untuk menjadi seorang dive guide, jika memiliki sertifikasi dive guide dan ada yang organisasi yang mengatur harus miliki sertifikasi dive guide dan dive master.

Untuk pelatihan pemandu dive wisata selam alam, yang dilakukan Dinas Pariwisata kota Bitung tidak tepat sasaran.

Dia mengkuatirkan, tidak akan ada peminat mengikuti pelatihan tersebut.

“Pelatihan ini seperti hanya, untuk ambil sertifikat kompetensi,” tambahnya.

Di kota Bitung saat ini, untuk masih kurang pemilik sertifikat atau lisensi rescue. 

Sementara itu dalam keterangsn tertulis kepada wartawan, Hendri Jack Palamia pengurus DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulut menyampaikan terkait jenjang atau level tingkatan sertifikat selam.

Antara lain level A1 atau Open Water, A2 atau Advance, A3 atau Rescue dan A4 atau Master serta B1, B2, B3 untuk level instruktur.

Hendri Jack Palamia yang juga Pemadu senior di Kota Bitung dan pernah terlibat di Pelatihan Pemandu Selam yang digelar oleh Dinas Pariwisata  Kota Bitung pada beberapa tahun yang lalu, kurang sepemdapat dengan pelaksanaan peningkatan kapasitas yang digelar Dinas Pariwisata tersebut.

“Saya kaget. Pada tahun yang lalu 2021 pihak Dispar Pemkot Bitung juga melakukan pelatihan yang serupa dengan level tingkatan A1,A2 dan A3 dan saat ini pula untuk level tingkatan selanjutnya,” kata Hendri Jadk Palamia.

Dirinya melanjutkan, untuk tingkatan di level A3 menuju A4 adalah bagian dari tingkatan pengembangan skill individual oleh masing-masing divers, walaupun memang ketika dilevel ini akan dibiayai oleh pemerintah sangat membantu apalagi disituasi pandemi Covid-19 saat ini.

Namun sangat disayangkan, ketika pelatihan ini, hanya mengedepankan pada tingkatan level ataupun apa nama itu. 

Yang jelas pada beberapa tahun sebelumnya Dispar sendiri juga menyelenggarakan pelatihan yang sama namun pada tingkatan dasar bahkan dibawah dari tingkatan dasar atau pengenalan metode selam tanpa disertai sertifikat.

“Kami tidak mengintervensi program Dispar Bitung, akan tetapi idealnya menurut pemahaman serta logika saya, seharusnya Dispar mengusulkan program pelatihan pada level tingkatan A1 dan mefollow-up kepada para peserta yang pernah mengikuti pelatihan selam dasar agar supaya kelihatan adanya pengembangan dan peningkatan standar kualitas SDM pemandu di Kota Bitung, bukannya melakukan pelatihan pada tingkatan yang berbeda,” kata dia.

Lanjutnya, namanya pelatihan atau pemantapan itu sesungguhnya untuk diver yang belum berkompeten? 

Ini pelatihan buat diver yang sudah pada level atas atau menambah jam terbang, bukan lagi untuk pelatihan or traning berarti namanya sebenarnya bukan pelatihan.

Bahkan menurutnya, pelatihan ini tidak begitu besar dampaknya kepada stakeholder pariwisata dan terkesan eksklusif, karena hanya orang-orang yang bersertifikat yang mampu dan bisa menjadi pemandu wisata selam.

“Saya tidak mengetahui secara detail, berapa jumlah pemandu selam yang bersertifikat dilevel rescue di Kota Bitung dan harapannya ketika jumlah Kouta dipelatiahan ini bisa dapat mengakomodir serta memenuhi jumlahnya, karena setau saya pemandu selam di Kota Bitung dilevel ini tidak begitu banyak,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung, Pingkan Kapoh saat dikonfirmasi wartawan menyampaikan untuk menghubungi Sekertaris Dispar.

“Pak silakan menghubungi Sekertaris Dispar Kota Bitung, Ibu Serry Pangkung, beliau akan menjelaskan secara detail,” kata Pingkan Kapoh.

Saat disentil terkait dengan penyelenggaraan pelatihan yang serupa dengan tingkat level dasar, dirinya menyampaikan kegiatan ini bukan tingkat open water.

“Pelaksanaannya sesuai dengan Juknis dari Kementerian, Karen kegiatan ini dibiayai oleh APBN, muda-mudahan dikesempatan lain boleh ada kegiatan selam lagi,” bebernya.

Hal senada dikalimatkan Sekertaris Dispar Pemkot Bitung, Serry Pangkung, menyampaikan pelaksanaannya akan digelar pada tanggal 19 hingga 22 April 2022.

“Untuk peserta pelatihannya sebanyak 40 orang yang telah memiliki sertifikat rescue dan berKTP Bitung sesuai dengan Juknis,” kata Serry.

Saat disentil terkait dengan jumlah peserta pelatihan dengan tingkatan level tersebut, kemungkinannya pemandu di Kota Bitung belum cukup untuk memenuhi jumlah tersebut. 

“Kalau nda cukup peserta yang dari Bitung nanti tambah yang dari luar. Torang ley suka Iko supaya dapa sertifikat tapi Juknis seperti itu jadi nda bisa,” tandasnya.(crz)

Ramalan Zodiak Keuangan Besok Kamis 15 April 2022, Ada yang Akan Mendapatkan Uang Banyak

Dukung Program Pemerintah, Dinas Lingkungan Hidup Minahasa Gelar Vaksinasi Covid-19

Kondisi Mengenaskan, Mayat Pria Tanpa Kepala Ditemukan Membusuk di Hutan, Sempat Dikabarkan Hilang


 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved